Orientasi merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada siswa Elicitasi merupakan fase untuk membantu siswa menggali ide-ide yang Aplikasi ide dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk siswa Review dalam fase

7 Demikian juga, refleksikan cara mengajar Anda selama ini dengan teknik pengaorganisasian pembelajaran Konstuktivistik? Bandingkan hasil refleksi Anda dengan rumusan-rumusan di bawah ini. Secara hirarki Driver dan Oldham memberikan strategi pembelajaran konstruktivistik sebagai berikut.

1. Orientasi merupakan fase untuk memberi kesempatan kepada siswa

memperhatian dan mengembangkan motivasi terhadap topik materi pembelajaran.

2. Elicitasi merupakan fase untuk membantu siswa menggali ide-ide yang

dimilikinya dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan atau menggambarkan pengetahuan dasar atau ide mereka melalui poster, tulisan yang dipresentasikan kepada seluruh siswa. RESTRUCTURING OF IDEAS Clarification and Exchange Exposure to conflict situation Construction of new ideas Evaluation COMPARISON WITH PREVIOUS IDEAS ORIENTATION ELICITATION OF IDEAS APPLICATION OF IDEAS REVIEW CHANGE IN IDEAS 8 3. Restrukturisasi ide dalam hal ini siswa melakukan klarifikasi ide dengan cara mengkontraskan ide-idenya dengan ide orang lain atau teman melalui diskusi. Berhadapan dengan ide-ide lain seseorang dapat terangsang untuk merekonstruksi gagasannya, kalau tidak cocok. Sebaliknya menjadi lebih yakin jika gagasannya cocok. Membangun ide baru hal ini terjadi jika dalam diskusi idenya bertentangan dengan ide lain atau idenya tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan teman-temannya. Mengevaluasi ide barunya dengan eksperimen. Jika dimungkinkan, sebaiknya gagasan yang baru dibentuk itu diuji dengan suatu percobaan atau persoalan yang baru.

4. Aplikasi ide dalam langkah ini ide atau pengetahuan yang telah dibentuk siswa

perlu diaplikasikan pada bermacam-macam situasi yang dihadapi. Hal ini akan membuat pengetahuan siswa lebih lengkap bahkan lebih rinci.

5. Review dalam fase ini memungkinkan siswa mengaplikasikan pengetahuannya

pada situasi yang dihadapi sehari-hari, merevisi gagasannya dengan menambah suatu keterangan atau dengan cara mengubahnya menjadi lebih lengkap. Jika hasil review kemudian dibandingkan dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki maka akan memunculkan kembali ide-ide elicitasi pada diri siswa. A. Teori Belajar Sosial Humanistik Teori belajar sosial Humanistik diperkenalkan oleh Albert Bandura 1977--1986 yang menjelaskan tentang pengaruh penguatan dari luar diri atau lingkungan seorang siswa. Aktivitas kognitif dalam diri siswa kemampuan belajar iswa dilaului dengan cara “modelling” atau mencontoh perilaku orang lain. Teori ini mementingkan pilihan pribadi, kreativitas, dan aktualisasi dari setiap individu yang belajar. Bandura mengemukakan ada 6 enam prinip yang mendasar dalam menerapkan teori belajar Humanistik, yaitu 1 menyatakan perilaku, 2 kemampuan membuat atau memahami simboltandalambang, 3 kemampuan berpikir ke depan, 4 kemampuan untuk seolah-olah mrngalami sendiri apa yang dialami orang lain, 5 kemampuan mengatur diri sendiri dan 6 kemampuan untuk berefleksi.

1. Faktor-faktor yang Saling Menentukan