18
3. Aspek-aspek Kecemasan dalam menghadapi Menopause
Zuccolo 2006, mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan kecemasan pada wanita dalam menghadapi masa menopause.
Faktor-faktor tersebut umumnya dapat dibagi menjadi tiga, yaitu: a. Kecemasan berkaitan dengan perubahan fisik yang dialami. Seiring dengan
menurunnya hormon estrogen, pada sebagian wanita akan mengalami kegemukan, bentuk tubuh yang berubah seperti payudara yang mengendur,
bokong menurun dan perut gemuk. Hal ini menimbulkan kecemasan yang berlebihan bagi wanita yang mengutamakan penampilan. Perubahan bentuk
tubuh dirasakan sebagai ancaman yang membuat dirinya kehilangan daya tarik. Bagi wanita seperti ini, cermin menjadi musuh terbesarnya Mishra
Kuh, dalam Zuccolo, 2006. b. Kecemasan yang berkaitan dengan gejala-gejala menopause. Sebagian wanita
merasa cemas dan bingung ketika mengalami suasana hati yang berubah, mudah tersinggung dan depresi sejalan dengan perubahan hormonal yang
terjadi. Gejala-gejala menopause seperti hot flashes, insomnia dan menstruasi yang tidak teratur juga menimbulkan kecemasan tersendiri bagi sebagian
wanita. Terutama gejala menurunnya gairah sexual, sebaigan besar wanita mengalami kecemasan bahwa dirinya tidak lagi bisa membahagiakan dan
melayani suami dengan baik Mc Carthy, dalam Zuccolo, 2006 c. Kecemasan yang berkaitan dengan penyakit usia lanjut. Berkurangnya
produksi hormon estrogen dapat menimbulkan gangguan penyakit, yang paling umum adalah penyakit cardiovascular dan osteoporosis. Hal ini
19
menimbulkan kecemasan bagi para wanita usia paruh baya yang sedang mengalami masa menopause Zuccolo, 2006.
Kaplan dan Sadock 1997 menyatakan bahwa kecemasan mempunyai dua komponen, yaitu:
a. Kesadaran akan adanya sensasi fisiologis. Apabila seseorang mengalami kecemasan maka akan muncul sensasi-sensasi fisiologis; seperti jantung
berdebar-debar dan berkeringat. b. Kesadaran sedang gugupsedang mengalami ketakutan. Kecemasan akan lebih
berat apabila individu merasa malu saat ada orang yang tahu bahwa ia mengalami ketakutan.
Adapun gejala-gejala psikologis adanya kecemasan bila ditinjau dari beberapa aspek, menurut Blackburn dan Davidson dalam Kuntjoro, 2002 adalah
sebagai berikut : d. Suasana hati yaitu keadaan yang menunjukkan ketidaktenangan psikis,
seperti: mudah marah, perasaan sangat tegang. e. Pikiran yaitu keadaan pikiran yang tidak menentu, seperti: khawatir, sukar
konsentrasi, pikiran kosong, membesar-besarkan ancaman, memandang diri sebagai sangat sensitif, merasa tidak berdaya.
f. Motivasi yaitu dorongan untuk mencapai sesuatu, sepert : menghindari situasi,
ketergantungan yang tinggi, ingin melarikan diri, lari dari kenyataan. g. Perilaku gelisah yaitu keadaan diri yang tidak terkendali seperti : gugup,
kewaspadaan yang berlebihan, sangat sensitif dan agitasi. h. Reaksi-reaksi biologis yang tidak terkendali, seperti: berkeringat, gemetar,
20
pusing, berdebar-debar, mual, mulut kering. Gangguan kecemasan dianggap berasal dari suatu mekanisme pertahanan
diri yang dipilih secara alamiah oleh makhluk hidup bila menghadapi sesuatu yang mengancam dan berbahaya. Kecemasan yang dialami dalam situasi
semacam itu memberi isyarat kepada makhluk hidup agar melakukan tindakan mempertahankan diri untuk menghindari atau mengurangi bahaya atau ancaman.
Martaniah 1984 dalam penelitiannya mengatakan bahwa kecemasan mempunyai empat elemen yang digunakan sebagai aspek dari kecemasan, yaitu :
a. Respon Kognitif. Respon kognitif yaitu respon terhadap kecemasan dalam pikiran manusia,
ketidakmampuan berkonsentrasi atau membuat keputusan, susah tidur dan putus asa.
b. Respon Somatik Respon somatik yaitu reaksi tubuh terhadap bahaya, misalnya tangan dan kaki
dingin, diare, keringat berlebihan, dan sebagainya. c. Respon Emosi
Respon emosi yaitu perasaan manusia dimana individu secara terus menerus khawatir, merasa takut terhadap bahaya yang mengancam.
d. Respon Perilaku Respon perilaku yaitu reaksi dalam bentuk perilaku manusia terhadap
ancaman, misalnya gelisah, gugup dan bingung. Berdasarkan uraian di atas, kecemasan dalam menghadapi menopause
ditimbulkan dari tiga faktor yaitu perubahan bentuk fisik yang dialami, gejala
21
menopause yang dirasakan dan penyakit yang mungkin timbul. Kecemasan sendiri dapat dilihat dari aspek psikologis dan fisiologis. Aspek psikologis
merupakan gejala-gejala atau reaksi-reaksi kecemasan secara psikologis seperti sulit konsentrasi, gugup, takut dan sebagainya. Aspek fisiologis merupakan
rekasi-rekasi fisik ketika mengalami kecemasan seperti gemetar, keringat dingin dan sebagainya. Kecemasan dalam menghadapi menopause adalah kecemasan
yang bersumber dari datangnya masa menopause yang dianggap sebagai ancaman oleh sebagian wanita, sehingga pada dasarnya memiliki aspek yang sama dengan
kecemasan pada umumnya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aspek- aspek menurut Martaniah 1984 untuk mengetahui atau mengukur tingkat
kecemasan seseorang khususnya wanita dalam menghadapi masa menopause.
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kecemasan dalam Menghadapi Menopause