Multikolinearitas Uji Asumsi Klasik 1. Autokorelasi

78 Pada tabel di atas, diperoleh hasil bahwa variabel minat X 1 , motivasi X 2 , sikap X 3 , kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 , serta media pendidikan X 5 berdistribusi normal, karena tingkat signifikan dari uji Kolmogorov Smirnov yang dihasilkan lebih dari 5 sig 5. 4.5. Uji Asumsi Klasik 4.5.1. Autokorelasi Hasil uji autokorelasi untuk variabel minat X 1 , motivasi X 2 , sikap X 3 , kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 , serta media pendidikan X 5 dapat dilihat pada tabel 4.16 Tabel 4.16. Hasil Uji Autokorelasi Model R R Square Adjusted R Square Standard Error of the Estimate Durbin Watson 1 O,682 0,465 0,417 0,52790 1,553 Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan hasil Uji autokorelasi dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi autokorelasi pada persamaan regresi dapat dipenuhi karena menghasilkan nilai DW=1,553 terletak antara 1,55 dan 2,46, yaitu terletak pada daerah tidak ada autokorelasi.

4.5.2. Multikolinearitas

Hasil uji multikolinierasi untuk variabel minat X 1 , motivasi X 2 , sikap X 3 , kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 , serta media pendidikan X 5 dapat dilihat pada tabel 4.17. 79 Tabel 4.17. Hasil uji multikolinieritas No. Variabel Tolerance VIF Keterangan 1 2 3 4 5 Minat X 1 Motivasi X 2 Sikap X 3 Kualitas dan Potensi dosen Pengajar X 4 Media Pendidikan X 5 0,570 0,380 0,556 0,587 0,584 1,753 2,631 1,799 1,703 1,711 Tidak terjadi multikolinieritas Tidak terjadi multikolinieritas Tidak terjadi multikolinieritas Tidak terjadi multikolinieritas Tidak terjadi multikolinieritas Sumber : Lampiran 6 Dari keterangan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel minat X 1 , motivasi X 2 , sikap X 3 , kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 , serta media pendidikan X 5 tidak terdapat korelasi hubungan, karena nilai VIF pada variabel minat X 1 , motivasi X 2 , sikap X 3 , kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 , serta media pendidikan X 5 memiliki nilai kurang dari 10, sehingga dapat dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa asumsi tidak terjadi multikolinieritas pada variabel bebas penelitian dapat terpenuhi. 4.5.3.Heteroskedasitas Hasil uji heteroskedasitas untuk variabel minat X 1 , motivasi X 2 , sikap X 3 , kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 , serta media pendidikan X 5 dapat dilihat pada tabel 4.18. Tabel 4.18. Hasil Uji Heteroskedasitas No. Variabel Sig. Keterangan 1 2 3 4 5 Minat X 1 Motivasi X 2 Sikap X 3 Kualitas dan Potensi dosen Pengajar X 4 Media Pendidikan X 5 0,416 0,438 0,498 0,340 0,339 Tidak terjadi heteroskedasitas Tidak terjadi heteroskedasitas Tidak terjadi heteroskedasitas Tidak terjadi heteroskedasitas Tidak terjadi heteroskedasitas Sumber : Lampiran 6 80 Hasil Uji Heteroskedastisitas pada nilai residual variabel bebas penelitian menunjukkan nilai signifikansi semua variabel 0,05, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heteroskedastisitas dapat dipenuhi. 4.6.Analisis Regresi Linier Berganda Adapun hasil pengolahan analisis regresi linier berganda dapat dilihat pada tabel 4.19. Tabel 4.19. Persamaan Regresi Variabel Beta t hitung Signifikansi Konstanta 1.074 1,642 0,106 Minat X 1 0.079 0,705 0,484 Motivasi X 2 0.304 1,787 0,079 Sikap X 3 0.283 2,322 0,024 Kualitas dan Potensi dosen Pengajar X 4 0.222 1,850 0,070 Media Pendidikan X 5 0.057 -0,475 0,637 Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y =  +  1 X 1 +  2 X 2 +  3 X 3 +  4 X 4 +  5 X 5 Y = 1,074+ 0,79 X 1 + 0,304 X 2 + 0,283 X 3 + 0,222 X 4 – 0,57 X 5  = Konstanta = 1,074 Nilai konstan  sebesar 1,074 menunjukkan bahwa, apabila variabel minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pengajar, serta media pendidikan maka besarnya nilai pemahaman akuntansi yaitu sebesar 1,074.  1 = Koefisien regresi untuk X 1 = 0,079 81 Koefisien regresi untuk variabel minat X 1 adalah sebesar 0,079. Tanda positif menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dari variabel minat X 1 terhadap variabel pemahaman akuntansi Y, yang menyatakan bahwa setiap penambahan X 1 sebesar satu satuan akan meningkatkan Y sebesar 0,079. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X 1 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X 1 terhadap variabel Y.  2 = Koefisien regresi untuk X 2 = 0,304 Koefisien regresi untuk variabel motivasi X 2 adalah sebesar 0,304. Tanda positif menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dari variabel motivasi X 2 terhadap variabel pemahaman akuntansi Y, yang menyatakan bahwa setiap penambahan X 2 sebesar satu satuan akan meningkatkan Y sebesar 0,304. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X 2 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X 2 terhadap variabel Y.  3 = Koefisien regresi untuk X 3 = 0,283 Koefisien regresi untuk variabel sikap X 3 adalah sebesar 0,283. Tanda positif menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dari variabel sikap X 3 terhadap variabel pemahaman akuntansi Y, yang menyatakan bahwa setiap penambahan X 3 sebesar satu satuan akan meningkatkan Y sebesar 0,283. Variabel X 3 mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y karena mempunyai tingkat signifikan sebesar 0,024 lebih kecil dari 0,05. 82  4 = Koefisien regresi untuk X 4 = 0,222 Koefisien regresi untuk variabel kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 adalah sebesar 0,222. Tanda positif menunjukkan terjadinya perubahan yang searah dari variabel kualitas dan potensi dosen pengajar X 4 terhadap variabel pemahaman akuntansi Y, yang menyatakan bahwa setiap penambahan X 4 sebesar satu satuan akan meningkatkan Y sebesar 0,222. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X 4 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X 4 terhadap variabel Y.  5 = Koefisien regresi untuk X 5 = -0.057 Koefisien regresi untuk variabel media pendidikan X 5 mempunyai pengaruh negatif terhadap pemahaman akuntansi, hal ini ditunjukkan dengan koefisien regresi sebesar -0,057. pengaruh negatif ini berarti bahwa media pendidikan dan pemahaman akuntansi menunjukkan nilai terbalik, dimana setiap penambahan X5 sebesar satu satuan akan menurunkan Y sebesar 0,057. Namun perlu diperhatikan bahwa secara statistik X 5 tidak signifikan, yang berarti sebetulnya tidak ada pengaruh X 5 terhadap variabel Y.

4.6.1. Uji Kesesuaian Model

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 92

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL (EQ) DAN MINAT BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI AKTIVIS ORGANISASI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 1 125

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

0 4 98

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR SKRIPSI

0 0 24

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 25

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI, KETERAMPILAN SOSIAL, MINAT BELAJAR DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur)

0 0 25