Gambaran Umum Prodi IPPAK

34

BAB III PENELITIAN TENTANG PERANAN KETERLIBATAN

HIDUP MENGGEREJA BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN KEKHUSUSAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

A. Gambaran Umum Prodi IPPAK

Prodi IPPAK merupakan salah satu lembaga yang dipercaya Gereja untuk mendidik para calon katekis. Di Prodi IPPAK katekis yang profesional selalu diupayakan. Upaya tersebut nyata dalam bentuk dukungan dari Prodi kepada mahasiswa melalui berbagai kegiatan, antara lain kegiatan dalam bidang liturgi, pelayanan, pewartaan, dsb. Sebelum melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, mahasiswa sudah dibekali dengan berbagai mata kuliah-mata kuliah yang mendukung. Prodi IPPAK memang sudah sejak awal melatih mahasiswa untuk terlibat di dalam kegiatan menggereja dengan harapan agar mereka mulai terbiasa dan akrab dengan kegiatan menggereja serta mempunyai gambaran mengenai situasi umat yang akan dilayani. Selain itu, tujuan yang lain supaya mahasiswa semakin mantap dan menghayati panggilan dirinya sebagai katekis. Sebagai calon katekis, melibatkan diri dalam kegiatan menggereja sangat penting karena disadari peran dan tanggung jawab katekis di tengah umat masa kini sangat besar. Pada bagian ini penulis akan menguraikan mengenai sejarah singkat Prodi IPPAK, visi, misi, tujuan dan sasaran Prodi IPPAK, dan beberapa bentuk kegiatan mahasiswa Prodi IPPAK untuk memupuk panggilan sebagai katekis.

1. Sejarah Singkat Prodi IPPAK

Berdasarkan panduan program studi 2010: 1-3 dapat diuraikan sejarah singkat Program Studi IPPAK sebagai berikut. Sejarah tersebut dimulai dari 35 Majelis Agung Waligereja Indonesia sekarang menjadi Konferensi Waligereja Indonesia yang merencanakan usaha-usaha untuk meningkatkan pelayanan di bidang pendalaman hidup beriman dan untuk memperbarui pelaksanaan katekese di Indonesia. MAWI menyerahkan rencana tersebut kepada Rm. P. F. Heselaars S.J. yang kemudian bekerjasama dengan Rm. P.C. Carry S.J. Pada tahun 1960 Rm. P. Heselaars S.J.. mendirikan Pusat Kateketik dengan kegiatan-kegiatan antara lain: penerbitan buku-buku, mengadakan penataran untuk guru-guru dan ceramah untuk kelompok-kelompok kategorial lainnya. Pada saat itu disadari bahwa kurangnya tenaga-tenaga lapangan yang terdidik, dapat menyebabkan lambatnya usaha dalam pembaharuan katekese. Maka untuk mengatasi hal tersebut, pada tanggal 1 Agustus 1962 Rm. F. Heselaars S.J. mendirikan Yayasan Akademi Kateketik Katolik Indonesia AKKI yang menyelenggarakan pendidikan tinggi Kateketik dan disahkan dengan Akte Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat SH, nomor 3 tanggal 3 April 1964 di Yogyakarta. Pusat Kateketik dan AKKI awalnya bertempat di Jl. P. Senopati 20 Yogyakarta. Atas prakarsa Bapak Justinus Kardinal Darmoyuwono Pr, kemudian pada tahun 1968 kedua lembaga tersebut menempati gedung sendiri di Jl. Abubakar Ali 1, Yogyakarta. Tempat yang baru ini dapat memenuhi kebutuhan akan ruang-ruang kuliah, perpustakaan dan ruang baca, kesekretariatan, kantor kerja staf, laboratorium audio visual, sanggar-sanggar kesenian, aula, ruang pameran dan ruang rekreasi. Pada tanggal 3 April 1964, AKKI disahkan dengan Akte Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat SH, nomor 3 di Yogyakarta. Pada tanggal 11 Mei 1965 AKKI memperoleh status terdaftar dari menteri PTIP dengan SK No.108B.SwtP65. Pada tahun 1966 diselenggarakan ujian tingkat Sarjana Muda PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36 untuk pertama kalinya. Pada tanggal 31 Desember 1969, AKKI memperoleh kenaikkan status dari terdaftar menjadi diakui dari Menteri P dan K dengan SK No. 0170 Tahun1969. Pada tahun 1969 dibuka tingkat sarjana lengkap yang mendorong perubahan nama lembaga, maka pada tanggal 31 Maret 1971 dengan Akte Notaris R.M. Soerjanto Partaningrat SH, lembaga AKKI berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya. Pada tanggal 23 Juni 1971, tingkat sarjana Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya memperoleh status terdaftar dari Direktorat Pendidikan Tinggi Departemen P dan K dengan SK No: 227DPTB71. Pada semester gasal tahun akademik 1984-1985 dilaksanakan proses perubahan jenjang dan program pendidikan, serta dilakukan penataan kembali nama unit jurusanprogram studi dengan status diakui di lingkungan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta Wilayah V, DIY. Berdasarkan proses itu, Sekolah Tinggi Kateketik Pradnyawidya yang semula terdiri dari dua unit yaitu sarjana muda dan sarjana penuh dipadukan ke dalam bentuk baru berupa program sarjana satu S1 dengan nama Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya. Program sarjana satu ini berstatus diakui dengan SK Mendikbud No. 04301985 tertanggal 28 Januari 1985. STFK Pradnyawidya memperoleh penetapan kembali status diakui pada tanggal 14 Mei 1986 dengan SK Mendikbud No. 036201986. Pada tahun akademik 19911992, tepatnya tanggal 26 Desember 1991, STFK Pradnyawidya memperoleh status disamakan dengan SK No. 66001991. Dengan adanya peraturan dari pemerintah bahwa hanya lulusan dari LPTK Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan atau yang memiliki akta mengajar dapat secara sah menjadi guru, maka STFK Pradnyawidya memerlukan perubahan jalur dari jalur non kependidikan menjadi jalur pendidikan. Perubahan tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 mengantar STFK Pradnyawidya ke dalam proses merger kepada FKIP USD. Setelah melalui proses merger yang cukup lama, berdasar SK Mendikbud No. 08DO1995 tertanggal 14 Februari 1995 STFK Pradnyawidya berubah menjadi Fakultas Ilmu Pendidikan Agama FIPA, Jurusan Pendidikan Agama Katolik, Program Studi Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma dengan status disamakan. Berdasarkan SK BAN PT Depdikbud RI No 002BAN-PTAK- IIXII1998 tertanggal 22 Desember 1998 FIPA USD telah terakreditasi dengan mendapat nilai B. Pada tahun 1999, pemerintah mengadakan penataan kembali nama-nama program studi di lingkungan PTS di seluruh Indonesia yang membuat status FIPA USD berubah menjadi program studi dengan nama program studi “Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik” IPPAK dan menjadi bagian FKIP USD. Berdasarkan SK BAN PT Depdiknas RI nomor 014BAN- PTAk-VIIS1IV2004 IPPAK mendapat peringkat A.

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Prodi IPPAK

Visi adalah suatu gambaran tentang masa depan yang akan atau harus terjadi dalam kurun masa depan yang dibayangkan. Visi tersebut perlu dituangkan dalam sebuah rumusan yang berfungsi mengingatkan sekaligus juga sebagai motivasi untuk mencapai tujuan. Prodi IPPAK sebagai lembaga pendidikan memiliki visi, misi dan tujuan berdirinya lembaga ini sehingga pada akhirnya akan mencapai sasaran yang sesuai dengan harapan. Adapun visi Prodi IPPAK adalah terwujudnya Gereja yang memperjuangkan masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat Staf Dosen IPPAK, 2010: 4. Salah satu usaha dalam mewujudkan Gereja, Prodi IPPAK 38 memprosesnya melalui berbagai kegiatan mata kuliah-mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk terjun dan terlibat langsung dalam kegiatan pelayanan hidup umat beriman, seperti kegiatan katekese baik anak-anak, remaja, orangtua, maupun pelayanan hidup umat beriman lainnya. Dengan hadirnya para calon katekis, diharapkan umat beriman semakin semangat dan berkembang dalam imannya. Misi Prodi IPPAK adalah pertama, mendidik kaum muda menjadi katekis dalam konteks Gereja Indonesia yang memasyarakat. Kedua, mengembangkan karya katekese dalam Gereja demi terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin bermartabat Staf Dosen IPPAK, 2010: 4. Yang ingin dicapai dalam misi tersebut terlihat dalam profil alumni yang dihasilkan yakni guru agama, katekis dan pengembang karya katekese. Guru agama adalah orang yang berkiprah dalam lingkup persekolahan dengan segala kondisinya yang khas kelas, staf sekolah, kurikulum, dan lain-lain. Katekis adalah orang yang berkiprah dalam bidang pelayanan umat beriman baik dalam lingkup keuskupan, paroki, stasi, maupun lingkungan dan dengan kondisinya yang khas pendalaman iman, ibadat sabda, doa lingkungan, sie pewartaan, dan lain-lain. Pengembang karya katekese dipahami sebagai orang yang mampu memikirkan secara lebih jauh dan mendalam kegiatan katekese, merefleksikannya serta mencari jalan yang sesuai dan lebih jauh. Orang ini bukan hanya sebagai pelaksana tetapi juga sebagai pemikir. Lingkup yang digelutinya komisi kateketik, pengisian jurnal-jurnal pastoral dan kateketik, dsb. Tujuan Prodi IPPAK adalah menghasilkan lulusan yang beriman mendalam, berkepribadian utuh, mampu berefleksi atas imannya dan 39 berkualifikasi untuk mengemban misi program studi IPPAK Staf Dosen IPPAK, 2012: 1. Lulusan Prodi IPPAK biasanya dianggap memiliki keterampilan dan memiliki kepribadian yang baik sehingga dijadikan panutan bagi umat dalam kehidupan beriman mereka. Sebagai seorang katekis yang menjadi panutan umat haruslah mempunyai iman yang kuat dan mampu bergulat dalam imannya. Pengalaman pergulatan iman dalam hidupnya itu harus direfleksikan dengan bantuan ilmunya agar dapat menjadi bekal dan sarana untuk diwartakan kepada umat. Dalam mendampingi umat, katekis dituntut juga memiliki kemampuan untuk berefleksi, berkomunikasi serta memiliki kepribadian yang utuh. Sasaran Prodi IPPAK adalah menghasilkan lulusan yang kompeten untuk menjadi guru agama di sekolah maupun fasilitator katekese dalam jemaat Staf Dosen IPPAK, 2012: 1. Situasi konkret jaman sekarang sudah semakin berkembang, sehingga sulit bagi seorang katekis jika hanya mengandalkan jemaat bagi kehidupannya. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh katekis demi mencukupi kebutuhan hidupnya adalah bekerja di lembaga-lembaga pendidikan formal yakni sekolah-sekolah, perguruan tinggi maupun di kantor Kementerian Agama.

3. Beberapa Bentuk Kegiatan dan Perkuliahan Mahasiswa Prodi IPPAK

untuk Memupuk Panggilan sebagai Katekis Prodi IPPAK merupakan salah satu lembaga yang mendidik dan mempersiapkan calon-calon katekis profesional. Dalam proses pendampingan, mahasiswa tidak hanya dibekali dengan ilmu pengetahun saja, tetapi mahasiswa juga mulai dilatih untuk terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan menggereja 40 baik dalam lingkup paroki maupun lingkungan. Bentuk-bentuk kegiatan mahasiswa Prodi IPPAK dalam rangka memupuk panggilan sebagai katekis, antara lain:

a. Pembinaan Spiritualitas

Pembinaan spiritualitas diselenggarakan seperti mata kuliah-mata kuliah lain yang dilaksanakan selama empat tahun penuh. Materi yang disajikan dalam pembinaan spiritualitas tiap semesternya cukup beragam, hal ini disebabkan karena komposisi dan penekanan dari masing-masing semester berbeda-beda sesuai tujuan dari tiap semesternya dan juga mengikuti perkembangan mahasiswa yang didampingi. Dalam pembinaan spiritualitas tahun pertama diharapkan mahasiswa mengenal teman-teman seangkatannya, nyaman dengan lingkungan baru, mantap dengan pilihan prodinya, menumbuhkan nilai-nilai kedewasaan manusiawi, dan menyadari kerinduan hatinya yang terdalam sehingga jati dirinya semakin terarah pada Tuhan dan sesamanya Silabus Pembinaan Spiritualitas I dan II. Tahun kedua diharapkan mahasiswa memiliki kedewasaan kristiani yang ditandai dengan mengenal dan meneladani pribadi dan karya-karya Yesus sehingga semakin tertarik mengikuti-Nya Silabus Pembinaan Spiritualitas III dan IV. Dalam tahun ketiga diharapkan mahasiswa ketika di lapangan dapat merencanakan ibadat, memimpin ibadat dan mempraktekkannya bersama umat Silabus Pembinaan Spiritualitas V dan VI. Tahun keempat diharapkan panggilan hidup mahasiswa lebih terarah dan spiritualitas katekisnya berkembang sesuai dengan kehendak Allah, sehingga mahasiswa siap dalam memasuki dunia kerja 41 sebagai guru agama dan katekis yang memiliki spiritualitas katekis Silabus Pembinaan Spiritualitas VII dan VIII. Metode yang dipakai dalam perkuliahan juga cukup beragam seperti bertolak dari pengalaman mahasiswa, audio visual, diskusi kelompok, dinamika proses, dialog dengan harta kekayaan iman Gereja dan refleksi para tokoh, pengolahan dan latihan doa pribadi dan bersama serta praktek ibadat. Di Prodi IPPAK pembinaan spiritualitas menjadi dasar bagi mahasiswa dalam menyatukan kecerdasan intelektual, emosional, afeksi maupun tindakan dan spiritual. Pembinaan spiritualitas ini mengarah pada profil lulusan yang hendak dicapai dalam visi dan misi Prodi yang bertujuan membantu mahasiswa dalam memperkembangkan kedewasaan manusiawi maupun kedewasaan iman dalam rangka mewujudkan katekis yang profesional, berspiritual, bertanggung jawab, dan memiliki iman yang mendalam Staf Dosen 2010: 73-74.

b. Paduan Suara Mahasiswa PSM Pradnyawidya

Paduan suara mahasiswa Pradnyawidya secara struktur organisasi berada di bawah naungan HIMKA Himpunan Mahasiswa Kateketik. Kegiatan paduan suara ini merupakan salah satu UKM yang ada di Prodi IPPAK, di mana anggotanya terdiri dari mahasiswa tingkat awal sampai mahasiswa tingkat ke empat, yang telah menempuh dan lolos berbagai seleksi dari para pengurus. Jadwal latihan rutin kegiatan ini biasanya disepakati bersama. Latihan bersama tidak hanya dilaksanakan ketika akan bertugas, namun dalam paduan suara ini para anggota juga diperkenalkan dan dilatih untuk menyanyikan lagu-lagu yang baru belum dikenal. Tugas yang dilaksanakan oleh paduan suara Pradnyawidya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42 tidak hanya di lingkup kampus, melainkan menerima tugas dari berbagai kegiatan umat seperti koor manten, misa arwah, syukuran pesta perkawinan, dsb. Selain itu, PSM Pradnyawidya juga melayani umat dalam bentuk pelayanan paduan suara diberbagai Gereja maupun paroki. Mahasiswa yang ikut ambil bagian menjadi anggota PSM Pradnyawidya terbantu dalam melatih diri bernyanyi dan membaca not dengan benar. Selain itu, mereka juga lebih banyak mengenal lagu-lagu rohani Gereja yang nantinya ketika sudah menjadi katekis dapat memperkenalkan kepada umat, agar mereka semakin menaruh perhatian kepada hal-hal yang spiritual, dan dengan demikian mereka merasakan kedekatan yang akrab dengan Tuhan dan Gereja. Kecintaan terhadap lagu-lagu rohani Gereja merupakan sebuah pertanda bahwa sebagai umat beriman memiliki kesadaran spiritual, berupa kemauan untuk senantiasa mencari kehendak Allah. Di samping itu, latihan koor atau latihan lagu-lagu rohani Gereja juga bertujuan untuk mengajarkan umat beriman bagaimana membaca not secara lebih baik dan tepat. Kiranya melalui latihan ini, mereka tidak merasa asing terhadap lagu-lagu rohani Gereja dan not-not yang terdapat dalam lagu.

c. Dirigen

Mata kuliah dirigen diajarkan pada mahasiswa semester II dengan tujuan agar mereka mampu dan terampil dalam memilih, menganalisis, dan mempraktikkan secara sederhana lagu-lagu ibadat maupun lagu-lagu profan. Melalui kuliah ini, mahasiswa dilatih untuk mengembangkan kemampuan menulis dan membaca musik, terutama not angka Staf Dosen IPPAK, 2010: 52. Pengetahuan yang diterima mahasiswa tentu akan sangat bermanfaat bagi para 43 calon katekis nantinya yang akan menjalankan tugas pelayanan di tengah kehidupan jemaat. Sebagai katekis tidaklah cukup bila hanya memiliki pengetahuan saja tanpa disertai dengan keterampilan yang memadai karena tugasnya bukan hanya di bidang pewartaan saja, melainkan ikut melaksanakan tugas-tugas Gereja yang lainnya. Dalam mengikuti mata kuliah dirigen selama satu semester mahasiswa diajarkan tentang teknik dalam memberi aba-aba yang benar, teknik vokal, dan membaca not. Pada akhir semester perkuliahan dirigen ditutup dengan konser paduan suara dari mahasiswa peserta kuliah. Melalui konser itu mahasiswa diberi kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan memberi aba-aba serta keterampilannya dalam bernyanyi. Untuk melakukan penilaian atas mata kuliah ini, mahasiswa harus mengikuti ujian praktek memimpin lagu. Dosen membagi mahasiswa ke dalam beberapa kelompok dan setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk memimpin lagu yang dinyanyikan bersama oleh anggota kelompoknya.

d. Pendidikan Iman Anak PIA

Mata kuliah pendidikan iman anak di Prodi IPPAK diajarkan pada semester III. Mata kuliah ini ditujukan kepada mahasiswa agar mampu memahami keadaan dan tahap-tahap perkembangan iman anak sehingga mampu menguraikan peristiwa-peristiwa kehidupan anak berkaitan dengan perkembangan imannya beserta latar belakangnya, sehingga mampu memikirkan arah dan pelaksanaan Pendidikan Iman Anak Staf Dosen IPPAK, 2010: 57. Melalui mata kuliah ini, mahasiswa diberi kesempatan untuk melaksanakan Pendidikan Iman Anak baik di PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44 paroki maupun di lingkungan. Dalam prakteknya, mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok mencari tempat masing-masing untuk melaksanakan pendampingan. Langkah-langkah yang harus dilakukan mahasiswa yakni membuat perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengembangannya.

e. PPL PAK Pendidikan Dasar

Mata kuliah ini ingin membantu mahasiswa dalam mengembangkan kemampuan mengelola proses belajar mengajar pendidikan agama Katolik di SD Staf Dosen IPPAK, 2010: 64. Selama menjalankan PPL PAK Pendidikan Dasar, mahasiswa diajak untuk mengamati pelaksanaan PAK di SD. Mahasiswa juga diminta untuk membuat administrasi guru, antara lain: RPP rencana pelaksanaan pembelajaran, Prosem program semester, Prota program tahunan, dsb. Perencanaan-perencanaan tersebut dilaksanakan mahasiswa baik secara terbimbing maupun mandiri di dalam kelas. Setelah melaksanakan perencanaan tersebut, mahasiswa diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasinya sehingga mahasiswa mengerti hal-hal baik yang perlu dipertahankan dan hal-hal kurang baik yang harus diperbaiki.

f. PPL Pendidikan Menengah

Mata kuliah ini merupakan program pengalaman lapangan mahasiswa dalam melaksanakan pendidikan agama Katolik di jenjang pendidikan menengah. Sama halnya dengan PPL PAK Pendidikan Dasar, dalam PPL Pendidikan Menengah mahasiswa juga diminta untuk mempersiapkan administrasi guru antara lain RPP rencana pelaksanaan pembelajaran, Prosem program semester, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45 Prota program tahunan, dsb. Dengan pelaksanaan PPL Pendidikan Menengah ini mahasiswa terbantu dalam mengembangkan kemampuan dan keterampilan diri menjadi guru pendidikan agama Katolik di jenjang pendidikan menengah Staf Dosen IPPAK, 2010: 71.

g. PPL PAK Paroki

Mata kuliah ini melatih mahasiswa untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan pendidikan agama Katolik di paroki dengan memperhatikan dan menggunakan berbagai model pendekatan pendidikan agama Katolik, terutama katekese umat. Dalam proses kuliah, mahasiswa tidak hanya dibekali pengetahuan saja tetapi mahasiswa diberikan kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan katekese umat di lingkungan-lingkungan. Hadirnya mahasiswa dalam kegiatan katekese umat bukan sekedar menjadi peserta, tetapi mahasiswa memimpin jalannya proses katekese. Dengan ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut mahasiswa semakin mampu dan terampil dalam penanganan pendidikan agama Katolik di paroki Staf Dosen IPPAK, 2010: 69.

h. PPL Pendidikan Kader

Mata kuliah ini memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan keterampilan dalam membuat perencanaan, melaksanakan dan mengevaluasi pendampingan katekis berdasarkan teori-teori yang telah dipelajari dalam mata kuliah Pendidikan Kader. Dengan pengalaman itu, mahasiswa diharapkan mampu membekali katekis-katekis baru dan mendampingi para PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46 katekis lapangan, baik dalam lingkup paroki maupun sekolah, guna mendukung dan mengembangkan karya katekese Gereja Staf Dosen IPPAK, 2010: 72.

i. KBP Karya Bakti Paroki

Dalam kuliah ini mahasiswa diharapkan mampu dan terampil dalam melaksanakan dan mengevaluasi karya-karya pastoral Gereja dalam lingkup paroki Staf Dosen IPPAK, 2010: 72. Dengan melaksanakan KBP, mahasiswa bisa tahu kemampuan yang dimilikinya dan mendapatkan banyak pengalaman. Mahasiswa juga terbantu dalam memperkembangkan pribadinya sebagai seorang pewarta dengan harapan mereka semakin mantap akan panggilan dirinya sebagai katekis. Sebagai pelayan umat, mereka dituntut untuk selalu siap sedia. Selain itu mahasiswa juga dapat lebih konkret melihat situasi dan kebutuhan hidup rohani umat.

B. Metodologi Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh mata kuliah program pengalaman lapangan pendidikan Agama Katolik paroki terhadap panggilan mahasiswa menjadi seorang Katekis di program studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3 45 136

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Usaha meningkatkan mutu renungan harian di program studi Pendidikan Agama katolik untuk pembinaan spiritualitas katekis bagi mahasiswa Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakart

0 11 138

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 2 109

Retret model shared christian praxis sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD

0 3 197

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 1 107

Pembinaan spiritualitas di program studi IImu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai upaya membantu mahasiswa dalam menanggapi panggilannya sebagai katekis - USD Repository

0 2 167