Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian 40 No

53 terakhir, penulis melakukan pemeriksaan data kembali setelah itu menafsirkan data dan memaknai dalam bentuk teori yang sesungguhnya berdasarkan hasil penelitian Moleong, 2011: 247. Penulis memperoleh prosentase suara responden dengan cara membagi frekuensi suara masuk F dengan jumlah responden keseluruhan N kemudian dikalikan dengan 100 atau dengan rumus: F x 100 N Keterangan: F : Suara Masuk N : Jumlah Responden

C. Laporan dan Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel. Hasil penelitian yang penulis laporkan meliputi: identitas dan latar belakang responden, pemahaman tentang panggilan sebagai katekis, pemahaman dan peranan hidup menggereja bagi panggilan sebagai katekis, macam-macam hidup menggereja dan program kurikuler yang mendukung keterlibatan hidup menggereja, bidang karya katekis dalam rangka pelayanan hidup menggereja dan usulan kegiatan yang dapat mendukung panggilan sebagai katekis.

1. Identitas dan Latar Belakang Responden

Hasil penelitian yang penulis laporkan pada tabel 2, meliputi: umur, jenis kelamin, keuskupan asal dan alasan mahasiswa studi di Prodi IPPAK. 54 Tabel 2. Identitas dan Latar Belakang Responden

N: 40 No

Item Pernyataan Jumlah Mahasiswa Persen 1 2 3 4 1 Umur a. 20-25 29 72,5 b. 26-30 6 15 c. 31-35 1 2,5 d. 36-40 4 10 e. 41-45 - - 2 Jenis Kelamin a. Perempuan 18 45 b. Laki-laki 22 55 3 Keuskupan tempat asal a. Keuskupan Agung Semarang 16 40 b. Keuskupan Agung Samarinda 1 2,5 c. Keuskupan Agung Palembang 4 10 d. Keuskupan Tanjung Karang 6 15 e. Keuskupan Atambua 1 2,5 f. Keuskupan Banjarmasin 1 2,5 g. Keuskupan Purwokerto 3 7,5 h. Keuskupan Bandung 2 5 i. Keuskupan Sintang 1 2,5 j. Keuskupan Larantuka 1 2,5 k. Keuskupan Amboina 1 2,5 l. Keuskupan Tanjung Selor 2 5 m. Keuskupan Agung Medan 1 2,5 4 Alasan studi di Prodi IPPAK a. Inisiatif saya sendiri 18 45 b. Disuruh oleh orangtua 8 20 c. Ingin menjadi PNS 1 2,5 d. Semata-mata hanya ingin kuliah 4 10 e. Diutus oleh Keuskupan atau lembaga lain Sekolah, Ordo, Kongregasi 9 22,5 f. Alasan lainnya - - Dari tabel 2, ditemukan mengenai identitas mahasiswa dari segi usia sebagai berikut: 20-25 tahun berjumlah 29 72,5 mahasiswa, 26-30 tahun berjumlah 6 15 mahasiswa, 31-35 tahun berjumlah 1 2,5 mahasiswa dan 36-40 tahun berjumlah 4 10 mahasiswa. Identitas mahasiswa dari segi jenis PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55 kelamin terdiri dari 18 45 mahasiswa adalah perempuan dan 22 55 mahasiswa adalah laki-laki. Angkatan tersebut lebih didominasi oleh laki-laki. Hal ini sangat baik karena akan ada saling kerja sama yang baik. Identitas mahasiswa berdasarkan tempat asal keuskupan diperoleh data sebagai berikut: 16 40 mahasiswa berasal dari Keuskupan Agung Semarang, 1 2,5 mahasiswa berasal dari Keuskupan Agung Samarinda, Keuskupan Agung Palembang 4 10 mahasiswa, Keuskupan Tanjung Karang 6 15 mahasiswa, Keuskupan Atambua 1 2,5 mahasiswa, Keuskupan Banjarmasin 1 2,5 mahasiswa, Keuskupan Purwokerto 3 7,5 mahasiswa, Keuskupan Bandung 2 5 mahasiswa, Keuskupan Sintang 1 2,5 mahasiswa, Keuskupan Larantuka 1 2,5 mahasiswa, Keuskupan Amboina 1 2,5 mahasiswa, Keuskupan Tanjung Selor 2 5 mahasiswa, dan Keuskupan Agung Medan 1 2,5 mahasiswa. Melihat bahwa mereka berasal dari berbagai keuskupan, tentunya ada keberagaman dalam diri mereka masing-masing. Keberagaman mahasiswa bisa berpengaruh secara positif maupun negatif. Dari segi positif, mahasiswa dapat saling memperkaya budaya, karakter, kepribadian dan sifat sehingga mereka dapat saling melengkapi satu sama lain. Dari segi negatif, mahasiswa akan bergaul hanya dengan orang-orang sesukunya, sekeuskupannya dan tidak mau terbuka terhadap teman yang berasal dari suku yang lain. Berdasarkan tabel 2 juga alasan mahasiswa studi di Prodi IPPAK, menyatakan inisiatif diri sendiri 18 45 mahasiswa, alasan karena orangtua menuntut untuk studi atau kuliah 8 20 mahasiswa, alasan karena ingin menjadi PNS 1 2,5 mahasiswa, alasan semata-mata hanya ingin kuliah 4 10 mahasiswa, alasan karena diutus oleh keuskupan atau lembaga lain sekolah, ordo, 56 kongregasi 9 22,5 mahasiswa. Dari segi alasan mahasiswa studi memang beragam. Dengan beragamnya alasan tentunya akan berpengaruh pada proses studi mereka di IPPAK.

2. Pemahaman Tentang Panggilan sebagai Katekis

Tabel 3 memaparkan hasil penelitian penulis mengenai pemahaman mahasiswa Prodi IPPAK terhadap panggilan dirinya sebagai katekis. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3. Pemahaman Tentang Panggilan sebagai Katekis N= 40 No Item Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah Mahasiswa Persen 1 2 3 4 5 1 Menurut anda apa pengertian katekis? ฀ Katekis adalah orang yang berperan aktif dalam karya pewartaan Gereja 25 62,5 ฀ Katekis adalah orang yang selalu memberdayakan umat beriman 1 2,5 ฀ Katekis adalah orang yang semata-mata tidak bekerja sebatas liturgi saja - - ฀ Katekis adalah orang yang mencari langkah- langkah untuk 14 35 membangun communio dalam komunitas terutama lewat katekese 2 Panggilan untuk ฀ Allah 26 65 menjadi katekis ฀ Gereja 1 2,5 berasal dari …. ฀ Orang lain 1 2,5 ฀ Diri sendiri 12 30 57 1 2 3 4 5 3 Salah satu bentuk tugas pelayanan ฀ Menjadi dirigen di gereja saat petugas tidak ada - - katekis dalam paroki adalah…. ฀ Menjadi pemimpin lagu saat ikut dalam 2 5 doa lingkungan ฀ Ikut mendukung kegiatan lingkunganparoki pada hari raya liturgi 10 25 ฀ Ikut membantu team kerja pewartaan paroki 28 70 4 Dalam menjalankan peran sebagai katekis hendaknya mempunyai sikap …. ฀ Rendah hati 12 30 ฀ Rela berkorban 10 25 ฀ Tanggung jawab 14 35 ฀ Percaya diri dan komitmen 4 10 5 Kekhasan panggilan sebagai katekis, harus nampak dalam …. ฀ Semangatnya 14 35 ฀ Kecerdasannya - - ฀ Kepribadiannya 23 57,5 ฀ Keterampilannya - - ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 3 7,5 6 Yang menjadikan ฀ Kemauan masing- masing pribadi 3 7,5 seorang katekis masuk dalam persatuan ฀ Karena pengaruh kesaksian umat beriman yang lain 1 2,5 dengan Kristus untuk melayani umat-Nya dengan ฀ Karena rahmat dan kasih karunia yang Tuhan anugerahkan 33 82,5 mewartakan Kabar Gembira adalah …. ฀ Karena tuntutan dari Gereja untuk memenuhi tugas pelayanan 3 7,5 7 Yang mendasari tugas pelayanan ฀ Hubungan seorang katekis dengan umat 10 25 seorang katekis adalah …. ฀ Hubungan katekis dengan pastor paroki - - ฀ Hubungan seorang katekis dengan Sabda Allah 9 22,5 ฀ Hubungan pribadi seorang katekis dengan Kristus 21 52,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58

a. Laporan Hasil Penelitian Pemahaman Tentang Panggilan sebagai

Katekis Hasil penelitian tabel 3 mengenai variabel pemahaman panggilan sebagai katekis dapat diuraikan sebagai berikut: Nomor item 1 mengenai pemahaman mahasiswa tentang pengertian katekis, sejumlah 25 mahasiswa 62,5 menyatakan katekis adalah orang yang berperan aktif dalam karya pewartaan Gereja dan 14 mahasiswa 35 menyatakan katekis adalah orang yang mencari langkah-langkah untuk membangun communio dalam komunitas terutama lewat katekese, sedangkan 1 mahasiswa 2,5 menyatakan katekis adalah orang yang selalu memberdayakan umat beriman. Nomor item 2 mengenai pemahaman panggilan untuk menjadi katekis berasal dari Allah, diperoleh data sebanyak 26 mahasiswa 65 menyatakan panggilan menjadi katekis berasal dari Allah dan 12 mahasiswa 30 menyatakan panggilan katekis berasal dari diri sendiri. Sedangkan yang menyatakan panggilan katekis berasal dari gereja 1 mahasiswa 2,5 dan 1 mahasiswa 2,5 menyatakan panggilan katekis berasal dari orang lain. Nomor item 3 mengenai bentuk tugas pelayanan katekis dalam paroki, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 28 mahasiswa 70 menyatakan keterlibatan katekis dalam tugas pelayanan di paroki adalah ikut membantu team kerja pewartaan dan 10 mahasiswa 25 menyatakan ikut mendukung kegiatan lingkunganparoki pada hari raya liturgi, sedangkan 2 mahasiswa 5 menyatakan tugas katekis di paroki menjadi pemimpin lagu saat ikut doa lingkungan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59 Nomor item 4 mengenai sikap yang harus dimiliki oleh seorang katekis, diperoleh data sebagai berikut: 14 mahasiswa 35 menyatakan sikap yang harus dimiliki oleh seorang katekis adalah tanggung jawab, 12 mahasiswa 30 menyatakan rendah hati dan 10 mahasiswa 25 menyatakan rela berkorban. Sedangkan 4 mahasiswa 10 menyatakan sikap yang harus dimiliki seorang katekis adalah percaya diri dan komitmen. Nomor item 5 mengenai kekhasan panggilan katekis, diperoleh data sebanyak 23 mahasiswa 57,5 menyatakan kekhasan panggilan katekis nampak dalam kepribadiannya dan 14 mahasiswa 35 menyatakan kekhasan panggilan sebagai katekis adalah semangatnya. Sedangkan jawaban lainnya 3 mahasiswa 7,5 menyatakan kekhasan panggilan katekis nampak dalam semangatnya, kecerdasannya, kepribadiannya dan keterampilannya. Nomor item 6 dengan pertanyaan yang menjadikan seorang katekis masuk dalam persekutuan dengan Kristus untuk melayani umat-Nya dengan mewartakan Kabar Gembira, diperoleh hasil sebagai berikut: sebanyak 33 mahasiswa 82,5 menyatakan karena rahmat dan kasih karunia yang Tuhan anugerahkan. Sedangkan yang lain 3 mahasiswa 7,5 menyatakan karena kemauan masing- masing pribadi, 3 mahasiswa 7,5 menyatakan karena tuntutan dari Gereja dan 1 mahasiswa 2,5 menyatakan karena pengaruh kesaksian umat beriman yang lain. Nomor item 7 mengenai dasar pelayanan seorang katekis, diperoleh data sebanyak 21 mahasiswa 52,5 menyatakan dasar pelayanan katekis adalah hubungan katekis dengan Kristus, 10 mahasiswa 25 menyatakan hubungan katekis dengan umat, dan 9 mahasiswa 22,5 menyatakan hubungan katekis dengan Sabda Allah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60

b. Pembahasan Hasil Penelitian Pemahaman Tentang Panggilan sebagai

Katekis Panggilan menjadi seorang katekis akan terus tumbuh dan berkembang dalam diri para calon katekis apabila masing-masing mampu menyadari dan menghayati panggilan tersebut. Sebagian besar mahasiswa sudah memahami dengan benar siapa itu katekis. Mahasiswa memahami bahwa katekis adalah orang yang aktif dalam karya pewartaan Gereja. Jadi telah disadari pula tugas katekis tidak semata-mata hanya di bidang liturgi saja, melainkan mencakup keseluruhan tugas Gereja. Panggilan yang diterima oleh katekis merupakan panggilan dari Allah sendiri dan manusia yang menanggapi. Dalam menanggapi panggilan tersebut, tentu bukan semata-mata karena kemauan atau dorongan diri sendiri saja, tetapi Allah ikut berperan di dalamnya melalui Roh Kudus-Nya. Atas pernyataan di atas, sebagian besar mahasiswa sudah menyadari bahwa panggilan menjadi katekis berasal dari Allah sendiri. Sebagai seorang katekis yang menerima panggilan khusus dari Allah, perlu menyadari bahwa masa depan Gereja juga berada di tangannya. Katekis dituntut untuk mampu berperan secara aktif dalam setiap kegiatan hidup menggereja, baik dalam lingkup paroki maupun lingkungan tempat tinggalnya. Melihat hasil penelitian yang diperoleh, sebagian besar mahasiswa sudah cukup mengerti peran katekis di paroki yakni ikut membantu team kerja pewartaan. Supaya perannya dapat dijalankan dengan baik, maka katekis juga harus memiliki sikap yang baik pula. Sikap-sikap yang harus dimiliki katekis yakni percaya diri dan komitmen. Sikap percaya diri merupakan sikap yang lahir dari kesadaran akan panggilan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61 dirinya sebagai katekis. Sedangkan komitmen adalah kesetiaan melaksanakan tanggung jawab untuk memikirkan bersama rencana pastoral dan ketelatenan melaksanakannya Komisi Kateketik KWI, 2005: 100-101. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa masih perlu diberi pemahaman mengenai sikap-sikap yang harus dimiliki seorang katekis untuk menjalankan perannya. Selain harus memiliki sikap yang baik, katekis juga dituntut untuk menampakkan kekhasan panggilannya. Kekhasan panggilannya dapat diwujudnyatakan melalui kepribadiannya. Berdasarkan pernyataan itu, sebagian besar mahasiswa sudah memahami bahwa kekhasan panggilan sebagai katekis harus nampak dalam pribadinya. Karena sebagai seorang katekis diharapkan mempunyai kepribadian yang bermutu, baik yang menyangkut kehidupan rohani maupun pribadinya. Tugas pelayanan seorang katekis tentunya tidak terlepas dari kesatuannya dengan Tuhan. Sebagian besar mahasiswa dalam dirinya sudah mempunyai kesadaran bahwa tugas katekis untuk mewartakan Kabar Gembira digerakkan oleh kuasa Allah. Pelayanan seorang katekis di tengah jemaat juga perlu didasari oleh hubungan pribadinya dengan Kristus. Atas pernyataan tersebut, sebagian besar mahasiswa sudah memahami pelayanan katekis harus didasari hubungan pribadinya dengan Kristus. Hubungan pribadi antara katekis dengan Kristus dapat diwujudnyatakan dengan berdoa kepada-Nya. Melalui berdoa itulah relasi dengan Kristus akan terjalin dan ia pun mendapatkan kekuatan untuk mewartakan Kabar Gembira keselamatan di bumi ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62

3. Pemahaman dan Peranan Hidup Menggereja bagi Panggilan sebagai

Katekis Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai pemahaman dan peranan hidup menggereja mahasiswa Prodi IPPAK terhadap panggilan dirinya sebagai katekis. Untuk lebih jelas dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 4. Pemahaman dan Peranan Hidup Menggereja bagi Panggilan sebagai Katekis N= 40 No Item Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah Mahasiswa Persen 1 2 3 4 5 8 Menurut anda apa pengertian ฀ Selalu mematuhi peraturan Gereja - - hidup menggereja? ฀ Hidup yang menampakkan imannya kepada Kristus 18 45 ฀ Hidup yang diwujudkan melalui kegiatan menggereja 17 42,5 ฀ Selalu melaksanakan kewajibannya sebagai anggota Gereja 5 12,5 9 Alasan saya terlibat dalam ฀ Memenuhi tugas tuntutan perkuliahan - - hidup menggereja ฀ Memenuhi tugas yang diberikan oleh Gereja 10 25 adalah …. ฀ Sebagai latihan untuk mengetahui dan 19 47,5 merasakan hidup menjemaat ฀ Supaya tidak asing ketika kelak harus bertugas sebagai katekis di tengah jemaat 11 27,5 63 1 2 3 4 5 10 Manfaat yang saya dapatkan dari keterlibatan ฀ Semakin menambah pengalaman bersama umat 2 5 hidup menggereja dalam proses menumbuhkan panggilan ฀ Semakin memperkembangkan iman dan memantapkan panggilan 28 70 sebagai katekis adalah …. ฀ Dapat meningkatkan rasa percaya diri karena lebih banyak bergaul - - ฀ Mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah 10 25 11 Apa yang melatarbelakangi ฀ Melaksanakan karena diajak umat yang lain 1 2,5 keinginan anda untuk terlibat dalam hidup ฀ Melaksanakan tergantung kemauan dan suasana hati 3 7,5 menggereja? ฀ Melaksanakan karena malu dengan umat lain yang aktif - - ฀ Melaksanakan dengan tulus karena menyadari sebagai panggilan Tuhan 36 90 12 Faktor yang masih menjadi hambatan saya ฀ Kesibukan mengerjakan tugas kuliah 4 10 untuk terlibat aktif dalam kegiatan hidup menggereja adalah …. ฀ Kurangnya kesadaran dari dalam diri ฀ Belum menghayati sungguh panggilan sebagai katekis ฀ Lebih tertarik pada kegiatan yang tidak bersifat rohani 8 25 3 20 62,5 7,5 13 Keterampilan ฀ Berefleksi 9 22,5 yang harus ฀ Berkatekese 16 40 dimiliki seorang ฀ Bersosialisasi 7 17,5 katekis ฀ Berkomunikasi 6 15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 1 2 3 4 5 adalah …. ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 2 5

a. Laporan Hasil Penelitian Pemahaman dan Peranan Hidup Menggereja

bagi Panggilan sebagai Katekis Hasil penelitian tabel 4 mengenai variabel pemahaman dan peranan hidup menggereja bagi panggilan katekis dapat diuraikan sebagai berikut: Nomor item 8 mengenai pemahaman mahasiswa tentang pengertian hidup menggereja, dapat diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 18 mahasiswa 45 menyatakan hidup menggereja adalah hidup yang menampakkan imannya kepada Kristus dan 17 mahasiswa 42,5 menyatakan hidup menggereja adalah hidup yang diwujudkan melalui kegiatan menggereja, sedangkan 5 mahasiswa 12,5 menyatakan selalu melaksanakannya sebagai kewajiban anggota Gereja. Nomor item 9 mengenai motivasi mahasiswa terlibat dalam kegiatan hidup menggereja, diperoleh data sejumlah 19 mahasiswa 47,5 menyatakan alasannya terlibat di kegiatan hidup menggereja sebagai latihan untuk mengetahui dan merasakan hidup menjemaat dan 11 mahasiswa 27,5 mengungkapkan agar tidak asing ketika kelak harus bertugas sebagai katekis di tengah jemaat, sedangkan 10 mahasiswa 25 menyatakan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Gereja. Nomor item 10 mengenai manfaat yang diperoleh mahasiswa dari terlibat di kegiatan hidup menggereja, diperoleh data sebanyak 28 mahasiswa 70 menyatakan semakin dikembangkan dalam iman serta panggilannya dimantapkan dan 10 mahasiswa 25 menyatakan mendapatkan kesempatan untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 menerapkan ilmu yang diperoleh selama kuliah serta 2 mahasiswa 5 menyatakan menambah pengalaman hidup dengan umat. Nomor item 11 mengenai latarbelakang mahasiswa untuk terlibat dalam hidup menggereja, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 36 mahasiswa 90 menyatakan tulus hati karena didasari panggilan Tuhan, tergantung dengan kemauan dan suasana hati sebanyak 3 mahasiswa 7,5 dan 1 mahasiswa 2,5 menyatakan melaksanakan karena diajak oleh umat. Nomor item 12 mengenai faktor yang menghambat mahasiswa untuk terlibat dalam kegiatan hidup menggereja, diperoleh data sebanyak 25 mahasiswa 62,5 mengungkapkan belum menghayati panggilannya sebagai katekis, 8 mahasiswa 20 menyatakan kurangnya kesadaran diri, dan 4 mahasiswa 10 mengungkapkan karena banyak tugas kuliah yang harus dikerjakan dan 3 mahasiswa 7,5 menyatakan lebih tertarik pada kegiatan yang tidak bersifat rohani. Nomor item 13 mengenai keterampilan yang harus dimiliki seorang katekis, diperoleh data sebagai berikut: sejumlah 16 mahasiswa 40 menyatakan keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang katekis adalah berkatekese, berefleksi 9 mahasiswa 22,5, berkomunikasi 6 mahasiswa 15, bersosialisasi 7 mahasiswa 17,5 dan lainnya 2 mahasiswa 5 setuju bahwa berkatekese, berefleksi dan berkomunikasi harus dikuasai oleh seorang katekis.

b. Pembahasan Hasil Penelitian Pemahaman dan Peranan Hidup

Menggereja bagi Panggilan sebagai Katekis Berdasarkan hasil penelitian yang dipaparkan pada tabel 4, dapat diketahui pemahaman dan peranan hidup menggereja bagi mahasiswa calon katekis. Hidup 66 menggereja mahasiswa calon katekis dapat tercipta dengan baik apabila masing- masing mampu memahami dan menghayati arti hidup menggereja itu sendiri. Melihat hasil prosentase yang diperoleh, sebagian mahasiswa sudah memahami dengan benar arti hidup menggereja. Walaupun masih ada mahasiswa yang menyatakan melaksanakan kegiatan hidup menggereja hanya sebatas kewajiban sebagai anggota Gereja, namun hal tersebut tidak berpengaruh kepada yang lainnya. Hal ini menandakan sebagai langkah awal yang baik bagi para calon katekis dalam membangun hidup menggereja, melihat perannya yang besar di kehidupan Gereja. Dengan memahami arti hidup menggereja, maka mahasiswa juga mempunyai kesadaran dari dalam diri untuk terlibat di kegiatan hidup menggereja. Dari hasil penelitian, pada umumnya mahasiswa telah menyadari bahwa terlibat dalam kegiatan hidup menggereja bukan semata-mata hanya karena tuntutan tugas, melainkan sungguh-sungguh disadari sebagai bagian dari tugas seorang katekis. Keterlibatan dalam kegiatan hidup menggereja yang dilakukan oleh mahasiswa calon katekis akan memberikan dampak positif bagi mereka. Sebagian besar mahasiswa merasakan manfaat yang baik atas keterlibatannya di kegiatan hidup menggereja yakni semakin dikembangkan dalam iman dan panggilannya pun semakin dimantapkan. Hal ini tentunya menjadi motivasi mereka untuk semakin terlibat aktif dalam kegiatan menggereja. Keterlibatan calon katekis dalam kegiatan menggereja biasanya dilatarbelakangi oleh berbagai macam hal. Prosentase yang diperoleh dari hasil penelitian membuktikan bahwa mahasiswa calon katekis mulai menyadari terlibat di kegiatan hidup menggereja harus didasari oleh ketulusan. Mengapa? karena dengan mempunyai dasar itulah mahasiswa akan lebih senang dan semangat dalam menjalankannya. 67 Gereja sangat mendukung mahasiswa calon katekis untuk mau ikut terlibat dalam kegiatan hidup menggereja. Namun, dukungan tersebut seringkali kurang mendapat respon yang baik dari para calon katekis. Hal tersebut biasanya disebabkan karena berbagai macam faktor. Dari hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan sebagian besar mahasiswa belum menghayati sungguh panggilannya sebagai katekis. Kenyataan ini tentu menimbulkan tanda tanya apakah benar mahasiswa memilih Prodi IPPAK karena inisiatif sendiri atau malah sebaliknya. Katekis dalam menjalankan tugasnya harus didukung dengan keterampilan. Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar mahasiswa mengungkapkan keterampilan utama yang harus dimiliki seorang katekis yakni keterampilan berkatekese. Pada dasarnya katekese adalah bentuk dari apa yang diwartakan oleh katekis. Katekese dapat dilakukan dengan baik, apabila katekis memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik. Selain komunikasi, katekis juga harus mampu untuk berefleksi. Jadi ada dua macam keterampilan yang harus dimiliki katekis yakni berkomunikasi dan berefleksi. Melihat hasil penelitian yang diperoleh, mahasiswa calon katekis perlu diberi pemahaman kembali seputar keterampilan yang harus dimiliki oleh katekis. Karena keterampilan inilah yang membantu katekis dalam menyampaikan nilai- nilai Injili yang diproses dalam katekese.

4. Macam-macam Hidup Menggereja dan Program Kurikuler yang

Mendukung Keterlibatan Hidup Menggereja Pada bagian ini akan memaparkan variabel tentang macam-macam hidup menggereja dan program kurikuler yang mendukung keterlibatan hidup menggereja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68 Tabel 5. Macam-macam Hidup Menggereja dan Program Kurikuler yang Mendukung Keterlibatan Hidup Menggereja N= 40 No Item Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah Mahasiswa Persen 1 2 3 4 5 14 Corak dinamika ฀ Saling memperhatikan 1 2,5 hidup menggereja ฀ Rukun dalam persekutuan 8 20 jemaat perdana berdasarkan ฀ Saling mengasihi satu sama lain 19 47,5 Kis 2:41-47 yang telah saya hayati adalah …. ฀ Tekun dalam pengajaran para rasul 12 30 15 Peran diri yang pernah saya ฀ Menjadi fungsionaris kelas 7 17,5 jalankan sebagai mahasiswa ฀ Menjadi pengurus HIMKA 11 27,5 IPPAK dalam kegiatan kampus ฀ Membimbing retret atau rekoleksi 11 27,5 adalah …. ฀ Mewakili Prodi mengikuti kegiatan di luar kampus 2 5 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 4 10  PSM Pradnyawidya 2 5  Kepanitiaan OSMARU 2 5  Sie liturgi 1 2,5 16 Program pendampingan ฀ Retret 17 42,5 spiritualitas yang mendukung saya ฀ Camping rohani 11 27,5 sebagai seorang katekis yang ฀ Rekoleksi bersama 6 15 profesional adalah …. ฀ Perayaan Ekaristi kampus 3 7,5 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 1 2,5 69 1 2 3 4 5  KBP 1 2,5  Proses dan dinamika perkuliahan 1 2,5 17 Kegiatan ฀ PPL PAK Paroki 7 17,5 kurikuler yang ฀ Karya Bakti Paroki 29 72,5 mendukung saya ฀ Pendidikan kaderisasi - - sebagai katekis yang profesional ฀ PPL PAK PD dan PPL PAK PM 4 10 adalah …. ฀ Jawaban lainnya - - 18 Mata kuliah kompetensi ฀ Liturgi 5 12,5 utama Prodi IPPAK yang ฀ Kitab Suci 14 35 mendukung saya sebagai katekis ฀ Ekklesiologi 3 7,5 yang handal adalah …. ฀ Spiritualitas Kristiani 13 32,5 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 2 5  PPL Kaderisasi, PPL PAK PM dan KBP 1 2,5  Katekese 1 2,5  Pendidikan Agama Katolik 1 2,5 19 Mata kuliah ฀ Pastoral Paroki 22 55 kompetensi penunjang Prodi ฀ Persiapan Karya Bakti Paroki 14 35 IPPAK yang mendukung ฀ Metodologi penelitian pendidikan 2 5 saya sebagai katekis yang handal adalah…. ฀ Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling 1 2,5 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 1 2,5

a. Laporan Hasil Penelitian Macam-macam Hidup Menggereja dan

Program Kurikuler yang Mendukung Keterlibatan Hidup Menggereja Hasil penelitian tabel 5 mengenai variabel macam-macam hidup menggereja dan program kurikuler yang mendukung keterlibatan hidup 70 menggereja, dapat diuraikan sebagai berikut: Nomor item 14 mengenai corak kehidupan jemaat perdana yang telah dihayati oleh mahasiswa, diperoleh hasil sebagai berikut: 1 mahasiswa 2,5 menjiwai kehidupan jemaat perdana sebagai bentuk untuk saling memperhatikan satu sama lain, 8 mahasiswa 20 menjiwainya sebagai usaha dalam merukunkan antar jemaat, 19 mahasiswa 47,5 menjiwainya untuk saling mengasihi satu sama lain dan 12 mahasiswa 30 menjiwainya semakin bertekun dalam pengajaran. Nomor item 15 mengenai peran diri sebagai mahasiswa Prodi IPPAK dalam kegiatan kampus, diperoleh data sebagai berikut: sejumlah 7 mahasiswa 17,5 terlibat dalam fungsionaris kelas, 11 mahasiswa 27,5 terlibat dalam kepengurusan HIMKA, 11 mahasiswa 27,5 terlibat dalam pembimbingan retret atau rekoleksi, 2 mahasiswa 5 mewakili Prodi mengikuti kegiatan di luar kampus dan lainnya yakni 4 mahasiswa 10 mengikuti semua kegiatan tersebut, 2 mahasiswa 5 mengikuti kegiatan PSM Pradnyawidya, 2 mahasiswa 5 terlibat dalam kepanitiaan OSMARU dan 1 mahasiswa 2,5 terlibat dalam seksi liturgi. Nomor item 16 mengenai program pendampingan spiritualitas yang mendukung untuk menjadi katekis profesional, diperoleh data sebanyak 17 mahasiswa 42,5 menyatakan kegiatan retret, camping rohani 11 mahasiswa 27,5, rekoleksi bersama 6 mahasiswa 15, perayaan Ekaristi kampus 3 mahasiswa 7,5. Sedangkan jawaban lainnya 1 mahasiswa 2,5 menyatakan semua kegiatan spiritualitas di atas mendukung untuk menjadi katekis profesional, 1 mahasiswa 2,5 menyatakan Karya Bakti Paroki dan 1 mahasiswa 2,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71 menyatakan proses dan dinamika perkuliahan mendukung menjadi katekis yang profesional. Nomor item 17 mengenai kegiatan kurikuler yang mendukung untuk menjadi katekis yang profesional, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 7 mahasiswa 17,5 menjawab PPL PAK Paroki, 29 mahasiswa 72,5 menjawab Karya Bakti Paroki, dan 4 mahasiswa 10 menjawab PPL PAK PD dan PPL PAK PM. Nomor item 18 mengenai mata kuliah kompetensi utama Prodi IPPAK yang mendukung untuk menjadi katekis yang handal, diperoleh data sebagai berikut: 5 mahasiswa 12,5 menjawab mata kuliah liturgi, 14 mahasiswa 35 menjawab mata kuliah Kitab Suci, 3 mahasiswa 7,5 menjawab mata kuliah ekklesiologi, dan 13 mahasiswa 32,5 menjawab mata kuliah spiritualitas kristiani. Sedangkan jawaban lainnya 2 mahasiswa 5 menjawab semua mata kuliah di atas mendukung, 1 mahasiswa 2,5 menjawab mata kuliah PPL kaderisasi, PPL PAK PM, dan KBP, 1 mahasiswa 2,5 menjawab mata kuliah katekese, dan 1 mahasiswa 2,5 menjawab mata kuliah pendidikan agama katolik. Nomor item 19 mengenai mata kuliah kompetensi penunjang Prodi IPPAK yang mendukung untuk menjadi katekis yang handal, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 22 mahasiswa 55 menjawab mata kuliah pastoral paroki, 14 mahasiswa 35 menjawab mata kuliah persiapan karya bakti paroki, 2 mahasiswa 5 menjawab mata kuliah metodologi penelitian pendidikan, dan 1 mahasiswa 2,5 menjawab mata kuliah dasar-dasar bimbingan dan konseling. Sedangkan jawaban lainnya 1 mahasiswa 2,5 menjawab semua mata kuliah yang menjadi alternatif jawaban mendukung. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72

b. Pembahasan Hasil Penelitian Macam-macam Hidup Menggereja dan

Program Kurikuler yang Mendukung Keterlibatan Hidup Menggereja Kehidupan jemaat perdana dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa calon katekis dalam menghayati kehidupan menggereja dewasa ini. Nilai-nilai kehidupan jemaat sangat baik bagi mahasiswa calon katekis karena akan membantu mereka dalam memahami macam-macam bentuk atau corak hidup menggereja secara khusus dalam memahami umat. Corak kehidupan umat sangat beragam, yakni ada yang senang dalam hal bersifat pengajaran, saling mengasihi dalam bentuk perhatian, dan ada pula yang senang jika kerukunan menjadi perhatian utama. Dari hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa tertarik cara hidup jemaat perdana yang dijiwai dengan semangat saling mengasihi dalam persekutuan. Prodi IPPAK sebagai lembaga pendidikan sangat terlibat dalam pembentukan katekis yang profesional. Usaha tersebut diproses melalui kegiatan kampus, kegiatan kurikuler, mata kuliah dan pendampingan spiritualitas. Harapannya agar mahasiswa IPPAK menjadi orang-orang yang kompeten dalam karya pewartaan. Kegiatan kampus yang banyak diikuti oleh mahasiswa yaitu kepengurusan HIMKA dan menjadi pembimbing retret atau rekoleksi. Keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan tersebut sangat baik karena sebagai sarana untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi kegiatan- kegiatan yang ada di Gereja. Program pendampingan spiritualitas di Prodi IPPAK cukup beragam yang diproses dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Dari hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa mengungkapkan bahwa kegiatan retret mendukung mereka untuk menjadi katekis yang profesional. Retret adalah bentuk kegiatan untuk mengolah pengalaman-pengalaman. Dari pengolahan tersebut ada tindak lanjut yang lebih 73 mendalam. Hal inilah yang menjadikan retret sangat membantu mahasiswa untuk menjadi katekis yang profesional. Kegiatan kurikuler yang dirasa membantu mahasiswa dalam menjadi katekis yang profesional adalah Karya Bakti Paroki. Dalam kegiatan KBP semua pengetahuan, keterampilan dan juga spiritualitas sungguh-sungguh diterapkan dalam kehidupan bersama dengan umat. Di mana banyak tuntutan dari umat yang semakin mendorong mahasiswa untuk melakukan sesuatu yang bersifat rohani, pengetahuan maupun kegiatan-kegiatan. Mata kuliah kompetensi utama Prodi IPPAK yang dirasa membantu mahasiswa untuk menjadi katekis yang handal adalah mata kuliah Kitab Suci dan spiritualitas kristiani. Kenyataan tersebut dapat dilihat berdasarkan prosentase yang diperoleh dari data hasil penelitian. Sedangkan mata kuliah yang lainnya seperti liturgi, ekklesiologi dan lainnya walaupun tidak besar jumlah prosentasenya tetapi juga cukup membantu mahasiswa. Selain mata kuliah kompetensi utama, ada juga mata kuliah kompetensi penunjang Prodi IPPAK yang sama-sama dirasa mendukung mahasiswa untuk menjadi katekis yang handal. Dari hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa menyatakan mata kuliah pastoral paroki dan persiapan karya bakti paroki mendukung untuk menjadi katekis yang handal. Mata kuliah tersebut memang bukan menjadi sesuatu yang utama tetapi sebagai penunjang. Walaupun sebagai mata kuliah penunjang, namun cukup memberikan kontribusi yang baik bagi mahasiswa.

5. Bidang Karya Katekis dalam Rangka Pelayanan Hidup Menggereja

Pada bagian ini akan dipaparkan mengenai bidang karya katekis dalam pelayanan hidup menggereja. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74 Tabel 6. Bidang Karya Katekis dalam Rangka Pelayanan Hidup Menggereja N= 40 No Item Pertanyaan Alternatif jawaban Jumlah Mahasiswa Persen 1 2 3 4 5 20 Sebagai calon ฀ Membimbing retret 5 12,5 katekis tugas ฀ Membimbing rekoleksi 6 15 dalam kegiatan pewartaan yang ฀ Memberikan katekese sakramen inisiasi 2 5 pernah saya lakukan adalah…. ฀ Memimpin pendalaman iman di lingkungan 25 62,5 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 2 5 21 Katekis dalam ฀ Para murid Yesus - - mewartakan Kabar Gembira dan ajaran Kristen ฀ Diri dan pribadi orang kudus - - kepada umat beriman ฀ Diri dan pribadi Yesus Kristus 18 45 berpusatkan pada…. ฀ Sabda dan karya Yesus Kristus 22 55 22 Supaya semua umat beriman bertobat dan menyatakan imannya akan Yesus Kristus, maka kegiatan pewartaan hendaknya diberikan kepada…. ฀ Seluruh kalangan jemaat 23 57,5 ฀ Kaum muda dan orang dewasa 1 2,5 ฀ Semua orang yang telah dibaptis 15 37,5 ฀ Semua orang yang telah menerima sakramen penguatan 1 2,5 23 Sebagai calon ฀ Menjadi petugas koor 10 25 katekis tugas ฀ Menjadi petugas lektor 4 10 yang sering saya lakukan dalam ฀ Menjadi petugas tatalaksana 3 7,5 kegiatan liturgi adalah …. ฀ Memimpin ibadat sabda atau doa bersama 20 50 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 3 7,5 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75 1 2 3 4 5 24 Aktif dalam kegiatan liturgi merupakan wujud keterlibatan katekis untuk mengambil bagian dalam tugas Kristus sebagai …. ฀ Raja - - ฀ Nabi 14 35 ฀ Imam 19 47,5 ฀ Penyelamat 7 17,5 25 Sebagai calon ฀ Latihan koor 4 10 katekis bentuk ฀ Sarasean di lingkungan 7 17,5 keterlibatan saya dalam persekutuan ฀ Pemandu pendalaman iman 14 35 orang beriman adalah …. ฀ Ikut doa Rosario di lingkungan 12 30 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban 2 5  Komunitas kategorial 1 2,5 26 Untuk mewujudnyatakan iman dalam kehidupan ฀ Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan 26 65 sehari-hari di tengah masyarakat yang ฀ Mengunjungi untuk memberikan kasih bagi yang sakit 3 7,5 saya lakukan sebagai calon katekis adalah …. ฀ Mengunjungi dan menyapa yang tidak aktif lagi di gereja 7 17,5 ฀ Mengadakan kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo 3 7,5 ฀ Jawaban lainnya  Semua alternatif jawaban benar 1 2,5 27 Kata Martir berasal dari bahasa Yunani Martyr yang artinya …. ฀ Saksi 23 57,5 ฀ Pewarta 14 35 ฀ Gembala - - ฀ Orang kudus 3 7,5 76 1 2 3 4 5 28 Sejak awal Gereja memahami kemartiran sebagai …. ฀ Baptisan suci 12 30 ฀ Baptisan batin 1 2,5 ฀ Baptisan darah 27 67,5 ฀ Baptisan darurat - - 29 Sebagai calon katekis keterlibatan saya di bidang ฀ Selalu mengusahakan kehidupan yang baik dan bersatu dalam Gereja 1 2,5 Martyria dapat diwujudkan dalam bentuk …. ฀ Kesediaannya melayani umat dengan tulus hati tanpa mengharapkan imbalan 11 27,5 ฀ Kesanggupannya di tempatkan dimana saja meski tahu banyak tantangan 6 15 ฀ Sanggup menjadi saksi kebenaran iman meskipun mengalami penderitaan 22 55

a. Laporan Hasil Penelitian Bidang Karya Katekis dalam Rangka

Pelayanan Hidup Menggereja Hasil penelitian tabel 6 mengenai variabel bidang karya katekis dalam rangka pelayanan hidup menggereja dapat diuraikan sebagai berikut: Nomor item 20 mengenai tugas dalam kegiatan pewartaan yang pernah dilakukan sebagai calon katekis, diperoleh data sebagai berikut: sejumlah 25 mahasiswa 62,5 menyatakan pernah memimpin pendalaman iman, 6 mahasiswa 15 menyatakan pernah membimbing rekoleksi, 5 mahasiswa 12,5 menyatakan pernah membimbing retret, dan 2 mahasiswa 5 menyatakan pernah memberikan katekese sakramen inisiasi. Sedangkan jawaban lainnya 2 mahasiswa menyatakan pernah melakukan semua kegiatan yang ada pada alternatif jawaban. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77 Nomor item 21 mengenai pusat pewartaan seorang katekis, diperoleh data sebagai berikut: sejumlah 22 mahasiswa 55 menyatakan pusat pewartaan katekis pada sabda dan karya Yesus Kristus, 18 mahasiswa 45 menyatakan pusat pewartaan katekis pada Diri dan pribadi Yesus Kristus. Nomor item 22 dengan pertanyaan supaya semua umat beriman bertobat dan menyatakan imannya akan Yesus Kristus, maka kegiatan pewartaan hendaknya diberikan kepada seluruh kalangan jemaat 23 mahasiswa 57,5, diberikan kepada kaum muda dan orang dewasa 1 mahasiswa 2,5, diberikan kepada semua orang yang telah dibaptis 15 mahasiswa 37,5, dan diberikan kepada semua orang yang telah menerima sakramen penguatan 1 mahasiswa 2,5. Nomor item 23 mengenai tugas dalam kegiatan liturgi yang sering dilakukan sebagai calon katekis, diperoleh data sebanyak 10 mahasiswa 25 menyatakan sering menjadi petugas koor, 4 mahasiswa 10 menyatakan sering menjadi petugas lektor, 3 mahasiswa 7,5 menyatakan sering menjadi petugas tatalaksana, dan 20 mahasiswa 50 menyatakan sering memimpin ibadat sabda atau doa bersama. Sedangkan jawaban lainnya 3 mahasiswa 7,5 menyatakan sering melakukan semua kegiatan yang ada pada alternatif jawaban di atas. Nomor item 24 mengenai pertanyaan kegiatan liturgi merupakan wujud nyata tugas Kristus sebagai imam 19 mahasiswa 47,5, sebagai nabi 14 mahasiswa 35, dan sebagai penyelamat 7 mahasiswa 17,5. Nomor item 25 mengenai keterlibatan dalam koinonia yang sering diikuti sebagai mahasiswa adalah sebagai pemandu pendalaman iman 14 mahasiswa 35, dan keikutsertaan dalam doa rosario 12 mahasiswa 30. Sedangkan 78 latihan koor 4 mahasiswa 10, sarasean lingkungan 7 mahasiswa 17,5 dan kegiatan lainnya yakni semua diikuti 2 mahasiswa 5 dan terlibat dalam komunitas kategorial 1 mahasiswa 2,5. Nomor item 26 mengenai kegiatan pelayanan iman kepada masyarakat yang dilakukan sebagai calon katekis, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 26 mahasiswa 65 menyatakan aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, 3 mahasiswa 7,5 menyatakan mengunjungi yang sakit, 7 mahasiswa 17,5 menyatakan mengunjungi dan menyapa yang tidak aktif lagi di gereja, dan 3 mahasiswa 7,5 menyatakan mengadakan kunjungan ke panti asuhan atau panti jompo. Sedangkan jawaban lainnya 1 mahasiswa 2,5 menyatakan pernah melakukan semua kegiatan pada alternatif jawaban. Nomor item 27 mengenai pemahaman mahasiswa tentang arti kata martyr, diperoleh data sebagai berikut: sebanyak 23 mahasiswa 57,5 menyatakan martyr adalah saksi, 14 mahasiswa 35 menyatakan martyr adalah pewarta dan 3 mahasiswa 7,5 menyatakan martyr adalah orang kudus. Nomor item 28 mengenai pemahaman mahasiswa tentang kemartiran, diperoleh data sebanyak 12 mahasiswa 30 menyebut kemartiran sebagai baptisan suci, 1 mahasiswa 2,5 menyebut kemartiran sebagai baptisan batin, dan 27 mahasiswa 67,5 menyebut kemartiran sebagai baptisan darah. Nomor item 29 mengenai keterlibatan dalam bidang Martyria yang dilakukan sebagai calon katekis, sebanyak 22 mahasiswa 55 sanggup menjadi saksi kebenaran iman meskipun mengalami penderitaan, 11 mahasiswa 27,5 bersedia melayani umat dengan tulus hati tanpa mengharapkan imbalan, 6 mahasiswa 15 sanggup ditempatkan di mana saja meski tahu banyak 79 tantangan, dan 1 mahasiswa 2,5 terlibat dalam usaha menciptakan kehidupan yang baik dan bersatu dalam Gereja.

b. Pembahasan Hasil Penelitian Bidang Karya Katekis dalam Rangka

Pelayanan Hidup Menggereja Keterlibatan katekis dalam hidup menggereja cukup beragam, yakni dalam bidang pewartaan kerygma, perayaan iman liturgi, persekutuan sebagai orang beriman koinonia, pelayanan iman diakonia dan kesaksian iman martyria. Keterlibatan katekis ini diharapkan oleh mahasiswa calon katekis turut dilakukan karena keterlibatan ini tidak akan terlepas dari kehidupan mahasiswa calon katekis di mana kelak mereka akan terlibat dalam kehidupan tersebut. Keterlibatan mahasiswa calon katekis dalam kehidupan menggereja dapat terlihat dari hasil penelitian, salah satunya melalui bidang pewartaan kerygma. Keterlibatan dalam bidang pewartaan yang banyak dilakukan oleh mahasiswa adalah memimpin pendalaman iman. Hal ini disebabkan karena ada mata kuliah yang mengharuskan mahasiswa untuk melakukan kegiatan tersebut. Walaupun bersifat wajib, namun memberikan kontribusi yang baik bagi mahasiswa calon katekis di mana mereka akan semakin terampil dalam berkatekese di lingkungan. Pewartaan yang dilakukan oleh katekis tidak akan terlepas dari pribadi Yesus Kristus, karena pusat pewartaan katekis adalah Yesus Kristus sendiri. Dari hasil penelitian, mahasiswa sudah memahami pusat pewartaan katekis adalah Yesus Kristosentris. Yang diwartakan katekis adalah Diri, pribadi, sabda dan karya Yesus. 80 Harapan atas pewartaan katekis adalah umat menyatakan imannya kepada Allah dan pertobatan yang menyeluruh dari umat. Agar harapan tersebut terwujud maka sasaran pewartaan katekis bukan hanya pada kelompok tertentu saja tetapi seluruh kalangan jemaat, baik itu anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua CT, art. 36, 37, dan 39. Melihat hasil penelitian yang diperoleh, sebagian besar mahasiswa sepakat bahwa kegiatan pewartaan hendaknya diberikan kepada seluruh kalangan jemaat. Mengapa? karena memang dalam kegiatan pewartaan katekis akan bertemu dengan seluruh kalangan jemaat. Keterlibatan mahasiswa calon katekis dalam hidup menggereja nampak juga dalam bidang liturgi. Dari prosentase yang diperoleh terlihat dengan jelas bahwa keterlibatan mahasiswa di bidang liturgi lebih cenderung mengurusi dalam hal ibadat atau doa. Biasanya hal ini disebabkan karena minat mahasiswa itu sendiri. Keterlibatan katekis dalam hidup menggereja menandakan ia terlibat dalam 3 tugas Kristus yakni sebagai imam, nabi dan raja. Keaktifan katekis dalam bidang liturgi termasuk dalam tugas sebagai imam yakni merayakan iman. Melihat hasil penelitian yang diperoleh, dalam diri mahasiswa masih kurang memahami secara benar antara tugas sebagai imam, nabi dan raja. Tugas kenabian yakni mewartakan, tugas imamat yakni memimpin ibadat dan tugas raja sebagai pemimpin. Kekurangpahaman mahasiswa disebabkan karena mereka cenderung memandang ketiga tugas itu sama. Sebagai bentuk dari tugas katekis, mahasiswa calon katekis diharapkan terlibat dalam persekutuan orang beriman koinonia. Sebagian mahasiswa sudah memahami secara benar kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam persekutuan 81 orang beriman walaupun masih ada yang salah memahami tetapi tidak mempengaruhi yang lainnya. Bentuk tugas katekis tidak hanya di dalam Gereja saja tetapi juga harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat yakni menerapkan sesuai yang dipahami, diimani dan dihayati. Dari hasil penelitian, sebagian besar mahasiswa dalam hidup bermasyarakat aktif dalam kegiatan sosial. Kegiatan- kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa merupakan bentuk kesadaran diri sebagai ungkapan perwujudan iman. Di mana ada buah nyata atas iman mereka. Keterlibatan katekis dalam bidang Martyria adalah berani memberikan kesaksian atas iman. Maka martyr memiliki arti saksi. Dari hasil penelitian dapat diketahui sebagian besar mahasiswa sudah memahami arti martyr. Namun demikian, masih ada sebagian mahasiswa yang masih kurang memahami arti martyr. Maka dari itu, mahasiswa perlu diberi pemahaman tentang apa itu martyr. Dalam praktek hidup, martyr bisa dilakukan dengan berbagai macam bentuk salah satunya dengan cara berkorban demi yang diimani. Banyak orang mati demi yang diimaninya. Misalnya santo dan santa. Kematian para santo dan santa dipahami sebagai baptisan darah. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dapat diketahui bahwa mahasiswa pada umumnya sudah memahami akan pemahaman kemartiran sebagai baptisan darah. Kemartiran santo dan santa terhadap imannya sangat luar biasa karena mereka mau berkorban dan bahkan sampai mati demi yang diimaninya. Keteladanan tersebut patut untuk ditiru. Keteladanan yang bisa ditiru oleh mahasiswa tidak hanya melulu pada pengorbanan nyawa tetapi dimulai dari hal- hal yang kecil dan tentunya sehubungan dengan keberadaan diri mereka sebagai 82 calon katekis. Dari hasil penelitian dapat diketahui keterlibatan mahasiswa dalam bidang martyria. Mahasiswa lebih cenderung menyatakan siap ditempatkan di mana saja. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa siap dengan segala kemungkinan yang terjadi sehubungan dengan tugas dan panggilan mereka sebagai katekis.

6. Usulan Kegiatan yang Dapat Mendukung Panggilan sebagai Katekis

Hasil penelitian penulis mengenai usulan kegiatan yang dapat mendukung panggilan sebagai katekis dipaparkan secara rinci pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7. Usulan Kegiatan yang Dapat Mendukung Panggilan sebagai Katekis N= 40 No Item Pertanyaan Jumlah Mahasiswa Persen 1 2 3 4 30 Berikanlah usulan-usulan kegiatan untuk Prodi yang dapat mendukung mahasiswa dalam menanggapi panggilan sebagai katekis  Rekoleksi 24 60  Retret 2 5  Napak tilas 3 7,5  Kegiatan dalam bentuk pelayanan pastoral 5 12,5  Natalan bersama 1 2,5  Live in 3 7,5  Membuat perangkat alat peraga untuk pendampingan 2 5 Kesadaran untuk menjadi seorang katekis memang belum nampak dalam diri mahasiswa, yang paling nampak adalah pemahaman mereka terhadap katekis dan kehidupan menggereja katekis serta keterlibatan mereka dalam hidup menggereja. Walaupun belum memiliki kesadaran tetapi ada arah yang cukup jelas menuju pada kesadaran akan panggilan sebagai katekis. Pemahaman dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83 keterlibatan mereka akan mendorong dan menumbuhkan panggilan mereka. Kurangnya kesadaran dimungkinkan karena berbagai macam faktor yang muncul. Entah itu dari pihak mahasiswa sendiri atau bisa juga dari pihak Prodi IPPAK. Dari pihak mahasiswa sendiri diharapkan ada penjernihan motivasi dan kesadaran diri bahwa saya di IPPAK mau menjadi apa. Untuk Prodi IPPAK sendiri mahasiswa memberikan usulan yang harapannya dapat menumbuhkan motivasi, dan menumbuhkan kesadaran akan panggilan mereka sebagai katekis. Usulan- usulan tersebut meliputi rekoleksi 24 mahasiswa 60, retret 2 mahasiswa 5, napak tilas 3 mahasiswa 7,5, kegiatan dalam bentuk pelayan pastoral 5 mahasiswa 12,5, natalan bersama 1 mahasiswa 2,5, live in 3 mahasiswa 7,5 dan membuat perangkat alat peraga untuk pendampingan 2 mahasiswa 5.

D. Kesimpulan Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh mata kuliah program pengalaman lapangan pendidikan Agama Katolik paroki terhadap panggilan mahasiswa menjadi seorang Katekis di program studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3 45 136

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Usaha meningkatkan mutu renungan harian di program studi Pendidikan Agama katolik untuk pembinaan spiritualitas katekis bagi mahasiswa Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakart

0 11 138

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 2 109

Retret model shared christian praxis sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD

0 3 197

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 1 107

Pembinaan spiritualitas di program studi IImu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai upaya membantu mahasiswa dalam menanggapi panggilannya sebagai katekis - USD Repository

0 2 167