2.  Anak-anak  yang  mendorong  penindasan  secara aktif.
3.  Anak-anak  yang  bergabung  dan  menjadi  salah satu anggota dari gerombolan penindas.
4.  Memberikan  penguatan  kepada  pelaku  bullying berupa  tepuk  tangan,  tawa,  dan  gerakan  anggota
tubuh lainnya. 5.  Menambah  kehancuran  kendali  batin  korban
bullying dengan  terikan-teriakan,  kritikan-kritik
kejam yang bersifat verbal, fisik, dan relasional. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa
penonton  bullying  adalah  pihak  ketiga  dalam  peristiwa bullying
selain  pelaku  dan  korban.  Secara  tidak  langsung, mereka  berperan  sebagai  peran  pendukung  tindakan  yang
dilakukan  oleh  pelaku  bullying.  Mereka  dapat  berdiam  dan hanya  menonton  atau  bisa  pula  ikut  berperan  secara  tidak
langsung sebagai pelaku bullying.
4. Dampak Perilaku Bullying
Peristiwa  bullying  yang  terjadi  di  sekolah  secara  langsung maupun  tidak  langsung  akan  memberikan  dampak  bagi  orang  yang
terlibat  di  dalamnya.  Orang  yang  terlibat  meliputi  pelaku  bullying individu atau kelompok yang menindas, korban bullying individu atau
kelompok  yang  tertindas,  dan  penonton  bullying  individu  atau kelompok yang berada di tempat terjadinya bullying. Untuk uraian lebih
lanjut adalah sebagai berikut: a.  Dampak Bagi Pelaku Bullying
Menurut  Coloroso  2007,  tindakan  bullying  akan memberikan  dampak  jangka  panjang  bagi  pelaku.  Adapun
dampak-dampak tersebut antara lain: 1.  Tumbuh  menjadi  pribadi  yang  suka  terhadap
kekerasan. 2.  Tumbuh sebagai pribadi yang memiliki ego yang
besar. 3.  Tidak  memiliki  empati  terhadap  orang  lain  dan
perasaan menyesal. 4.  Menjadi  pribadi  yang  kejam  dan  penuh  dendam
terhadap orang lain. 5.  Tumbuh  sebagai  pribadi  yang  suka  bereaksi
agresif  bahkan  pada  provokasi  yang  ringan,  dan membenarkan  tanggapan  agresifnya  dengan
menempatkan kesalahan di luar dirinya. 6.  Suka  menguasai,  mengontrol,  mendominasi,
menduduki, dan menjajah.
7.  Memiliki  sikap  fanatisme  terhadap  perbedaan. Perbedaan  sama  dengan  lemah,  dan  karenanya
tidak layak mendapat penghargaan. 8.  Tumbuh  menjadi  pribadi  yang  arogan  dan
memegang hukum senioritas. 9.  Merasa memiliki kekuasaan untuk mengecualikan
orang lain,
membatasi, mengisolasi,
dan memisahkan orang lain.
b.  Dampak Bagi Korban Bullying Menurut  beberapa  ahli,  tindakan  bullying  akan
memberikan  dampak  bagi  korban.  Salah  satunya  dalam  hal kesehatan,  seperti  yang  dikemukakan  oleh  Olweus  1993
dengan  pendapatnya  bahwa  bullying  akan  mempengaruhi kesehatan  korban.  Gejala-gejala  yang  timbul  pada  korban
bullying antara lain:
1.  Stres dan menjadi mudah cemas. 2.  Menjadi
sering terjangkit
infeksi virus,
khususnya  seperti  flu,  demam  tinggi,  batuk, paru-paru,
telinga, hidung,
dan infeksi
tenggorokan.  Hal  ini  dikarenakan  stres  dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
3.  Sering merasakan sakit di daerah persendian dan tulang  tanpa  sebab  yang  jelas,  juga  tulang
belakang.  Penderita  enggan  untuk  memeriksa keadaan
kesehatannya ketika
mengalami keadaan seperti ini.
4.  Sakit kepala dan sering migrain. 5.  Mudah merasa kelelahan.
6.  Susah  tidur,  selalu  bermimpi  buruk,  cenderung bangun  lebih  awal,  dan  bangun  tidur  akan
merasakan  lebih  lelah  dibandingkan  dengan pada saat akan tidur.
7.  Cenderung  teringat  akan  peristiwa  yang  sudah dialami. Misalnya: Korban tidak bisa melupakan
wajah dari pelaku yang pernah menyerangnya. 8.  Mengalami  sindrom  iritasi  perut  yang  cukup
parah. 9.  Tidak  bisa  konsentrasi  terhadap  sesuatu  dan
untuk waktu yang lama. 10. Lebih  sering  berkeringat,  gemetar,  menggigil,
berdebar-debar, dan panik. 11. Menjadi orang yang sangat waspada, akan tetapi
bukan paranoia.
12. Menjadi  terlalu  sensitif,  lemah,  terisolasi, pendiam, dan menarik diri dari pergaulan.
c.  Dampak Bagi Penonton Bullying Menurut  Coloroso  2007,  penonton  bullying  yang
memiliki keterlibatan aktif dalam mendukung pelaku bullying akan  menambah  penderitaan  dan  perasaan  tertekan  bagi
korban.  Bahkan,  penonton  yang  hanya  melihat  tanpa melakukan  apapun  mereka  memiliki  konsekuensi  dan
dampak tersendiri. Adapun dampak yang bisa muncul dalam diri penonton bullying antara lain:
1.  Menjadi  tidak  peka  terhadap  kekejaman  yang terjadi di sekelilingnya.
2.  Dapat  mengintimidasi  pelaku  agar  melakukan tindakan bullying. Hal ini terjadi karena mereka
menganggap  pelaku  sebagai  model  yang populer, kuat, dan berani.
3.  Sulit  mengembangkan  perasaan  empati,  belas kasih,  dan  susah  menempatkan  diri  pada  sudut
pandang orang lain. 4.  Tumbuh menjadi pribadi yang apatis.
5.  Berpotensi  menjadi  pelaku  bullying.  Penonton bullying
tidak  mendapatkan  kepuasan  ketika
tidak  ada  perilaku  bullying  yang  terjadi  di lingkungannya.  Hal  ini  yang  mendasari  bahwa
penonton  bullying  berpotensi  pula  menjadi pelaku bullying.
6.  Dapat  berpotensi  pula  menjadi  sasaran  bullying selanjutnya.
Penonton bullying
memiliki kecenderungan  untuk  di-bully  oleh  orang-orang
di  lingkungannya  yang  tidak  menyukai  sifat suka  mengintimidasi  yang  dimiliki  penonton
bullying .
C. Program Sekolah dalam Mengatasi Bullying