Panil Penyajian Koleksi A.

4.4. Kegiatan Penunjang dan Konsep Pengembangan

. 4.4.1. Kegiatan Penunjang Salah satu upaya untuk mempercepat terintegrasinya Museum Istana Balla Lompoa Kabupaten Bantaeng dengan masyarakat setempat adalah penyelenggaraan kegiatan pendukung. Kegiatan pendukung Museum Istana Balla Lompoa Kabupaten Bantaeng bertujuan untuk melengkapi kegiatan inti museum atau atraksi pameran. Dengan demikian, kegiatan pendukung ini akan menjadi kegiatan penarik yang dilakukan secara berkala. Kegiatan pendukung harus sesuai dengan tema pameran dan semua detail dari atraksi pameran. Kegiatan pendukung Museum Istana Balla Lompoa KabupatenBantaeng meliputi kesenian tradisional, ma’raga, ganrang bulo , lomba masakan tradisional, dan lomba rekonstruksi tembikar. Dalam kondisi sekarang, kelima kegiatan pendukung di atas sebenarnya sudah ada dan biasa dipentaskan pada acara tertentu, di bawah pembinaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng. Jika kelima kegiatan penunjang di atas ingin digelar secara berkala dan bergantian oleh pengelola Museum Istana Balla Lompoa Kabupaten Bantaeng, maka diperlukan kerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantaeng. Jadwal tampil kelima kegiatan penunjang di atas dilakukan secara bergantian pada hari sabtu atau minggu. Adapun gambaran umum dari kelima kegiatan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut. 1. Kesenian tradisional dapat berupa tarian daerah yang diiringi oleh alat musik yang merupakan ciri khas daerah Bantaeng. Foto 51: Tari Padekko Singara Bulang Sumber: Dokumentasi Detik Foto 2. Ma’raga, semacam olah raga tradisional Bugis Makassar yang menggunakan bola takraw. Berbeda dengan sepak takraw yang hanya menggunakan kaki dan kepala, ma’raga dapat menggunakan tangan dan tidak berupa pertandingan melainkan hanya permainan semata untuk keperluan olah raga dan kesenangan. Ma’raga diperkirakan akan menjadi satu tontonan menarik karena memang sangat atraktif dan sudah jarang dimainkan sekarang. Foto 52 : Atraksi Ma’raga Sumber: detik.foto