gairah pada individu untuk mengerjakan dan berkecimpung dalam sesuatu bidang tertentu. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi minat
adalah faktor intrinsik bersumber dari diri dan faktor ekstrinsik bersumber dari lingkungan sosial.
2. Profesi Guru
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dikemukakan arti guru sebagai orang yang pekerjaanya atau profesinya mengajar. Sementara itu,
Ametembun 1973:3, mengemukakan guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap pendidikan murid, individual
maupun klasikal, baik di sekolah maupun luar sekolah. Guru yang dimaksud di sini mencakup semua guru dari tingkat pra sekolahan TK
sampai guru besar Dosen di perguruan tinggi, baik yang berstatus negeri maupun swasta.
Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 mengemukakan, bahwa Guru adalah tenaga profesional
yang mempunyai dedikasi dan loyalitas tinggi dengan tugas utama menjadi agen pembelajaran yang memotivasi, memfasilitasi, mendidik,
membimbing, dan melatih peserta didik sehingga menjadi manusia berkualitas yang mengaktualisasikan potensi kemanusiaannya secara
optimum, pada jalur pendidikan dasar dan menengah, termasuk pendidikan anak usia dini formal.
Profesi guru memilki arti jabatan atau pekerjaaan sebagai guru yang membutuhkan pendidikan atau latihan khusus di bidang keguruan
Ametembun, 1973:11. Mengingat tugas dan tanggung jawab guru yang begitu kompleks, maka profesi ini tidak bisa dimiliki sembarang orang.
Untuk menjadi seorang guru, mereka harus memiliki pendidikan dan latihan-latihan khusus sebelumnya, sehingga mampu menjalankan profesi
mengajar tersebut secara professional. Seperti yang dijelaskan C. V. Good Samana, 1987:69 bahwa pekerjaan yang berkualitas profesional memiliki
ciri-ciri tertentu, memerlukan persiapan atau pendidikan khusus bagi calon pelakunya membutuhkan pendidikan pra jabatan yang relevan, memiliki
kecakapan prasyarat yang telah ditentukan oleh pihak yang berwenang misal : organisasi profesional ataupun pemerintah dan jabatan
profesional tersebut harus mendapat pengakuan dari masyarakat atau negara.
Menurut Supriyadi 1993, untuk menjadi seorang guru yang profesional harus dituntut untuk memiliki lima hal sebagai berikut.
1. Guru menguasai secara mendalam bahan atau mata pelajaran yang
diajarkan serta cara mengajarkannya kepada siswa. 2.
Guru harus memiliki komitmen pada siswa dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen tertinggi guru adalah kepada kepentingan
siswa. Bagi seorang guru hal ini merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.
3. Guru bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi. Mulai dari pengamatan dalam perilaku siswa sampai tes hasil belajar.
4. Guru mampu berfikir secara sistematis tentang apa yang dilakukan, dan
belajar dari pengalamannya. Artinya, harus selalu ada waktu untuk mengadakan refleksi terhadap apa yang telah dilakukannya. Untuk bisa
belajar dari pengalaman, ia harus tahu mana yang benar dan mana yang salah, serta baik dan buruknya pada proses belajar siswa.
5. Guru seyogianya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam
lingkungan profesinya, misalnya PGRI dan organisasi lainnya. Kematangan profesional guru ditandai dengan perwujudan guru yang
memiliki keahlian, rasa tanggung jawab dan rasa kesejawatan yang tinggi Surya, 2003:30. Selain harus menjalankan tugasnya secara profesional,
seorang guru juga harus memiliki kompetensi. Kompetensi merupakan seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Pendapat di atas sejalan dengan B. J Chandler Sahertian, 1994:27 yang menjelaskan tentang profesi mengajar. Dikatakannya bahwa profesi
mengajar merupakan suatu jabatan yang mempunyai kekhususan. Memerlukan kelengkapan mengajar dan ketrampilan yang
menggambarkan bahwa seseorang melakukan tugas mengajar yaitu membimbing manusia.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa profesi guru merupakan suatu jabatan atau pekerjaaan sebagai guru yang membutuhkan
pendidikan atau latihan khusus di bidang keguruan, sehingga mampu mengerjakan tugas mengajarnya secara profesional, dan mendapatkan
pengakuan dari masyarakat dan negara.
3. Jenis Kelamin