Adalah orang yang pandangan atau nasehatnya diperhitungkan dalam membuat suatu keputusan akhir.
3. Pembuatan keputusan Decides
Adalah orang yang pada akhirnya menentukan sebagian besar atau keseluruhan keputusan membeli, apakah jadi membeli, apa yang dibeli,
bagaimana membeli atau dimana membeli. 4.
Pembeli Buyer Adalah seorang yang melakukan pembelian yang sebenarnya.
5. Pemakai User
Adalah seseorang atau beberapa orang yang menikmati atau memakai produka atau jasa yang sudah dibeli.
Jadi, untuk memahami pembuatan keputusan konsumen, terlebih dahulu harus dipahami sifat-sifat keterlibatan konsumen terhadap produk. Berarti
pemasar berusaha mengidentifikasi hal-hal yang menyebabkan seseorang merasa harus terlibat atau tidak dalam pembelian suatu produk.
2.1.5.1. Proses Pengambilan keputusan Pembelian
Proses pengambilan keputusan pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap-tiap tahap dan
pengaruh apa yang bekerja dalam tahap-tahap tersebut.Pendirian orang lain, factor situasi tidak diantisipasi, dan resiko yang dirasakan dapat mempengaruhi keputusan
pembelian, demikian pula tingkat kepuasan pasca pembelian konsumen dan tingkat pasca pembelian di pihak perusahaan. Pelanggan yang puas akan terus melakukan
pembelian, pelanggan yang tidak puas akan menghentikan pembelian produk yang bersangkutan dan kemungkinan akan menyebarkan berita tersebut pada teman-teman
mereka.Karena itu perusahaan harus berusaha memastikan kepuasan konsumen pada semua tingkat dalam proses pembelian. Ujang Sumarwan :2004:16
Secara rinci tahap-tahap tersebutdapat diuraikan sebagai berikut : 1.
Pengenalan Masalah Proses pembelian diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan.
Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkan. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan
internal dari kebutuhan normal seseorang yaitu rasa lapar, dahaga, meningkat suatu tingkat tertentu dan berubahmenjadi dorongan.
2. Pencarian Informasi
Seseorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Kita dapat membedakan dua tingkat yaitu keadaan
tingkat pencarian informasi yang sedang-sedang saja yang disebut perhatian yang meningkat. Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari suatu
produk dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi pemasar. Pada sisi lain, Informasi yang paling efektif justru berasal dari sumber-sumber pribadi.
Setiap sumber informasi melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi keputusan membeli. Informasi komersial umumnya melaksanakan
fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi legitimasi atau evaluasi.
3. Evaluasi Alternatif
Bagaimana konsumen memproses informasi tentang pemilihan merek untuk membuat keputusan akhir. Ternyata tidak ada proses evaluasi yang sederhana dan
tunggal yang digunakan oleh konsumen atau bahkan oleh konsumen pada seluruh situasi membeli. Kebanyakan model dari proses evaluasi konsumen sekarang
bersifat kognitif, yaitu mereka memandang konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama berdasarkan pada pertimbangan yang sadar
dan rasional. 4.
Keputusan Membeli
Pada tahap evaluasi, konsumen membentuk prefrensi terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk tujuan
membeli untuk merek yang paling disukai. Walaupun demikian, dua faktor dapat mempengaruhi tujuan membeli dan keputusan membeli. Faktor yang pertama
adalah sikap orang lain, sejauh mana sikap orang lain akan mengurangi alternatif pilihan seseorang akan tergantung pada dua hal 1 intensitas sikap negative
orang lain tersebut terhadap alternatif pilihan konsumen dan 2 motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut. Semaki tinggi intensitas
sikap negatif orang lain akan semakin dekat hubungan orang tersebut dengan konsumen, maka semakin besar kemungkinan konsumen akan menyesuaikan
tujuan pembelian. 5.
Perilaku Pasca Pembelian Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan, konsumen akan
mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen tersebut juga kan terlibat dalam tindakan-tindakan sesudah pembelian dan penggunaan
produk yang akan menarik minat pemasar. Pekerjaan pemasar tidak akan berakhir pada saat suatu produk dibeli, tetapi akan terus berlangsung hingga periode etelah
pembelian. 6.
Kepuasan Pasca Pembelian
Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin mendeteksi adanya suatu cacat. Beberapa pembeli tidak menginginkan produk cacat tersebut, yang
lain akan bersifat netral dan beberapa bahkan mungkin melihat cacat itu sebagai sesuatu yang meningkatan nilai dari produk.
7. Tindakan – tindakan sesudah pembelian
Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, maka ia akan
memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Sedangkan konsumen yang merasa tidak puas, akan mengambil satu atau dua
tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi akibat ketidak cocoknya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut, atu mereka mungin berusaha
mengurangi ketidak cocoknya dengan mencari informasi yang ungkin menginformasikan produk tersebut sebagi produk bernilai rendah.
2.1.5.2. Perilaku Pembelian