Peran Seorang Katekis Peranan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa program studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik dalam rangka menanggapi panggilan sebagai katekis.

13 memperkenalkan Kristus melalui pewartaan ajaran Injil dan dalam perayaan liturgi serta dalam karya amal kasil, sehingga dapat menumbuhkan dan mengembangkan iman umat baik dalam komunitas basis, teritorial maupun kategorial.

B. Peran Seorang Katekis

Seorang katekis yang menyadari panggilannya tentu akan menyadari pula perannya dalam Gereja. Penulis melihat ada lima peran katekis dalam Gereja yang terlibat dalam perwujudan dan perluasan Kerajaan Allah di dunia. Dalam bukunya Komisi Kateketik KWI 2005: 99-100 menyatakan bahwa: Peran katekis yang pertama adalah berkatekese, artinya mewartakan visi communio yang dikehendaki Allah bagi umat manusia dan mencari langkah-langkah konkrit untuk mewujudkan communio tersebut. Katekis yang benar adalah orang Kristen yang menghayati secara sungguh- sungguh kekristenannya sebagai bagian dari upaya Allah mewujudkan communio. Dalam mewartakan visi, ia berperan mewartakan Yesus Kristus, baik bagi orang yang belum beriman maupun orang yang sudah beriman kepada-Nya. Mewartakan Yesus Kristus berarti mewartakan Kabar Gembira bagi semua orang secara berkesinambungan dari tahap pengajaran sampai ke tahap pendewasaan sehingga mereka terasa terbantu untuk semakin mengenal, mencintai dan mengimani Yesus Kristus CT, art. 20. Peran kedua para katekis adalah mempertahankan kegandaan wajah Gereja dengan tetap hadir sebagai agen pastoral yang awam. Communio para agen pastoral Gereja tidak hanya terdiri dari para klerus, melainkan juga para awam PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14 yang tidak hanya terdiri dari laki-laki, melainkan juga perempuan. Pereduksian Gereja pada kaum klerus dan pada kaum laki-laki perlu diatasi dengan membentuk dan menghadirkan para katekis laki-laki dan perempuan yang memiliki kepercayaan diri sebagai orang-orang yang mempunyai tanggungjawab dan komitmen terhadap kehidupan Gereja dan masyarakat. Dengan demikian, ada dua tuntutan bagi katekis yakni percaya diri dan berkomitmen. Percaya diri adalah sikap yang lahir dari kesadaran akan panggilan diri sebagai sarana perwujudan impian Allah bagi umat-Nya. Namun kepercayaan diri ini perlu dilengkapi dengan komitmen yang jelas di dalam karya. Komitmen berarti kesetiaan melaksanakan tanggung jawab, termasuk di dalamnya kesetiaan turut memikirkan bersama rencana pastoral dan ketelatenan melaksanakannya Komisi Kateketik KWI, 2005: 100-101. Ketiga, peran katekis dalam mencegah pereduksian kekristenan pada persoalan ibadah. Para katekis diharapkan menyadari dan menghargai martabatnya sebagai awam, dan tidak membatasi pekerjaannya pada urusan liturgi. Sehubungan dengan itu, Dekrit Konsili Vatikan II tentang Kerasulan Awam AA, art. 5 menyatakan bahwa: Oleh sebab itu perutusan Gereja tidak saja membawakan warta Kristus dan rahmat-Nya kepada manusia, tetapi juga meresapi dan menyempurnakan tata dunia dengan semangat Injil. Jadi para awam yang melaksanakan perutusan Gereja ini, menjalankan kerasulannya baik di dalam Gereja maupun di dalam dunia, baik dalam tata rohani maupun dalam tata dunia. Peran keempat adalah pelayanan yang memberdayakan dan akan membangun solidaritas umat beriman. Pada peran ini katekis memberikan pelayanan kepada umat dan tugas katekis adalah membangkitkan kesadaran, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 semangat dan ketelatenan dalam pelayanan. Sebagai petugas pastoral dan juga anggota masyarakat, seorang katekis memiliki peluang untuk menyemangati masyarakat dengan semangat pelayanan yang menjiwainya Komisi Kateketik KWI, 2005: 103. Peran terakhir adalah peran untuk menghidupi pluralitas bidang pelayanan Gereja, baik internal maupun eksternal. Kenyataan menunjukkan bahwa para katekis dapat menjalankan profesi apa saja. Para katekis paroki yang sudah tidak bekerja lagi di paroki atau keuskupan, tetapi menekuni satu pekerjaan yang sama sekali berbeda, tetap merasa dan menyebut diri sebagai katekis. Hal ini didasarkan pada keyakinan dan komitmen akan panggilannya sebagai katekis Komisi Kateketik KWI, 2005: 104-105.

C. Spiritualitas Katekis

Dokumen yang terkait

Pengaruh mata kuliah program pengalaman lapangan pendidikan Agama Katolik paroki terhadap panggilan mahasiswa menjadi seorang Katekis di program studi Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3 45 136

Pengaruh Ekaristi terhadap perkembangan hidup rohani mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan KeKhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma sebagai calon katekis.

2 20 241

Peranan doa meditasi bagi peningkatan penghayatan hidup rohani para mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 5 168

Usaha meningkatkan mutu renungan harian di program studi Pendidikan Agama katolik untuk pembinaan spiritualitas katekis bagi mahasiswa Pendidikan Agama Katolik, Universitas Sanata Dharma Yogyakart

0 11 138

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 2 109

Retret model shared christian praxis sebagai upaya meningkatkan keterlibatan hidup menggereja bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta - USD

0 3 197

Peranan teater rakyat dalam memperkembangkan kesadaran sosial mahasiswa Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 0 131

Upaya pengembangan pendampingan spiritualitas mahasiswa-mahasiswi calon katekis di Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma - USD Repository

0 1 230

Peranan perencanaan pengajaran bagi pelaksanaan mengajar mahasiswa Program Pengalaman Lapangan (PPL) Pendidikan Agama Katolik (PAK) pendidikan menengah Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik (IPPAK) Sanata Dharma tahun ajaran 20

0 1 107

Pembinaan spiritualitas di program studi IImu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai upaya membantu mahasiswa dalam menanggapi panggilannya sebagai katekis - USD Repository

0 2 167