9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian terdahulu
Dalam penelitian ini penulis mengacu pada penelitian yang pernah dilakukan oleh:
1. Mas’ud Machfoedz 1999
Penelitian ini mengambil judul : “Studi Persepsi mahasiswa Terhadap Profesionalisme Dosen Akuntansi
Perguruan Tinggi”. a.
Perumusan Masalah : Cukup profesionalkah pengajar akuntansi di perguruam tinggi jurusan
akuntansi di Indonesia ? b.
Hipotesis yang diajukan : 1.
Tingkat profesionalisme dosen universitas negeri secara signifikan lebih tinggi dibanding tingkat profesionalisme dosen universitas
swasta. 2.
Tingkat profesionalisme dosen universitas di Jawa secara signifikan lebih tinggi dibanding tingkat profesionalisme dosen
perguruan tinggi di luar Jawa. 3.
Ada pengaruh IPK mahasiswa, pendidikan orang tua mahasiswa, dan penghasilan orang tua mahasiswa terhadap persepsi mereka
tentang profesionalisme dosen akuntansi.
10
c. Kesimpulan yang dihasilkan :
1. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara profesionalisme para
dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi negeri dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi swasta.
2. Tidak ada perbedaan yang signifikan antara profesionalisme para
dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi di Jawa dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan tinggi di luar Jawa.
3. Bahwa IPK mahasiswa, pendidikan orang tua mahasiswa, dan
penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai pengaruh terhadap persepsi mereka tentang profesionalisme dosen akuntansi.
2. Joan Suryanti Budhiyanto dan Paskah Ika Nugroho 2004
Penelitian ini mengambil Judul : “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman
Akuntansi” a.
Perumusan Masalah : Apakah kecerdasan emosionl mahasiswa akuntansi mempengaruhi
tingkat pemahaman akuntansi dan seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional mahasiswa akuntansi terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. b.
Hipotesis yang diajukan : 1.
Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
11
2. Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi 3.
Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi 4.
Empati berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi 5.
Keterampilan sosial berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
c. Kesimpulan yang dihasilkan :
1. Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan
pengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati,
sedangkan pengaruh negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan sosial.
2. Variabel – variabel kecerdasan emosional pengenalan diri,
pengendalian diri, motivasi, empati, dan keterampilan sosial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat pemahaman
akuntansi. 3.
Noorlailie Soewarno 2005 Penelitian ini mengambil judul :
“Pengaruh Sikap Terhadap Perilaku Menjadi Mahasiswa Berprestasi : Penelitian pada Mahasiswa jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
universitas Airlangga”.
12
a. Perumusan Masalah :
Apakah sikap mahasiswa jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi universitas Airlangga mempengaruhi perilaku untuk menjadi
mahasiswa berprestasi. b.
Hipotesis yang diajukan : 1.
Sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk berprestasi secara akademik
2. Keinginan mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh secara
signifikan terhadap niat untuk berprestasi secara akademik. 3.
Niat mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh signifikan terhadap perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik.
4. Sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh signifikan
terhadap niat untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan.
5. Sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh terhadap perilaku
mahasiswa untuk berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan dan minat.
c. Kesimpulan yang dihasilkan :
1. Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk berprestasi secara akademik
2. Bahwa keinginan mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif
dan signifikan terhadap niat untuk berprestasi secara akademik.
13
3. Bahwa niat mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik.
4. Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan.
5. Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku mahasiswa untuk berprestasi secara akademik melalui variabel antara keinginan dan minat.
4. Rissyo Melandy, dkk 2007
Penelitian ini mengambil judul : “Sinkronisasi Komponen Kecerdasan Emosional Dan Pengaruhnya
Terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Dalam Sistem Pendidikan Perguruan Tinggi Akuntansi”
a. Perumusan Masalah :
1. Apakah terdapat sinkronisasi atau hubungan positif antar
komponen kecerdasan emosional. 2.
Apakah kecerdasan emosional berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
b. Hipotesis yang diajukan :
1. Pengendalian diri berhubungan positif terhadap pengenalan diri
2. Motivasi berhubungan positif terhadap pengenalan diri
3. Empati beruhubungan positif terhadap pengenalan diri
14
4. Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap pengenalan diri
5. Pengenalan diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi. 6.
Pengenalan diri berhubungan positif terhadap pengendalian diri 7.
Motivasi berhubungan positif terhadap pengendalian diri 8.
Empati berhubungan positif terhadap pengendalian diri 9.
Keterampilan sosial berhubungan positif terhdap pengendalian diri 10.
Pengendalian diri berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi
11. Pengenalan diri berhubungan positif terhadap motivasi
12. Pengendalian diri berhubungan positif terhadap motivasi
13. Empati berhubungan positif terhadap motivasi
14. Keterampilan sosial berhubungan positif terhadap terhadap
motivasi 15.
Motivasi berpengaruh terhadap tingkat pemahaman akuntansi 16.
Pengenalan diri berhubungan positif terhadap empati 17.
Pengendalian diri berhubungan positif terhadap empati 18.
Motivasi diri berhubungan positif terhadap empati 19.
Keteranpilan sosial diri berhubungan positif terhadap empati 20.
Empati berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi 21.
Pengenalan diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial 22.
Pengendalian diri berhubungan positif terhadap keterampilan sosial 23.
Motivasi berhubungan positif terhadap keterampilan sosial
15
24. Empati berhubungan positif terhadap keterampilan sosial
25. Keteranpilan sosial berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi
26. Lima komponen EQ secara bersama-sama memiliki pengaruh
terhadap tingkat pemahaman akuntansi c.
Kesimpulan yang dihasilkan : 1.
Secara simultan komponen kecerdasan emosional saling memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara parsial hanya
ada beberapa komponen yang saling berpengaruh yaitu pengenalan diri, pengendalian diri, dan motivasi. Sedangkan untuk
keterampilan sosial dan empati tidak memiliki pengaruh yang signifikan.
2. Bila dilihat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat
pemahaman akuntansi menunjukkan bahwa ke semua komponen kecerdasan emosional tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhdap tingkat pemahaman akuntannsi baik diuji secara parsial maupun secara simultan.
3. Menurut Purwanto 1990: 104, dalam proses belajar mengajar,
faktor tenaga pengajar dan cara mengajarnya merupakan faktor yang penting pula. Bagaimana sikap dan kepribadian tenaga
pengajar, tinggi rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh tenaga pengajar, dan bagaimana cara tenaga pengajar itu mengajarkan
pengetahuan itu kepada anak didiknya, turut menentukan bagaimana hasil belajar yang dapat dicapai anak didiknya.
16
5. Fitriani Amarullah dan Dahlia Sari 2008
Penelitian ini mengambil judul : “Studi Pelaksanaan metode PBL dan Hubingannya dengan Soft Skill dan
Prestasi Belajar” a.
Perumusan masalah : 1.
Bagaimanakah hubungan antara penilaian mahasiswa dengan trigger problem, fasilitator, dan learning climate dengan
peningkatan soft skill mahasiswa ? 2.
Bagaimanakah hubungan antara penilaian mahasiswa dengan trigger problem, fasilitator, dan learning climate dengan prestasi
belajar mahasiswa ? 3.
Apakah terjadi perbedaan prestasi belajar antara kelas yang menggunakan metode PBl drngan metode lecyuring?
4. Apakah terdapat perbedaan peningkatan soft skill antara mahasiswa
ketika menggunakan metode PBL dan ketika menggunakan metode lecturing ?
b. Hipotesis yang diajukan :
1. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas
trigger problem dengan peningkatan soft skill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
2. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas
fasilitator dengan peningkatan soft skill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
17
3. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas
learning climate dengan peningkatan soft skill mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
4. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas
trigger problem dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
5. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas
fasilitator dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
6. Ada hubungan positif antara penilaian mahasiswa terhadap kualitas
learning climate dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
7. Ada hubungan positif antara peningkatan soft skill mahasiswa
dengan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan metode PBL
8. Terdapat perbedaan prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang
menerapkan PBL dengan yang menggunakan metode lecturing 9.
Terdapat perbedaan dalam peningkatan soft skill mahasiswa reasoning skills, problem solving skills, self directed learning
skills, communication skills, working in teams, sharing information antara kelas ketika menggunakan metode PBL dengan
kelas ketika menggunakan metode lecturing.
18
c. Kesimpulan yang dihasilkan:
1. Untuk hipotesis 1 -3, hasilnya menunjukkan bahwa kualitas trigger
problem
,
dan learning climate memiliki hubungan positif dan signifikan dengan peningkatan soft skill mahasiswa, tapi fasilitator
tidak punya hubungan yang signifikan dengan peningkatan soft skill mahasiswa.
2. Untuk hipotesis 4 – 7, hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
trigger yang memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi belajar mahasiswa. Faktor lain yaitu kualitas learning
climate dan fasilitator belum menunjukkan hubungan dengan prestasi belajar.
3. Untuk hipotesis 8, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada
perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar mahasiswa dalam kelas yang menerapkan PBL dengan yang menggunakan metode
lecturing. 4.
Untuk hipotesis 9, hasilnya menunjukkan bahwa untuk mata kuliah akuntansi manajemen, metode PBL menghasilkan communication
skill dan working in team skill yang lebih baik daripada lecturing, namun reasoning skills problem solving skill, knowledge level
justru lebih daripada metode lecturing. 6.
Lilik Ernawatie 2007 Penelitian ini mengambil judul :
19
“Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pemahaman Akuntansi pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur” a.
Perumusan Masalah : 1.
Apakah minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta media pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
akuntansi pada mahasiswa akuntansi. 2.
Apakah motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi pada mahasiswa akuntansi.
b. Hipotesis yang diajukan :
1. Diduga minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta
media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
2. Diduga motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. c.
Kesimpulan yang dihasilkan : 1.
Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta media pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pemahaman akuntansi teruji kebenarannya. 2.
Variabel motivasi berpengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi tidak terbukti kebenarannya.
7. Elok Praptiningsih 2009
20
Penelitian ini mengambil judul : “Pengaruh Kecerdasan Emosional Mahasiswa Terhadap Pemahaman
Akuntansi Di Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur”.
a. Perumusan Masalah :
1. Apakah faktor kecerdasan emosional berpengaruh terhadap
pemahaman akuntansi. 2.
Apakah variabel motivasi mempunyai pengaruh yang dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
b. Hipotesis yang diajukan :
1. Diduga terdapat pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat
pemahaman akuntansi. 2.
Diduga motivasi mempunyai pengaruh dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
c. Kesimpulan yang dihasilkan :
1. Variabel empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif
terhadap pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri dan keterampilan sosial secara parsial tidak
berpengaruh terhadap pemahaman akuntansi sebagai hipotesis pertama penelitian ini teruji kebenarannya.
2. Variabel motivasi dan empati secara parsial mempengaruhi
kecerdasan emosional sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis kedua penelitian ini teruji kebenarannya.
21
Tabel 2.1. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
No Nama Peneliti
Variabel Penelitian
Alat analisis yang digunakan
Kesimpulan 1 Mas’ud
Machfoedz 1999
- IPK X
1
- Tingkat
pendidikan orang tua X
2
- Penghasilan orang
tua X
3
- Profesionalisme
Y Regresi Linier
Berganda -
Tidak ada perbedaan yang signifikan antara profesionalisme para dosen
akuntansi yang ada di perguruan tinggi negeri dengan dosen akuntansi
yang ada di perguruan tinggi swasta.
- Tidak ada perbedaan yang signifikan
antara profesionalisme para dosen akuntansi yang ada di perguruan
tinggi di Jawa dengan dosen akuntansi yang ada di perguruan
tinggi di luar Jawa.
- Bahwa IPK mahasiswa, pendidikan
orang tua mahasiswa, dan penghasilan orang tua mahasiswa mempunyai
pengaruh terhadap persepsi mereka tentang profesionalisme dosen
akuntansi.
2 Joan Suryanti
Budhiyanto dan Paskah
Ika Nugroho 2004
- Pengenalan diri
X
1
- Pengendalian diri
X
2
- Motivasi X
3
- Empati X
4
- Keterampilan
sosial X
5
- Pemahaman
akuntansi Y Regresi Linier
Berganda -
Variabel – variabel dari kecerdasan emosional memberikan pengaruh
terhadap tingkat pemahaman akuntansi. Pengaruh positif ditujukan
oleh variabel pengendalian diri, motivasi, empati, sedangkan pengaruh
negatif ditujukkan oleh variabel pengendalian diri dan keterampilan
sosial.
- Variabel – variabel kecerdasan
emosional pengenalan diri, pengendalian diri, motivasi, empati,
dan keterampilan sosial tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap tingkat pemahaman akuntansi.
3 Noorlailie Soewarno
2005 -
Sikap X
1
- Keinginan X
2
- Niat X
3
- Perilaku Y
Struktural Equation
Modelling -
Bahwa sikap mahasiswa jurusan akuntansi ber-pengaruh positif dan
signifikan terhadap keinginan mahasiswa untuk berprestasi secara
akademik
- Bahwa keinginan mahasiswa jurusan
akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat untuk
berprestasi secara akademik. -
Bahwa niat mahasiswa jurusan akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap perilaku untuk menjadi mahasiswa berprestasi
- akuntansi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap niat untuk menjadi mahasiswa berprestasi secara
akademik melalui variabel antara keinginan.
- Bahwa sikap mahasiswa jurusan
akuntansi ber-pengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku
mahasiswa untuk berprestasi secara akademik melalui variabel antara
keinginan dan minat.
22
Lanjutan Tabel 2.1. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Terdahulu dengan Penelitian Sekarang
No Nama Peneliti
Variabel Penelitian
Alat analisis yang digunakan
Kesimpulan 4 Rissyo
Melandy, dkk 2007
- Pengenalan diri
X
1
- Pengendalian diri
X
2
- Motivasi X
3
- Empati X
4
- Keterampilan
sosial X
5
- Pemahaman
akuntansi Y Regresi Linier
Berganda Secara simultan komponen kecerdasan
emosional memiliki pengaruh dan sinkronisasi, namun bila dilihat secara
parsial hanya komponen pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi
yang saling berpengaruh.
5 Fitriani Amarullah
dan Dahlia Sari 2008
- Trigger problem
- Fasilitator
- Learning climate
- Soft skill
Struktural Equation
Modelling Respon mahasiswa berbeda secara
signifikan antara metode PBL dan lecturing. Mahasiswa merasa bahwa
metode PBL dapat memberikan mereka penjelasan materi secara utuhdari
dosen,sehingga mereka merasa kurang dapat menjelaskan suatu konsep,
memecahkan masalah, mengkolaborasikan pengetahuan, dan
tidak mengalami peningkatan pengetahuan.
6 Lilik Ernawatie
2007 -
Minat X
1
- Motivasi X
2
- Kualitas dan
potensi dosen pengajar X
3
- Media pendidikan
X
4
- Pemahaman
akuntansi Y Regresi Linier
Berganda -
Variabel minat, motivasi, kualitas dan potensi tenaga pengajar serta media
pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat pemahaman
akuntansi teruji kebenarannya.
- Variabel motivasi berpengaruh
dominan terhadap tingkat pemahaman akuntansi tidak terbukti
kebenarannya.
7 Elok Praptiningsih
2009 -
Pengenalan diri X
1
- Pengendalian diri
X
2
- Motivasi X
3
- Empati X
4
- Keterampilan
sosial X
5
- Pemahaman
akuntansi Y Regresi Linier
Berganda -
Variabel empati dan motivasi secara parsial berpengaruh positif terhadap
pemahaman akuntansi, sedangkan pengenalan diri, pengendalian diri dan
keterampilan sosial secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pemahman akuntansi sebagai hipotesis pertama penelitian ini teruji
kebenarannya.
- Variabel motivasi dan empati secara
parsial mempengaruhi kecerdasan emosional sehingga dapat dikatakan
bahwa hipotesis kedua penelitian ini teruji kebenarannya.
8 Novy Rachmawati
2009 -
Minat X
1
- Motivasi X
2
- Sikap X
3
- Kualitas dan
potensi dosen pengajar X
4
- Media pendidikan
X
5
- Pemahaman
akuntansi Y Regresi Linier
Berganda -
Minat, motivasi, sikap, kualitas dan potensi dosen pengajar, serta media
pendidikan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
tingkat pemahaman akuntansi, sedangkan secara parsial, hanya sikap
yang berpengaruh signifikan.
- Sikap merupakan variabel yang
paling dominan mempengaruhi tingkat pemahaman akuntansi.
23
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan sehubungan dengan penelitian yang akan dilakukan sekarang ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Lilik
Ernawatie dan Elok Praptiningsih. Dalam penelitian terdahulu tersebut terdapat kesamaan tempat yaitu Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
dan alat analisis yang digunakan yaitu regresi linier berganda.
2.2. Landasan Teori