33 belajar siswa secara langsung di kelas. Penilaian tidak dilakukan di belakang meja atau
di rumah saja tetapi juga di saat siswa aktif belajar di kelas. Dengan begitu, tidak akan ada komentar dari siswa bahwa siswa X meskipun tidak banyak omong di kelas
ternyata nilainya bagus. Sedangkan siswa Y yang banyak mendebat, berbicara, dan bercerita mendapatkan nilai rendah karena dalam ujian tulis bernilai rendah.
Refleksi
Refleksi merupakan respon terhadap pengalaman yang telah dilakukan, aktivitas yang baru dijalani, dan pengetahuan yang baru saja diterima. Dengan
merefleksikan sesuatu, siswa merasa memperoleh sesuatu yang berguna bagi dirinya tentang apa yang baru dipelajari. Refleksi tersebut dapat dilakukan per bagian, di akhir
jam pelajaran, di akhir babtema, atau dalam kesempatan apapun. Realisasi refleksi dapat berupa pernyataan spontan siswa tentang apa yang diperolehnya hari itu, lagu,
puisi, kata kunci, cerita siswa, cerita guru, catatan di lembar kertas, diskusi, dan yang lain-lainnya.
Contoh refleksi sebagai berikut. Setelah siswa melakukan pembelajaran menulis. Siswa menuliskan di kertas yang di tempel di tembok dengan spidol besar. Tulisan
yang muncul adalah aha saya bisa, gampang, logis, ide, gabungan kalimat, dan seterusnya. Bisa juga siswa menulis puisi yang isinya tenatang pembelajaran yang baru saja
dilakukan. Misalnya puisi menulis itu gampang seperti makan pisang kita tidak perlu bimbang karena hati senang.
STANDAR PROSES
Agar pembelajaran memenuhi teori belajar, karaktersitik siswa, dan prinsip- prinsip pembelajaran, Kementerian Pendididikan dan Kebudayaan mengaturnya dalam
kebijakan Standar Proses Permendiknas 412007 Tanggal 23 November 2007. Dalam standar tersebut diatur bagaimana guru menyusun perencanaan pembelajaran. Diatur
pula bagaimana guru melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
A. Perencanaan Proses Pembelajaran
Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP.
1 Silabus
34 Silabus sebagai acuan pengembangan RPP memuat identitas mata pelajaran atau
tema pelajaran, SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pen- capaian kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Silabus
dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan Standar Isi SI dan Standar Kompetensi Lulusan SKL, serta panduan penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan KTSP.
Dalam pelaksanaannya, pengembangan silabus dapat dilakukan oleh para guru secara mandiri atau berkelompok dalam sebuah sekolah madrasah atau beberapa
sekolah, kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP atau Pusat Kegiatan Guru PKG, dan Dinas Pendidikan. Pengembangan silabus disusun di bawah supervisi
dinas kabupatenkota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SD dan SMP, dan divas provinsi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan untuk SMA dan
SMK, serta departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk MI, MTs, MA, dan MAK.
2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik
dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Berikutnya, informasi detail tentang kebijakan penyusunan silabus dan RPP terdapat pada
modul ”Pengembangan Silabus Dan RPP” B.
Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1.
Persyaratan Pelaksanaan Proses Pembelajaran
a. Rombongan belajar Jumlah maksimal peserta didik setiap rombongan belajar adalah:
• SDMI : 28 peserta didik
• SMPMTs : 32 peserta didik
• SMAMA : 32 peserta did 1k
• SMKMAK : 32 peserta didik
b. Beban kerja minimal guru 1 beban kerja guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran,
melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan;
35 2 beban kerja guru sebagaimana dimaksud pada huruf a di atas adalah se kurang-
kurang nya 24 dua puluh empat jam tatap muka dalam 1 satu minggu. c. Buku teks pelajaran
1 buku teks pelajaran yang akan digunakan oleh sekolahmadrasah dipilih melalui rapat guru dengan pertimbangan komite sekolahmadrasah dari buku-
buku teks pelajaran yang ditetapkan oleh Menteri; 2 rasio buku teks pelajaran untuk peserta didik adalah 1 : 1 per mata pelajaran;
3 selain buku teks pelajaran, guru menggunakan buku panduan guru, buku pengayaan, buku referensi dan sumber belajar lainnya;
4 guru membiasakan peserta didik menggunakan buku-buku dan sumber belajar lain yang ada di perpustakaan sekolahmadrasah.
d. Pengelolaan kelas 1 guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
mata pelajaran, sertaaktivitas pembelajaran yang akan dilakukan; 2 volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat
didengar dengan baik oleh peserta didik; 3 tutur kata guru santun dan dapat dimengerti oleh peserta didik;
4 guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar peserta didik;
5 guru menciptakan
ketertiban, kedisiplinan,
kenyamanan, keselamatan,
dankeputusan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran; 6 guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respons dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung; 7 guru menghargai pendapat peserta didik;
8 guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi; 9 pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran
10 yang diampunya; dan 11 guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
C. Pelaksanaan Pembelajaran