Daya Sebar Viskositas Sifat Fisik dan Stabilitas Gel

selama satu bulan menunjukkan kestabilan gel. Apabila tidak terjadi pergeseran viskositas setelah penyimpanan, dapat dikatakan gel memiliki stabilitas yang baik. Pengukuran dilakukan dengan alat Viscotester seri VT 04 RION-JAPAN dan dilakukan 48 jam setelah pembuatan gel agar pengukuran viskositas tidak dipengaruhi oleh proses pembuatan gel karena sifat pseudoplastic gel sehingga konsistensi gel lebih stabil dibandingkan dengan pengukuran viskositas langsung setelah pembuatan. Viskositas yang diinginkan adalah 310 – 320 dPa.s. Persen pergeseran viskositas gel yang diinginkan sebesar 5. Tabel VII. Hasil pengukuran sifat fisik gel Formula Daya Sebar cm Viskositas dPa.s δ Viskositas I 100 S 3,68 ± 0,075 303,33 ± 5,164 3,66 ± 2,662 II 25 PG : 75 S 4,23 ± 0,197 305,83 ± 10,206 3,36 ± 1,813 III 50 PG : 50 S 4,15 ± 0,152 333,33 ± 20,412 7,17 ± 2,483 IV 75 PG : 25 S 4,25 ± 0,084 300,00 ± 6,325 2,78 ± 2,509 V 100 PG 4,10 ± 0,110 312,50 ± 20,916 5,07 ± 3,305

1. Daya Sebar

Uji daya sebar gel bertujuan untuk memperkirakan sejauh mana gel dapat menyebar dengan baik pada kulit. Daya sebar merupakan karakteristik penting dalam formulasi dan berperan dalam kemudahan pengaplikasian, pengeluaran dari wadah, dan paling penting dalam mempengaruhi penerimaan konsumen Garg et al., 2002. Nilai daya sebar yang dihasilkan bergantung pada PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI nilai viskositas suatu formula. Semakin rendah nilai viskositasnya, maka daya sebar suatu formula semakin tinggi. Dari hasil penelitian diperoleh tabel VII formula gel dengan daya sebar terbesar adalah formula IV 75 propilen glikol: 25 sorbitol, sedangkan daya sebar terkecil adalah formula I 100 sorbitol. Dilihat dari nilai daya sebar sorbitol yang rendah, maka dengan adanya kombinasi dengan propilen glikol diharapkan daya sebarnya menjadi lebih tinggi.

2. Viskositas

Hasil penelitian didapatkan viskositas terbesar adalah formula III 50 propilen glikol : 50 sorbitol, sedangkan viskositas terkecil adalah formula IV 75 propilen glikol: 25 sorbitol. Dengan adanya kombinasi propilen glikol dan sorbitol ini, nilai viskositas dapat sesuai dengan yang diharapkan. Propilenglikol cenderung memiliki viskositas yang tinggi sehingga kurang nyaman saat diaplikasikan dan sorbitol bersifat lebih higroskopis sehingga dapat menurunkan viskositas sediaan gel. Nilai simpangan deviasi SD tiap formula sangat besar kemungkinan dikarenakan pada percobaan tidak dilakukan replikasi, tetapi hanya pengulangan pada bahan formula yang sama atau dapat dikarenakan sifat gel yang pseudoplastik dimana gel akan semakin encer dengan adanya peningkatan shearing stress. Apabila dihubungkan viskositas dengan daya sebar, seharusnya semakin tinggi viskositas, maka gel akan sukar menyebar, sedangkan jika semakin rendah viskositas, maka gel akan semakin mudah menyebar saat dioleskan ke kulit sehingga dapat memberikan efek perlindungan yang lebih baik. Formula PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI IV 75 propilen glikol : 25 sorbitol gel dengan viskositas paling rendah, memiliki daya sebar paling besar.

3. Pergeseran Viskositas