Analisis Data dan Olah Data

c. Penyimpulan

Kesimpulan dan rekomendasi konsep Museum Istana Balla Lompoa merupakan Output dari penelitian ini. Secara sederhana, output penelitian ini telah melalui tahap pengumpulan data secara ketat, kritik, verifikasi, dan analisis.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tesis disusun dalama lima bab, yaitu: Bab I. Pendahuluan, bagian Pendahuluan menguraikan tentang Latar Belakang Penelitian, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian, Kerangka pemikiran Teoritis, Metode penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II. Tinjauan Pustaka, Bagian ini menguraikan tentang penelitian- penelitian sebelumnya yang berhubungan topik penelitian, berupa tesis dan buku- buku tentang konsep perencanaanpendirian museum. Bab III. Kondisi Faktual, Bagian ini menguraikan tentang Sejarah Bantaeng, Kondisi geografis Kabupaten Bantaeng, gambaran umum tentang Istana Balla Lompoa, keberadaan koleksi, dan mekanisme pengadaan koleksi. Bab IV. Perancangan Museum Istana Balla Lompoa menguraikan tentang analisis, konsep, dan manajemen Museum Istana Balla Lompoa Bantaeng, menjelaskan tentang studi kelayakan, analisis nilai penting, analisis SWOT , konsep Museum Istana Balla Lompao Bantaeng, manajemen sumber daya manusia , manajemen pengelolaan koleksi, dan kegiatan penunjang serta konsep pengembangan. Bab V. Penutup, yang terdiri atas simpulan dan saran. DAFTAR SUMBER 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Topik penelitian yang penulis bah as adalah mengenai “Perencanaan Museum Istana Balla Lompoa Kabupaten Bantaeng Provinsi Sulawesi Selatan”. Memerlukan beberapa literatur baik berupa tesis maupun buku. Adapun tesis dan buku yang menjadi acuan dalam penulisan ini antara lain:

2.1 Tesis

Pertama tesis yang berjudul “ Pengelolaan Benda bersejarah Sebagai Koleksi Dalam Mendukung Pendirian Museum di Pulau penyengat Kepulauan Riau ”, tesis ini ditulis oleh R. Faesal pada Program Magister Program Pasca Sarjana Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran Bandung Tahun 2009 . Tesis ini mengangkat Pulau Penyengat sebagai setting wilayah yang memiliki potensi Benda Cagar Budaya. Tinggalan-tinggalan yang ada mengandung arti penting dalam perjalanan sejarah Kerajaan Melayu Riau. Namun sayangnya, pemeliharaan benda bersejarah itu belum tertata secara baik sehingga kondisi benda bersejarah tersebut terancam rusak, hilang bahkan punah. Mengantisipasi hal tesebut maka diperlukan sebuah wadah untuk pelestarian dan penyelamatan benda-benda bernilai sejarah dengan mendirikan sebuah museum. Penelitian ini berhasil memformulasikan potensi benda-benda bersejarah di wilayah sekitar Pulau Penyengat sebagai modal pendirian museum. Menentukan langkah-langkah ideal pengelolaan terhadap benda bersejarah yang ada di Pulau Penyengat dan sekitarnya. Tujuan penelitian tersebut adalah mendiskripsikan dan menganalisis potensi benda bersejarah serta menghasilkan suatu konsep atau rancangan Museum Pulau Penyengat yang sesuai dengan potensi tinggalan budaya, lingkungan fisik dan lingkungan sosial masyarakat setempat. Penelitian ini mengambarkan dan menjelaskan kondisi faktual benda- benda bersejarah yang ada di Pulau Penyengat. Benda-benda bersejarah banyak ditemukan dan tersebar di masyarakat sekitar. Namun kondisinya relatif tidak terawat dan cukup memprihatinkan sehingga terancam rusak dan punah. Adapun potensi lokasi, gedung, koleksi, peralatan dan ketenagaan organisasi dinilai cukup mendukung dalam persyaratan pendirian sebuah museum. Untuk itu diperlukan langkah pendirian museum sebagai wadah yang berfungsi untuk mengumpulkan, merawat, menyimpan, mengkomunikasikan dan memamerkan benda-benda tersebut untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenangan wisata. Tesis Faesal memberikan manfaat kepada penulis dalam penyusunan tesis yaitu konsep yang ditawarkan adalah mendayagunakan bangunan lama yang fisiknya masih bagus dan menyimpan peristiwa penting di masa lalu untuk diusulkan menjadi museum. Kedua adalah tesis yang be rjudul “ Model Perencanaan Museum Teh Berbasis Ecomuseum Di Kawasan PT. Perkebunan Nusantara VIII Kebun Gunung Mas Bogor”. Tesis ini ditulis oleh Ridwansyah Lubis pada Program