Siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta

D. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Hubungan Antara Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini tampak dari r hitung 0,384 lebih besar dar r tabel 0,135. Nilai r hitung sebesar 0,384 menunjukkan bahwa hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk dalam kategori rendah dan hubungannya positifsearah. Positif berarti jika motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan maka akan meningkatkan pula partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan sebaliknya. Kemudian hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung sebesar 4,117 lebih besar dari t tabel 1,6606, hal ini menunjukkan bahwa hubungan kedua variabel tersebut signifikan. Signifikan menunjukkan bahwa kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan pada populasi Karena hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler positif dan signifikan, maka tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat diprediksi dari tinggi rendahnya motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Disamping itu motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempunyai sumbangan efektif 13,49 terhadap partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempengaruhi partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Motivasi timbul karena kebutuhan yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu untuk tujuan yang diharapkan. Siswa yang mempunyai dorongan kuat untuk memenuhi kebutuhan untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan dan ketrampilan di luar akademik maka siswa akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler akan meningkat. Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dapat dikategorikan tinggi. Agar partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler meningkat maka motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler juga harus ditingkatkan, misalnya pihak orang tua dan sekolah mendukung keinginan anaksiswa untuk mengembangkan dan menambah pengetahuan dan ketrampilan melalui kegiatan ekstrakurikuler. 2. Hubungan Antara Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini tampak dari r hitung sebesar 0,289 lebih besar dari r tabel 0,135. Nilai r hitung sebesar 0,289 menunjukkan bahwa hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler termasuk dalam kategori rendah dan hubungannya positufsearah. Positif berarti jika persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan maka akan meningkatkan pula partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler, dan sebaliknya. Kemudian hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung sebesar 2,988 lebih besar dari t tabel 1,6606, ini berarti bahwa hubungan antara kedua variabel tersebut signifikan. Signifikan menunjukkan bahwa kesimpulan berlaku pada populasi atau dapat digeneralisasikan pada populasi. Karena hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler positif dan signifikan, maka tinggi rendahnya partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat diprediksi dari tinggi rendahnya persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.Di samping itu persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempunyai sumbangan efektif 6,97 terhadap partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler mempengaruhi partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Pandangan atau persepsi siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler dapat dipengaruhi kondisi individu yang berbeda sehingga mengakibatkan perbedaan seseorang dalam mempersepsikan obyek yang sama. Persepsi siswa yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan berpandangan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tersebut akan bermanfaat bagi dirinya dan sesuai dengan apa yang diharapkannya dan siswa akan terlibat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler. Bagi siswa yang berpandangan negatif, cenderung akan menganggap bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak ada manfaat sama sekali. Bagi siswa yang beranggapan negatif cenderung tidak akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Analisis deskripsi data menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dapat dikategorikan cukup. Dengan demikian perlu adanya perhatian dan pembinaan dari pihak sekolah untuk meningkatkan mutu kegiatan ekstrakurikuler, misalnya pihak sekolah mendatangkan alumni dari sekolah yang berprestasi dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler untuk melatihmembimbing sehingga siswa menjadi tertarik dan dapat meningkatkan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler. 3. Hubungan Antara Motivasi Siswa Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler Berdasarkan hasil pengujian hipotesis terdapat hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Hal ini terbukti dengan nilai R y1,2 = 0,453. Nilai R y1,2 = 0,453 menunjukkan bahwa motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler secara bersama-sama mempunyai hubungan positif dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan hubungan tersebut masuk kategori sedang. Positif berarti jika motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ditingkatkan maka akan meningkatkan pula partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Kemudian hasil uji F menunjukkan bahwa F hitung sebesar 12,522 lebih besar dari F tabel 3,090, hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara motivasi siwa dan persepsi