TUJUAN PEMBELAJARAN KESIMPULAN DAN SARAN
74 Archaebacteria alofil hidup di lingkungan dengan kadar garam tinggi
seperti air di Laut Mati dan Danau Air Asin. Konsentrasi garam tinggi dapat memusnahkan sebagaian besar bakteri. Akan tetapi, archaebacteria
halofil ini menggunakan garam tersebut untuk menghasilkan energi. Koloni halofil ekstrem terlihat seperti buih berwarna merah ungu karena
bakteriorodopsin yang dimilikinya. 3. Archaebacteria Termoasidofilik
Archaebacteria termoasidofilik disebut juga termofil ekstrem karena hidup di tempat bersuhu tinggi dan bersifat asam, Archaebacteria ini hidup
dengan mengoksidasi sulfur; umumnya hidup di lubang vulkanis, kawah vulkanis, atau air bersulfur. Bakteri termofil ekstrem ini diketahui dapat
hidup pada suhu 45-110
o
C dan pH 1-2.
b. Eubacteria EubakteriBakteri Nama bakteri berasal dari bahasa Yunani bakterion, yang berarti batang
kecil. Meskipun demikian, bentuk bakteri tidak hanya seperti batang, melainkan ada yang berbentuk bola coccus, dan spiral spirillum. Bakteri
adalah mikroorgansime prokariota uniseluler yang hanya dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop. Ukuran bakteri sangat kecil, panjangnya sekitar 10
mikron. Oleh karena itu, bakteri sulit diamati menggunakan mikroskop dengan perbesaran lemah. Pengamatan bakteri dengan mikroskop cahaya
memerlukan perbesaran minimal 1000x. 1. Struktur bakteri
Struktur sel bakteri terdiri atas dua bagian, yaitu bagian luar dan bagian dalam.
a. Bagian luar Dinding sel bakteri disusun oleh peptidoglikan. Fungsinya adalah
memberi bentuk, bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan berperan dalam pembelahan sel. Dinding sel bakteri terbungkus oleh
75 kapsul atau lapisan lendir yang berfungsi sebagai pelindung terhadap
fagositisis. Membran sel membran plasma bakteri tersusun dari protein dan lemak. Fungsinya adalah mengatur transportasi zat dari luar ke
dalam sel. Bakteri diklasifikasikan berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela
menjadi lima kelompok, yaitu sebagai berikut: - Bakteri atrik, bakteri yang tidak memiliki flagela.
- Bakteri monotrik, bakteri yang hanya memiliki sebuah flagela. - Bakteri lofotrik, bakteri yang memiliki sejumlah flagela pada salah
satu ujung tubuh. - Bakteri amfitrik, bakteri yang memiliki sejumlah flagela pada
kedua ujung tubuh. - Bakteri peritrik, bakteri yang seluruh permukaan tubuhnya
ditumbuhi flagela.
Gambar b.1. Pengelompokkan bakteri berdasarkan flagelanya.
Pili merupakan rambut halus pada dinding sel yang tersusun atas struktur protein dan berfungsi untuk melekatkan diri kepermukaan
benda serta sebagai saluran untuk menyalurkan materi genetika selama konjugasi.