Alat Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

Tabel 1: Spesifikasi Skala Kecenderungan Bullying Aspek Komponen Nomor Aitem Jumlah Total Sk al a ke ce nd erungan Pel aku B u ll yi ng Melakukan tindakan agresif secara: Fisik Langsung 62, 26, 43, 71 4 31 Verbal langsung 1, 22, 77, 94 4 Non Verbal Langsung 33, 56, 4, 91 4 Non Verbal Tidak Langsung 7, 83, 35, 96 4 Pelecehan Seksual 48, 37, 89 3 Memiliki kecenderungan sifat Haus perhatian 65, 59, 74, 13 4 Kurang memiliki empati terhadap korban dan tidak menunjukkan penyesalan 40, 45, 80, 16 4 Suka mendominasi orang lain 86, 68, 53, 19 4 Sk al a ke ce nd erungan K orban B u ll yi ng Dikenai tindakan agresif secara: Fisik Langsung 46, 27, 93, 75 4 35 Verbal langsung 9, 88, 82, 32 4 Non Verbal Langsung 58, 69, 39, 63 4 Non Verbal Tidak Langsung 5, 30, 90, 20 4 Pelecehan Seksual 97, 85, 15 3 Memiliki kecenderungan sifat Anak penurut 52, 54, 11, 36 4 Tidak mau berkelahi, menyelesaikan masalah tanpa kekerasan 28, 61, 2, 72 4 Mengalami gangguan fisik 42, 79, 8, 66 4 Mengalami gangguan mentalpsikis 31, 50, 18, 24 4 Sk al a K ec enderung an Penon ton B u ll yi ng Mengetahui adanya tindakan agresif secara: Fisik Langsung 29, 44, 55, 92 4 31 Verbal langsung 67, 84, 12, 49 4 Non Verbal Langsung 76, 95, 17, 70 4 Non Verbal Tidak Langsung 87, 6, 23, 41 4 Pelecehan Seksual 60, 78, 47 3 Memiliki kecenderungan sifat Hanya berdiam diri 21, 57, 73, 10 4 Memberikan penguatan kepada pelaku 25, 51, 64, 81 4 Sulit mengembangkan perasaan empati 3, 34, 38, 14 4 TOTAL 97 Skala kecenderungan perilaku bullying ini berisikan aitem berupa pernyataan-pernyataan yang menggambarkan jenis-jenis perilaku bullying. Seluruh pernyataan yang dibuat merupakan pernyataan favorable dan tidak menggunakan pernyataan unfavorable. Pada setiap pernyataan, terdapat empat alternatif pilihan jawaban yaitu Selalu S, Hampir Selalu HS, Jarang J, dan Tidak Pernah TP. Pemberian skor dibedakan berdasarkan derajat favorable pada tiap pernyataan. Pemberian Skor Favorable : S HS J TP 4 3 2 1 Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa semakin tinggi skor yang didapat maka semakin tinggi pula frekuensi perilaku agresi dan kecenderungan sifat-sifat yang muncul. Hal ini sesuai dengan salah satu unsur yang terlibat dalam perilaku bullying yaitu tindakan agresi yang dilakukan berulang-ulang Coloroso, 2007. Di samping itu, unsur-unsur lain seperti ketidakseimbangan kekuatan dan kesengajaan juga ditekankan pada pernyataan-pernyataan yang disajikan kepada subjek. Penekanan ini dilakukan agar data yang didapat benar-benar menunjukkan adanya perilaku bullying, dan bukan hanya perilaku agresi semata karena tidak berulang-ulang.

H. Pengujian Instrumen Penelitian

1. Pengujian Validitas

Validitas merupakan tingkat kemampuan instrument penelitian untuk dapat mengungkapkan data sesuai dengan apa yang hendak diukur atau diuji. Dilakukannya pengujian validitas tentunya untuk mengetahui apakah butir-butir dalam daftar pernyataan layak untuk mendefinisikan suatu variabel. Penelitian ini menggunakan validitas isi. Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi dengan pengujian isi instrument menggunakan analisis rasional atau professional judgement. Dalam pengujian ini, jelas bahwa aitem-aitem yang dibuat harus mencakup keseluruhan isi objek yang hendak diukur Azwar, 2004.

2. Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kepercayaan, kebenaran, keajegan, konsistensi, atau sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya Azwar, 2004. Manfaat dari pengujian reliabilitas adalah mengetahui seberapa jauh instrument penelitian dapat memberikan hasil yang benar dan konsisten. Penelitian ini menggunakan estimasi reliabilitas konsistensi internal Alpha-Cronbach, melalui pendekatan reliabilitas konsistensi internal. Azwar menambahkan bahwa Koefisien Alpha merupakan estimasi yang baik terhadap reliabilitas pada berbagai situasi pengukuran. Dengan nilai koefisien alpha 0,675, maka reliabilitas skala sudah dianggap memuaskan Purwanto, 2008.

3. Uji Daya BedaDaya Deskriminasi Aitem

Daya beda aitem merupakan kemampuan aitem untuk membedakan subjek yang memiliki atribut yang diukur dan yang tidak. Pengujian daya beda aitem bertujuan untuk membedakan mana aitem yang memiliki daya beda tinggi dan yang rendah. Skala dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kecenderungan bullying. Oleh sebab itu, aitem yang