89
Tema II : Konsekuensi panggilan seorang katekis
Tujuan II : Mahasiswa calon katekis semakin menyadari akan konsekuensi seseorang yang terpanggil menjadi seorang katekis sehingga
terdorong untuk semakin menghayati panggilannya sebagai calon katekis.
Tema III : Kehidupan menggereja seorang katekis
Tujuan III : Mahasiswa calon katekis semakin menyadari dan memahami bahwa terlibat dalam hidup menggereja bagi seorang katekis sangat
penting sehingga mereka terdorong untuk mau terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan gerejani.
C. Peserta
Peserta yang ikut dalam kegiatan rekoleksi ini adalah mahasiswa- mahasiswi tingkat akhir. Mengapa penulis memilih mahasiswa-mahasiswi tingkat
akhir? karena mereka telah mengalami seluruh proses dinamika perkuliahan di Prodi IPPAK serta dianggap sudah cukup banyak mendapatkan pengalaman
selama masa kuliah. Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan dari responden yaitu mahasiswa-mahasiswi angkatan 2010 dan 2011 menunjukkan bahwa ada
sejumlah mahasiswa-mahasiswi
belum menghayati
sungguh-sungguh panggilannya sebagai seorang katekis. Hal tersebut terjadi karena seringkali
mahasiswa-mahasiswi kurang mengolah dalam diri setiap peristiwa-peristiwa yang telah dialaminya selama masa kuliah sehingga mereka masih kesulitan
dalam mengembangkan dan menghidupi panggilannya sebagai calon katekis. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
D. Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan dimengerti dalam arti waktu kapan kegiatan rekoleksi diadakan dan dalam arti berapa lama kegiatan rekoleksi itu akan berlangsung.
Rekoleksi bisa diadakan pagi, siang, sore atau malam hari. Waktu kapan rekoleksi diadakan akan mempengaruhi bagi jalannya proses rekoleksi karena akan
mempengaruhi pada kesegaran peserta ataupun pendamping. Dari segi waktu, rekoleksi bisa diadakan selama beberapa jam atau satu hari penuh
Mangunhardjana, 1985: 33. Untuk kegiatan rekoleksi ini, penulis menyarankan sebaiknya dilaksanakan pada akhir semester VIII delapan karena mahasiswa
telah selesai menjalankan semua kegiatan-kegiatan yang diprogramkan oleh kampus.
E. Model Pelaksanaan
Program kegiatan rekoleksi ini diusulkan untuk Prodi IPPAKyang dikemas dengan model katekese Shared Christian Praxis SCP. Shared Christian Praxis
SCP dapat dimengerti sebagai katekese yang menekankan pada proses yang bersifat diagonal dan partisipatif yang bermaksud mendorong peserta, berdasarkan
konfrontasi antara “tradisi” dan “visi” hidup mereka dengan “Tradisi” dan “Visi” Kristiani, agar baik secara pribadi maupun bersama, mampu mengadakan
penegasan dan mengambil keputusan demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah di dalam kehidupan manusia yang terlibat dalam dunia Sumarno Ds., 2014: 14.
Model katekese ini memiliki lima langkah yang berurutan dan saling berkaitan satu sama lain. Kelima langkah tersebut antara lain: mengungkapkan pengalaman
hidup peserta, mendalami pengalaman hidup peserta, menggali pengalaman iman PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Kristiani, menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta konkrit, dan mengusahakan suatu aksi konkrit.
92
F. Matriks Program Kegiatan Rekoleksi