Gambaran Umum Sekolah HASIL TEMUAN LAPANGAN

C. Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini terdapat 3 hipotesis. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan analisis korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut : { } { } ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − − = 2 2 2 1 2 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n r xy Setelah diketahui koefisien korelasi dari dua variabel r xy , selanjutnya dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien korelasi r xy signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut : 2 1 2 r n r t − − = Langkah selanjutnya t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan t tabel untuk membuktikan apakah korelasi dari dua variabel signifikan atau tidak. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka korelasi antara dua variabel signifikan sehingga hipotesis diterima dan sebaliknya. Sedangkan untuk variabel ketiga menggunakan analisis korelasi ganda seperti yang telah diuraikan pada metodologi penelitian. Hasil pengujian masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah : 1. Pengujian Hipotesis Pertama Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk mencari nilai korelasi antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler penulis menggunakan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r hitung dari variabel motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,384 lampiran 7. Nilai r xy sebesar 0,384 artinya korelasi antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah positif dan rendah.Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang rendah antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Positif artinya jika motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler meningkat maka partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler juga meningkat, dan sebaliknya. Setelah nilai r hitung diketahui selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk menguji nilai r xy tersebut signifikan atau tidak. Untuk pengujian signifikansi ini digunakan uji t. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai berikut : 2 1 2 r n r t − − = 2 384 , 1 2 100 384 , − − = 147456 , 1 98 384 , − = 852544 , 801406056 , 3 = 923333092 , 801406056 , 3 = = 4,117047346 = 4,117 pembulatan Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis akan diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel, demikian pula sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel dengan derajat kebebasan db= n-2. Berdasarkan tabel distribusi t diperoleh t tabel untuk derajat kebebasan db= 98 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,6606. Apabila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,6606 maka diperoleh kesimpulan t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,384. Ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20052006. Dengan demikian hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diterima. 2. Pengujian Hipotesis Kedua Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk mencari nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler penulis menggunakan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa r hitung dari variabel persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,289 lampiran 7. Nilai r xy sebesar 0,289 artinya korelasi antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler adalah positif dan rendah. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang rendah antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Positif artinya jika persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler meningkat maka partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler juga meningkat, dan sebaliknya. Setelah nilai r hitung diketahui selanjutnya dilakukan uji signifikansi untuk menguji nilai r xy tersebut signifikan atau tidak. Untuk pengujian signifikansi ini digunakan uji t. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai berikut : 2 1 2 . r n r t − − = 2 289 , 1 2 100 289 , − − = 083521 , 1 98 289 , − = 916479 , 860954037 , 2 = 957329097 , 860954037 , 2 = = 2,988474962 = 2, 988 pembulatan Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis akan diterima apabila t hitung lebih besar dari t tabel, demikian pula sebaliknya hipotesis akan ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel dengan derajat kebebasan db= n-2. Berdasarkan tabel distribusi t diperoleh t tabel untuk derajat kebebasan db= 98 pada taraf signifikansi 5 sebesar 1,6606. Apabila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,6606 maka t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,289. Ini berarti bahwa kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 20052006. Dengan demikian hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diterima. 3. Pengujian Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga menyatakan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pengujian hipotesis ketiga ini menggunakan analisis korelasi ganda. Sebelum menghitung R y1,2 terlebih dahulu kita mencari persamaan regresi di mana hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran 7 Pengujian hipotesis ketiga ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Dari hasil perhitungan diperoleh harga kostanta a sebesar 8,735, harga dari koefisien regresi variabel X 1 sebesar 0,196 dan koefisien regresi variabel X 2 sebesar 0,129. Berdasarkan informasi tersebut selanjutnya dapat disusun persamaan garis regresi : 2 1 129 , 196 , 735 , 8 X X Y + + = ′ Dari persamaan tersebut berarti partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan naik, bila motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler juga ditingkatkan. Dari hasil perhitungan yang dilakukan dengan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih diperoleh nilai R y1,2 sebesar 0,453. Setelah nilai R y1,2 diketahui selanjutnya dilakukan pengujian terhadap koefisien korelasi ganda tersebut apakah nilai R y1,2 signifikan atau tidak. Untuk pengujian signifikansi ini digunakan uji F. Hasil perhitungan dapat dilihat di bawah ini : 1 1 2 2 − − − = k n R k R F = 1 2 100 453 , 1 2 453 , 2 2 − − − 1 2 100 205209 , 1 2 205209 , − − − = 97 794791 , 1026045 , = =12,52233265 = 12,522 pembulatan Kriteria pengambilan keputusan yaitu apabila F hitung lebih besar dari F tabel maka koefisien korelasi signifikan, yang berarti variabel bebas benar- benar berpengaruh terhadap variabel terikat, dan sebaliknya. Menurut hasil perhitungan di atas ternyata nilai F hitung = 12,522 lebih besar dari F tabel = 3,090 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.