Fakta sosial mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses pendefinisian realitas sosial, serta bagaimana orang
mendefinisikan situasi. Masalah-masalah realita sosial yang ada dapat mempengaruhi seseorang untuk bertindak. Fakta dapat dikategorikan sebagai sesuatu yang membuat
pernyataan benar atau salah. Pemerintah yang menjadi kepercayaan rakyat selama ini, yaitu sebagai amanat rakyat, aspirasi yang berada pada pihak rakyat, dinilai tidak
terwujud secara faktual. Kepercayaan yang dibangun oleh pemerintah sendiri, legitimasi yang berusaha digalang dari rakyat berupa janji-janji politik, menjadi suatu
kesalahan ketika tidak ditemukan bukti yang mampu mendukungnya sebagai kebenaran. Pemerintah yang mempunyai otoritas dalam pengaturan urusan publik
dinilai tidak mampu mewujudkan apa yang sudah mereka tawarkan kepada rakyat sebagai mekanisme penggalangan dukungan rakyat. Selain itu partai politik yang
memiliki fungsi Realita yang ada, berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat pada pemilihan umum. Realita tersebut seperti masih banyak masyarakat
Indonesia yang berada dibawah garis kemiskinan dan juga banyaknya pengangguran yang dapat mengakibatkan terjadinya tindak kriminalitas sehingga terciptanya rasa
tidak aman di kalangan masyarakat.
2.3. Pilihan Rasional
Tahun 1989 Coleman mendirikan jurnal Rationality and society yang bertujuan menyebarkan pemikiran yang berasal dari perspektif rasional. Coleman menerbitkan
buku yang berpengaruh “foundationals of society theory”, dimana buku tersebut berdasarkan perspektif purasional. Teori pilihan rasional Coleman adalah tindakan
Universitas Sumatera Utara
perseorangan mengarah kepada sesuatu tujuan dan tujuan itu juga tindakan ditentukan oleh nilai atau pilihan. Coleman sangat dipengaruhi Robert K. Merton
teori struktural fungsional modern dan dipengaruhi juga oleh durkheim teori struktural fungsional klasik dalam faktor sosial sebagai penentu pelaku individu.
Coleman dalam teori rasionalnya menerangkan dan menganalisa masalah tingkat mikro dan makro maupun peran yang dimainkan oleh faktor tingkat mikro dalam
pembentukan fenomena tingkat makro dipengaruhi oleh faktor individual sedangkan tingkat mikro dipengaruhi oleh perilaku kolektif. Coleman menyatakan teori pilihan
rasional dapat menjelaskan semua fenomena makro, tidak hanya yang teratur dan stabil saja. Coleman dalam teorinya memusatkan pada sistem sosial yaitu fenomena
makro yang dipengaruhi oleh faktor individual. Fenomena golongan putih merupakan pembentukan fenomena tingkat makro dimana fenomena ini sangat dipengaruhi oleh
individual yaitu seseorang memilih tidak menggunakan hak pilih suaranya dalam pemilihan umum dengan berbagai alasan dan cenderung rasional dalam menentukan
pilihannya yang dipengaruhi dengan realita sosial yang ada saat ini. Para pemilih cenderung rasional di dalam menentukan pilihan-pilihannya dengan
mempertimbangkan keuntungan-keuntungan yang di dapatnya dari pemerintah. Ada 2 unsur utama dalam teori Coleman yaitu aktor dan sumber daya. Sumber daya sebagai
penarik perhatian dan dapat dikontrol oleh aktor. Pemerintah merupakan sumber daya sebagai penarik perhatian yang dapat membuat masyarakat untuk dapat berpartisipasi
pada setiap pemilihan umum yang dilaksanakan 5 tahun sekali. Selama masa kepemimimpinan masyarakat sebagai aktor yang mengkontrol baik tidaknya
pemerintahan tersebut. Coleman menjelaskan interaksi antara aktor dan sumber daya
Universitas Sumatera Utara
menuju ke tingkat sosial. Pemusatan perhatian pada tindakan rasional individu dilanjutkan pada masalah hubungan mikro ke makro atau dapat dikatakan pula
bagaimana cara gabungan tindakan individual menimbulkan perilaku sistem sosial. Dalam hubungan masyarakat dengan pemerintah dimana masyarakat sebagai
pengontrol jalannya pemerintahan dapat menentukan pilihan melalui pemilihan umum. Pada pemilihan umum masyarakat dapat menentukan pilihan untuk memilih
pemimpin yang layak atau tidak untuk memimpin. Coleman juga memperhatikan hubungan mikro ke makro bagaimana cara sistem memaksa orientasi aktor. Hasil
akhir pasti perhatiannya dilihat pada aspek hubungan mikro ke makro dampak tindakan individual terhadap tindakan individu lain. Maka dapat dilihat satu kunci
gerakan dari mikro ke makro adalah mengakui wewenang dan hak yang dimiliki oleh seorang individu terhadap individu lain. Perilaku kolektif norma dan aktor korporat
merupakan pendekatan yang dilakukan Coleman dalam menganalisis fenomena makro. Jadi ketiga-tiganya merupakan bagian fenomena makro.
2.4. Prilaku Sosial