Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi guru merupakan suatu jabatan atau pekerjaaan sebagai guru yang membutuhkan
pendidikan atau latihan khusus di bidang keguruan, sehingga mampu mengerjakan tugas mengajarnya secara profesional, dan mendapatkan
pengakuan dari masyarakat dan negara.
3. Jenis Kelamin
Jenis kelamin adalah suatu komponen yang kritis dalam identitas seseorang, yaitu laki-laki dan perempuan. Sejak lahir, anak laki-laki dan
perempuan dibiasakan berperilaku sesuai dengan ketentuan-ketentuan masyarakat sehubungan dengan perilaku mana yang semestinya untuk
laki-laki dan perilaku mana yang seharusnya bagi anak perempuan. Secara psikologis dan fisiologis ternyata laki-laki dan perempuan mempunyai
perkembangan yang berbeda. Seorang perempuan lebih mempunyai sifat feminim, yaitu lemah lembut, ramah, berperasaan dan empatik. Sedangkan
laki-laki mempunyai sifat yang maskulin, yaitu logis, bebas dan agresif. Akan tetapi hal tersebut tidak berlaku mutlak. Perbedaan sifat antara laki-
laki dan perempuan ini dapat menimbulkan perbedaan minat untuk menjadi guru antara siswa laki-laki dan perempuan dalam hal pandangan,
cara berfikir, perhatian dan perasaan Gilarso, 1993:5. Ada
anggapan bahwa
tekanan-tekanan untuk berperilaku sesuai dengan cara-cara yang tepat bagi pria atau wanita semakin meningkat pada
masa remaja, khususnya terhadap remaja putri. John Mill dan Mary Allen Lynch Mahmud, 1990:63:
a. remaja putri menjadi lebih self-conscious perasa terhadap diri sendiri dan lebih banyak mengalami gangguan dalam citra diri ketimbang
remaja-remaja pria b. remaja-remaja putri lebih menonjol dalam prestasinya di bidang
ketrampilan-ketrampilan verbal kata-kata, sedangkan remaja-remaja pria di bidang ketrampilan spasial ruang
c. remaja-remaja putri menjadi lebih suka membentuk persahabatan- persahabatan kental.
Sedangkan menurut Kartono 1981:20, perbedaan pria dan wanita adalah:
a. pada umumnya kemampuan intelektual wanita lebih rendah daripada kemampuan intelektual laki-laki.
b. wanita lebih menyenangi pekerjaan yang bersifat sosial seperti juru rawat dan guru, sedangkan pria lebih menyenangi pekerjaan yang
membutuhkan pemikiran.
4. Prestasi Belajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1983:1659 prestasi adalah hasil yang dicapai dari yang telah dilakukan. Prestasi merupakan
suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dan menghasilkan perubahan yang khas, yaitu
perubahan dalam sikap dan tingkah laku yang tercapai dan dapat dilihat secara nyata serta dapat diukur dengan menggunakan alat ukur yaitu tes
Winkel, 1986:48. Faktor-faktor yang mempengaruhi perolehan prestasi belajar antara
lain sebagai berikut Usman, 1993:9: a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa:
1 faktor jasmani meliputi seluruh hal yang berkaitan dengan keadaan jasmani atau fisik siswa, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh dari pengalaman. 2 faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh. Yang terdiri atas: a
faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu
prestasi yang dimiliki b
faktor non intelektif, yaitu faktor unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,
motivasi, emosi, dan penguasaan diri. 3 faktor kematangan fisik maupun psikis
b. Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa yang berpengaruh terhadap perolehan prestasi belajar siswa:
1 faktor lingkungan sosial di mana siswa tinggal, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan
lingkungan teman sebaya.
2 faktor budaya yang ada di sekitar lingkungan hidup siswa seperti adat istiadat yang berlaku di masyarakat, ilmu pengetahuan,
teknologi dan kesenian. 3 faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar
4 faktor lingkungan spiritual atau keagamaan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi
belajar adalah hasil dari proses psikis yang berlangsung dalam interaksi subjek dengan lingkungannya yang menghasilkan perubahan berupa
pengetahuan, nilai, sikap, dan ketrampilan di mana hasil perubahan tersebut dapat dilihat dan juga dapat diukur.
5. Pendapatan