terhadap stabilitas, diharapkan pergeseran viskositas yang terjadi adalah seminimal mungkin.
Analisis yang dilakukan meliputi analisis simplex lattice design dan analisis statistik uji–F dengan taraf kepercayaan 95. Simplex lattice design untuk
mengetahui persamaan dari hasil percobaan sifat fisik dan stabilitas, sedangkan uji-F dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan SLD tersebut regresi dengan
data pengamatan atau tidak. Persamaan yang regresi digunakan untuk menentukan daerah optimum.
1. Daya Sebar
Persamaan simplex lattice design daya sebar gel yang diperoleh adalah Y= 3,68 X
1
+ 4,10 X
2
+ 1,03 X
1
X
2
. Setelah diuji regresi dengan analisis statistik varian F ternyata nilai F
hitung
18,7698 lebih besar dari F
tabel
3,3541 sehingga dapat disimpulkan bahwa respon yang didapatkan dari persamaan
garis, regresi secara statistik dengan respon pengamatan dimana simpangan antar formula lebih besar daripada simpangan dalam formula masing-masing.
Tabel X. Hasil perhitungan uji F untuk daya sebar gel
SS Derajat bebas
Mean of square F hitung
regresi 1,00141
2 0,500705
residual 0,72026
27 0,026676
total 1,72167
29 18,7695
Gel diharapkan dengan mudah menyebar luas tanpa tekanan yang besar. Pada penelitian ini, formula gel yang optimal diharapkan memiliki daya
sebar yang tidak terlalu kecil juga tidak terlalu besar agar mudah untuk dioleskan pada kulit. Variasi komposisi propilen glikol dan sorbitol yang
dapat diterima adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Gambar 12. Contour plot daya sebar gel UV protection endapan perasan wortel
Dari contour plot daya sebar gel, kurva membuka ke bawah. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya kombinasi propilen glikol dan
sorbitol akan memperbesar daya sebar gel, dibandingkan dengan pemakaian salah satu humektan saja.
Dari contour plot daya sebar gel, dapat ditentukan range komposisi optimum daya sebar seperti yang dikehendaki . Respon yang dipilih dalam
optimasi adalah 3 – 5 cm karena diharapkan memiliki area daya sebar formula yang optimum sesuai nilai daya sebar yang direkomendasikan untuk sediaan
semistiff yaitu
5 cm Garg et al., 2002. Komposisi humektan yang menunjukkan daya sebar optimal adalah 100 sorbitol sampai dengan 100
propilen glikol.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Viskositas
Persamaan simplex lattice design viskositas gel adalah Y= 303,33 X
1
+ 312,50 X
2
+ 101,67 X
1
X
2
. Setelah diuji regresi dengan analisis statistik varian F ternyata nilai F
hitung
8,8357 lebih besar dari F
tabel
3,3541 sehingga dapat disimpulkan bahwa respon yang didapatkan dari persamaan
garis regresi secara statistik dengan respon pengamatan.
Tabel XI. Hasil perhitungan uji F untuk viskositas awal gel
SS Derajat bebas
Mean of square F hitung
regresi 3706,64069
2 1853,3203
residual 5663,35938
27 209,7540
total 9370
29 8,8357
Melalui persamaan di atas dapat dibuat contour plot variasi komposisi propilen glikol dan sorbitol yang diterima adalah sebagai berikut:
Gambar 13. Contour plot viskositas gel UV protection endapan perasan wortel
Dari contour plot viskositas, kurva membuka ke bawah. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa adanya kombinasi propilen glikol dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sorbitol akan meningkatkan viskositas gel, dibandingkan dengan pemakaian salah satu humektan saja. Nilai viskositas yang dipilih adalah 310 dPa.s – 320
dPa.s. Dengan nilai viskositas tersebut, sediaan gel nyaman diaplikasikan ke kulit dan stabil dalam penyimpanan. Komposisi humektan yang menunjukkan
nilai viskositas yang optimal adalah 91 propilen glikol : 9 sorbitol sampai dengan 100 propilen glikol dan 18 propilen glikol : 82 sorbitol sampai
dengan 6 propilen glikol : 94 sorbitol.
3. Pergeseran Viskositas