telah ditambahkan kadar glukosa yang sesuai ke dalam media NA. Hal ini masih belum mampu mendukung pertumbuhan bakteri tersebut. Tumbuhnya
bakteri ini juga disebabkan oleh faktor kandungan senyawa aktif dalam larutan konsentrasi yang sedikit. Semakin rendah konsentrasi berarti
kandungan senyawa aktif yang dilarutkan dalam aquades steril juga semakin sedikit. Hal ini juga didukung oleh semakin padatnya inokulum
mikroorganisme, semakin kecil zona hambat yang terbentuk. Secara tidak langsung konsentrasi 12, 13, dan 14 ini sangat kecil kadarnya bila
direaksikan dengan bakteri dengan pengencaran 10
-5
, sehingga diperlukan pengenceran dengan tingkat yang lebih tinggi lagi. Faktor lain yang diduga
sebagai penyebab tidak terbentuknya zona hambat ialah ekstrak yang belum terhomogen sempurna dengan media dan mikroorganisme uji sehingga dalam
menghambat pertumbuhan bakteri menjadi tidak merata, bahkan tidak mampu menghambat sama sekali. Dengan ini, nilai KHM adalah 15 yang
merupakan konsentrasi terendah dari hasil uji aktivitas antibakteri.
D. Kadar Bunuh Minimum KBM
Hasil uji kadar hambat minimum KHM menunjukkan bahwa kadar terendah yang masih mampu menghambat pertumbuhan bakteri adalah pada
konsentrasi 15. Uji KBM tidak dapat dilakukan dikarenakan pada uji KHM konsentrasi terendah masih ditumbuhi oleh koloni bakteri. Dengan demikian
dapat dikatakan, konsentrasi terendah dalam menghambat pertumbuhan bakteri namun belum mampu mebunuh adalah pada konsnetrasi 15.
E. Keterbatasan Penelitian
Selama menjalankan masa penelitian, peneliti mengalami beberapa hambatan, sehingga hal-hal tersebut menjadi keterbatasan dalam penelitian
ini. Adapun keterbatasan-keterbatasan tersebut adalah: 1.
Peneliti melakukan beberapa ulangan percobaan dalam mengitung waktu perendaman kertas saring. Dimulai dari 40 menit hingga berujung pada
dua jam lama perendaman. Hal tersebut peneliti lakukan dikarenakan pada tiga kali percobaan dengan masa perendaman 40-45 menit, zona hambat
yang terbentuk tidak jelas, tampak seperti hasil spread plate yang tidak rata.
2. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan aquades sebagai pelarut.
Sedangkan bahan yang digunakan yakni bawang merah, mengandung senyawa aktif yang bersifat semipolar seperti flavonol. Hal ini
menyebabkan senyawa tersebut tidak mudah larut dalam pelarut seperti aquades. Sedangkan senyawa lainnya seperti allisin dan alliin serta
flavonoid mudah sekali teroksidasi bila terpapar udara dan panas. 3.
Selama penelitian dilaksanakan, peneliti mengalami kekurangan stok media pertumbuhan bakteri dikarenakan media tersebut kontam dan
tumpah. Media BHIA merupakan media khusus yang sulit untuk didapatkan dalam bentuk eceran. Sehingga peneliti sempat mengalami jeda
seminggu selama penelitian. 4.
Selama penelitian berlangsung seringkali peneliti melakukan pengulangan. Hal ini dikarenakan baik media maupun mikroorganisme uji cenderung
mengalami kontaminasi oleh mikroorganisme luar. Meski telah dilakukan cara kerja yang aseptis, hal tersebut belum cukup membantu. Hal ini
dikarenakan kondisi ruangan kultur yang kurang steril serta tidak dipasang lampu uv yang mampu menghambat pertumbuhan mikroorganisme
kontaminan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI