Teknik Analisis Data Pengujian Keabsahan Data

terstruktur, yaitu pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga konsumen dibatasi dalam memberi jawaban dari beberapa pertanyaan, mengenai perilaku konsumen dalam memilih berbelanja di Alfamart Wiyung Surabaya. 2. Wawancara Interview Merupakan komunikasi langsung di mana peneliti ada dalam situasi bertatap muka dan melakukan proses tanya jawab secara langsung dengan konsumen.

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk analisis data dalam penelitian ini adalah informasi yang berupa narasi-narasi kualitatif yang dihasilkan dalam wawancara dan kuisioner yang berkaitan dengan perilaku konsumen di Alfamart Wiyung. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku konsumen di Alfamart Wiyung selanjutnya penelitian menggunakan teknik focused synthetis yaitu dengan menggunakan teori-teori yang relevan dari literature yang relevansi digunakan untuk menjelaskan fenomena yang diamati.

3.8 Pengujian Keabsahan Data

Dalam pengujian keabsahan data, metode kualitatif menggunakan istilah yang berbeda dengan penelitian kuantitatif. Untuk menghasilkan penelitian yang baik, maka faktor validitas sangat penting bagi sebuah penelitian Maxwell dalam Alwasillah 2006:171 menyebutkan terdapat empat jenis validitas yaitu, deskripsi, interpretasi, teori dan generalisasi. Adapun upaya menjaga validitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan deskripsi dan interpretasi. Uji deskripsi dituntut untuk menampilkan dekripsi kental atau thick description dalam penelitian, yaitu deskripsi secara literal manusia, kejadian, atau proses yang diamati. Deskripsi ini juga harus menyajikan interpretasi bukan sekedar fakta-fakta yang teramati. Mendekripsikan masyarakat harus menampilkan interpretasi atas norma budaya yang inheren. Ancamana terhadap validasi deskripsi ini adalah ketidaktepatan inaccuracy dan ketidaklengkapan incompleteness data. Untuk menghalaunya, interview seyogianya direkam kemudian ditranskripsi. Observasipun divideo agar dapat dilihat ulang. Tanpa ini semua data menjadi tidak valid akibatnya segala interpretasi dan konklusi terhadap data ini tidak valid juga. Bila demikian halnya, paling tidak memiliki catatan observasi observational notes atau catatan lapangan serinci mungkin, selengkap, sekongkret, dan sekronologis mungkin. Alwasilah, 2002:171. Uji interpretasi data dalam penelitian kualitatif dicapai melalui interaksi antara peneliti dan responden. Ancaman terhadap validitas interpretasi ini adalah responden yang diteliti dan makna yang bergayut kata-kata dan tindakan mereka. Maka ancaman validitas interpretasi ini muncul antara lain karena peneliti : a. Tidak mencari pemahaman responden terhadap perilakunya. b. Tidak meninggalkan kerangka teoritis dan asumsi yang diyakininya c. Mengajukan pertanyaan yang mengarah, tertutup, atau yang menghendaki jawaban singkat sehingga responden tidak diberi kesempatan untuk berbicara secara emik dan sebebas mungkin. Maka dari itu cara terbaik untuk menghindari ancaman tersebut dengan mempelajari bagaimana responden memaknai apa yang mereka lakukan atau perkataan. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah dengan melakukan teknik member checks, yaitu melakukan pengecekan kebenaran atau konfirmasi dengan menanyakan langsung kepada yang bersangkutan.

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Dan Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Bisnis waralaba kini telah berkembang di Indonesia. Perkembangannya yang pesat mengindikasikan sebagai salah satu bentuk investasi yang menarik sekaligus membantu pelaku usaha dalam memulai suatu usaha sendiri dengan tingkat kegagalan yang rendah. Di Indonesia bisnis waralaba terus berkembang seirama dengan kebutuhan penduduk yang jumlahnya terus meningkat. Salah satu yang melayani kebutuhan pokok dan kebutuhan sehari – hari adalah minimarket. Berikut gambaran umum PT. Alfaria Triwijaya. Tahun 1989 Berdiri sebagai perusahaan dagang aneka produk oleh Djoko Susanto dan keluarga yang kemudian mayoritas kepemilikannya dijual kepada PT. HM Sampoerna pada Desember 1989. Tahun 1994 Struktur kepemilikan berubah menjadi 70 PT HM Sampoerna Tbk dan 30 PT Sigmantara Alfindo keluarga Djoko Susanto. Tahun 1999 Alfa Minimart pertama mulai beroperasi di Jl. Beringin Jaya, Karawaci, Tangerang, Banten. Tahun 2003 Alfa Minimart’ menjadi ‘Alfamart’.