mempunyai tujuan khusus dalam pemikirannya tentang gambaran produk yang diinginkan.
3. Penilaian dan seleksi terhadap alternatif pembelian
Pada tahap ini konsumen akan menetapkan tujuan pembeli dan menilai serta mengadakan seleksi terhadap alternatif pembelian berdasarkan tujuan pembeliannya.
Jadi, selain konsumen dihadapkan kepada suatu alternatif berdasarkan tujuan pembelian. 4.
Keputusan untuk pembeli Adalah proses dalam pembelian yang nyata. Jadi selain konsumen
harusmengambil keputusan apakah membeli atau tidak. 5.
Perilaku setelah pembeli Adalah tahap bersifat operatif. Selain penting bagi konsumen juga merupakan hal
yang penting bagi perusahaan, sebab perilaku konsumen dapat mempengaruhi pendapatan bersih secara langsung dan juga mempengaruhi ucapan konsumen kepada
pihak lain tentang produk perusahaan atau memberikan gambaran yang buruk mengenai produk perusahaan tersebut. Untuk memperhatikan hal tersebut hendaknya perusahaan
dapat bertindak dengan menekan kepada segi-segi tertentu dari produknya.
2.2 Kerangka Berpikir
Ketika seseorang akan membeli sebuah produk, mereka akan melihat kebutuhan sekarang, oleh karena itu kebutuhan merupakan sesuatu yang harus dipenuhi. Namun
dalam realita ketika seseorang ingin memenuhi kebutuhan hal ini menjadi sulit. Karena berbagai alternatife barang atau produk yang di tawarkan perusahaan ada
di pasar. Pada dasarnya ditujukan untuk kebutuhan konsumen. Namun pada sisi
konsumen hal ini justru menambah kesulitan mereka untuk menambah produk yang harus mereka beli.
Ketika seseorang menentukan pilihan hal ini pada dasarnya seseorang telah mengubah kebutuhan mereka menjadi sebuah keinginan. Suatu kebutuhan yang
dipengaruhi fakor budaya, sosial, pribadi, maupun psikologis akan menjadi suatu keinginan.
Hal yang akan dilakukan seseorang ketika memutuskan untuk berbelanja seseorang akan menentukan pilihan dengan mempertimbangkan beberapa faktor – faktor
lain seperti produk yang di tawarkan, harga yang terjangkau, promosi, lokasi yang strategis atau pun faktor kenyamanan, keamanan dan fasilitas.
Dalam faktor- faktor tersebut akan menentukan pula perilaku dari konsumen dalam berbelanja untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bila seseorang merasa puas untuk
memenuhi kebutuhan dengan berbelanja di suatu tempat yang sesuai dengan faktor – faktor tersebut maka akan terus berbelanja untuk kebutuhan sehari – hari di tempat
tersebut.
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
Kebutuhan
Alternatife Barang
Keputusan Pembelian
Perilaku Konsumen
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada penelitian ini penulis tidak menguji hubungan antara variabel
sehingga tidak ada pengukuran antara variabel X dan Y. Penelitian ini difokuskan pada perilaku konsumen di Alfamart Wiyung Surabaya, sehingga peneliti
menggunakan metode penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk menggambarkan sifat sesuatu
yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu Travers:1978. Sedangkan menurut Guy:1076, metode
ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset. Metode riset ini dapat digunakan dengan
lebih banyak segi dan lebih luas dari metode yang lain. Memberikan informasi yang mutakhir, sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta
lebih banyak dapat diterapkan pada berbagai macam masalah.
3.2 Fokus Penelitian
Dalam penelitian ini akan lebih ditekankan pada perilaku konsumen di Alfamart Wiyung Surabaya.
1. Produk apa yang di beli konsumen
2. Mengapa konsumen berbelanja di Alfamart Wiyung
3. Dimana mereka berbelanja
4. Bagaimana cara menggunakan