Persepsi Siswa terhadap kegiatan Ekstrakurikuler Kerangka Berpikir

X = Jumlah nilai X Y = Jumlah nilai Y n = Jumlah subjek yang diselidiki Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai r xy dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel III.10 Penaksiran Terhadap Nilai R xy Setelah diperoleh harga r hitung, kemudian dibandingkan dengan harga r tabel dengan taraf signifikansi 5 dengan n sama dengan 160. Apabila harga r hitung lebih besar atau sama dengan harga r tabel, maka hipotesis diterima. Sebaliknya, apabila harga r hitung lebih kecil dari harga r tabel, maka hipotesis ditolak. Alternatif lain adalah dengan menggunakan uji t. Rumusnya sebagai berikut uji t dengan derajat kebebasan atau db = n – 2 Sugiyono, 2002 : 215 2 1 2 r n r t − − = Dimana : r = Koefisien korelasi sederhana n = Jumlah sampel b. Untuk menjawab rumusan masalah ke-3 variabel hubungan antara motivasi siswa X 1 , persepsi siswa X 2 secara bersama – sama dengan partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Y digunakan analisis korelasi ganda dengan dua variabel. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut Suharsimi Arikunto, 1989 : 500 : { } ∑ ∑ ∑ + = 2 2 1 2 , 1 y y x b y x a R y Keterangan : { } 2 , 1 y R = Koefisien korelasi antara variabel y dengan x 1 dan x 2 a = Koefisien variabel bebas x 1 b = Koefisien variabel bebas x 2 ∑ y x 1 = Jumlah hasil kali antara x 1 dengan y ∑ y x 2 = Jumlah hasil kali antara x 2 dengan y 2 y = Jumlah kuadrat kriterium Untuk menguji signifikansi antara variabel bebas secara bersama – sama dengan variabel terikat digunakan uji statistik F yang ditentukan dengan rumus sebagai berikut Sudjana, 1996 : 385 : { } { } 1 1 2 2 − − − = k n R k R Freg Keterangan : R = Jumlah kuadrat koefisien korelasi berganda k = Banyaknya variabel bebas dk pembilang n = Jumlah sampel 1 − − k n = dk penyebut Harga F hitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan F tabel dengan db derajat bebas : { k : n – k – 1 } pada taraf signifikasi 5 . Jika F hitung F tabel , maka R y 1,2,3 signifikasi dan koefisien korelasi menunjukkan hubungan positif dan signifikasi antara variabel bebas secara keseluruhan dan variabel terikat.

BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Gambaran Umum Sekolah

1. Data Kelembagaan Sekolah a. Nama Sekolah SMU BOPKRI 2 b. Jenjang Akreditasi Jenjang akreditasi SMU BOPKRI 2 adalah disamakan. c. Alamat Sekolah SMU BOPKRI 2 beralamat di Jl Jenderal Sudirman No. 87. 2. Sejarah Singkat Sekolah Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan pada tanggal 18 Desember 1945 dengan akta notaris. Asas dan tujuan BOPKRI adalah : 1. Dasar pendidikan BOPKRI adalah Kitab Suci yaitu Firman Tuhan. 2. Turut setia dengan pemerintah dengan usaha mempertinggi derajat bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan dan kebudayaan. 3. Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam Negara Republik Indonesia dengan usaha – usaha mendirikan segala macam sekolah, baik yang memeberikan pendidikan umum maupun kejuruan. Struktur organisasi sekolah sangatlah penting artinya bagi pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Sebab hal ini berhubungan dengan masalah tata kerja personal dari suatu sekolah. Tanpa struktur organisasi, sekolah tidak akan bisa melaksanakan kegiatannya secara efektif dan efisien. SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Dimana dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dibantu oleh kepala urusan tata usaha dan 4 wakil kepala sekolah, yaitu : 1. Wakil kepala sekolah sekolah urusan kesiswaan. 2. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum 3. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasana 4. Wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat Secara sistematik struktur organisasi SMU BOPKRI 2 Yogyakarta adalah sebagai berikut :