Pengadaan Koleksi Manajemen Pengelolaan Koleksi

1. Registrasi Koleksi

Registrasi merupakan kegiatan pencatatan suatu benda ke dalam buku induk registrasi, setelah benda tersebut ditentukan secara resmi menjadi koleksi museum. Pencatatan dilakukan pula terhadap dokumen-dokumen yang terkait dengan koleksi tersebut, seperti berita acara, surat wasiat, dan lain sebagainya. Hasil pencatatan ini sangat diperlukan untuk penelitian koleksi lebih lanjut, karena merupakan sumber informasi awal dari koleksi tersebut. Kegiatan pencatatan koleksi ini harus dilakukan secara rapiteratur dan kontinyu berkelanjutan, yaitu tidak hanya dalam buku registrasi tapi juga kedalam kartu registrasi. Selanjutnya harus dibuat kartu label yang akan disertakan pada setiap koleksi museum biasanya diikatkan dengan benang Halaman Depan Halaman Belakang KARTU REGISTRASI KOLEKSI No Registrasi : No Inventarisasi : Nama Koleksi : Tempat Pembuatan : Tempat Perolehan : Cara Perolehan : Ukuran : TglTahun Masuk : Keterangan : Harga : Gambar 3 Kartu Registrasi Koleksi Sumber: Anonim, 2010:155 Uraian singkat Foto koleksi

2. Inventarisasi Koleksi

Inventaris koleksi adalah suatu kegiatan pencatatan benda-benda yang dijadikan koleksi museum ke dalam buku inventaris koleksi. Data yang berasal dari buku registrasi koleksi sebagian besar dipindahkan ke dalam buku inventaris koleksi. Penulisan data pada buku inventaris koleksi dapat lebih rinci sesuai dengan hasil penelitian awal. Selain dicatat dalam buku inventaris museum, setiap koleksi juga harus dibuatkan kartu inventaris. Jenis Koleksi : Nomor Inventaris : Sub Koleksi : Nomor Registrasi : No. Reg. Foto : 1. Nama Koleksi : 2. Uraian : a. Bagian : b. Bentuk : c. Bahan : d. Teknik : e. Warna : f. Dekorasi : g. Ornament : h. Tanda-tanda : i. Asesori : j. Fungsi : k. Symbol : l. Arti : m. Gaya : n. Kelenngkapan : Foto koleksi 3. Ukuran 4. Tempat asal pembuatan 5. Tgl pembuatan 6. Cara perolehan 7. Tgl masuk 8. Kondisi benda 9. Tempat penyimpanan 10. Dicatat oleh 11. Tanggal pencatatan 12. Sumber acuan : a. literature b. nara sumber 13. Keterangan lain Gambar 4 Kartu inventaris Koleksi Sumber: Anonim, 2010:155 Registrasi maupun inventaris Museum Istana balla Lompoa, adalah suatu kegiatan yang pelaksanaannya mempunyai beberapa kesamaan dalam tahap- tahap pengerjaannya. Kegiatan tersebut antara lain: 1 Penomoran Tujuan pemberian nomor registrasi maupun inventarisasi adalah untuk mengamankan dan mempermudah dalam pengelolaan koleksi Anonim, 2010:37. Pemberian nomor registrasi maupun inventarisasi memerlukan kecermatan dan kemampuan tersendiri yang harus dilakukan secara berkesinambungan. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem penomoran yang paling mudah dan sesuai dengan kebutuhan bidang tugasnya. 2 Klasifikasi Klasifikasi koleksi adalah penggolongan koleksi berdasarkan kriteria tertentu, yaitu menurut disiplin ilmu, sub disiplin ilmu, atau yang bersifat konvensi kesepakatan yang tidak tertulis. Kriteria lain yang dapat digunakan untuk klasifikasi koleksi adalah berdasarkan jenis, bahan, asal daerah dan kronologi. Tujuan klasifikasi koleksi adalah untuk menciptakan keseragaman dan kelancaran dalam pengelolaan koleksi, sehingga pemanfaatan koleksi dapat dilakukan secara optimal untuk kepentingan pendidikan dan rekreasi Anonim, 2010:38. 3 Katalogisasi Katalogisasi ialah suatu kegiatan merekam, baik secara verbal maupun secara visual, serta menguraikan identifikasi koleksi pada lembaran kerja yang mempunyai format tertentu anonim, 2010:38. Katalogisasi bertujuan untuk menghasilkan kartu katalog koleksi yang berisi bahan informasi tentang koleksi d an latar belakangnya secara lengkap dapat dijadikan bahan penelitian dan bahan publikasi MUSEUM ISTANA BALLA LOMPOA KABUPATEN BANTAENG Nama benda : Bahan : Asal Ditemukan : Tempat Pembuatan : Cara Didapat : Tahun Abad Masa : Deskripsi Benda : Keterangan : Tempat Simpan : No. Inv :________ No. Reg :________ No. Foto :________ No. Slide :________ Gambar 5 Kartu Katalog Museum Istana Balla Lompoa Sumber: Anonim, 2010:158 4 Pengukuran Koleksi Pengukuran koleksi di Museum perlu dilakukan pada saat benda akan dijadikan koleksi maupun setelah benda menjadi koleksi museum. Pengukuran dilakukan oleh petugas museum yang bertugas sebagai tim survai dan tim pengadaan koleksi. Peralatan yang digunakan antara lain berupa rol meter, penggaris dan switmat , baik yan besar maupun yang kecil. Khusus untuk koleksi bergerak, bila mungkin dilakukan penimbangan untuk mengetahui beratnya dan untuk koleksi tertentu seperti emas perlu juga diketahui kadarnya. 5 Pemotretan Koleksi Pemotretan koleksi dilakukan sebaiknya mulai dari saat pengadaan koleksi dan pengelolaan koleksi, bahkan pada setiap koleksi yang akan dan sudah dikonservasi atau direstorasi. Pemotretan yang akan digunakan sebagai dokumen, terbitan atau buku-buku yang bersifat ilmiah, maka perlu disertakan skala meter,