Agama dalam Kehidupan Manusia
69
A. Pengertian Agama
Agama mengandung pengertian yang berhubungan serta mengatur segala aspek kehidupan manusia yang bersifat rohaniah
dan bersifat jasmaniah. Agama sebagai pengatur hidup akan dapat dirasakan manfaatnya apabila pemeluknya menghayati dan
mengamalkan ajaran agamanya itu.
Istilah agama dalam bahasa Inggris dikenal sebagai religion, sedangkan dalam bahasa Belanda dikenal dengan istilah religie,
serta dalam bahasa Arab dipergunakan kata ad din. Ad din merupakan suatu istilah untuk menyebut satu macam ilmu yang
berdasarkan iman kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa, yang disampaikan kepada Rasul atau utusan-Nya dengan jalan wahyu.
Dalam bahasa Latin, istilah religion berasal dari kata re-eligare, yang berarti memilih kembali dari jalan sesat ke jalan Tuhan.
Istilah agama, semula berasal dari bahasa Sanskerta yang
terdiri atas tiga suku kata, yakni: a, gam, dan a. Huruf: a sebagai awal kata mengandung makna: tidak, kata: gam sebagai akar
kata kerja berarti pergi, sedangkan huruf: a sebagai akhiran tidak mengandung makna apapun. Dengan demikian istilah agama dalam
bahasa Sanskerta berarti tidak pergi, tetap di tempat, langgeng, abadi. Istilah agama dalam bahasa Sanskerta juga bisa diartikan
sebagai suatu doktrin, atau aturan tradisional yang suci.
Pengertian agama dalam arti jiwa kerohanian agama yang bersangkutan mengandung makna sebagai dharma dan kebenaran
abadi yang mencakup seluruh kehidupan manusia. Adapun menurut pendapat Anthony FC Wallace, dalam
bukunya yang berjudul “An Antropological View “, definisi agama adalah seperangkat upacara, yang diberi rasionalisasi mitos, dan
yang menggerakkan kekuatan-kekuatan supranatural dengan maksud untuk mencapai atau untuk menghindarkan sesuatu
perubahan keadaan pada manusia atau alam. Jadi, menurut pandangan Wallace, agama dapat dipandang sebagai kepercayaan
dan pola perilaku, yang oleh manusia digunakan untuk mengendalikan aspek alam semesta yang tidak dapat dikendalikan
manusia.
Ogburn dan Nimkoff dalam bukunya yang berjudul “Sociolo- gy” mendefinisikan agama sebagai suatu pola akidah-akidah atau
kepercayaan-kepercayaan, sikap emosional dan praktik-praktik yang dipakai oleh sekelompok manusia untuk mencoba meme-
cahkan soal-soal “ultimate“ dalam kehidupan manusia. Dalam hal ini Ogburn dan Nimkoff hanya memandang agama sebagai suatu
gejala sosial dan tidak menyebut agama sebagai pegangan atau tuntunan bagi kehidupan manusia.
Tujuan pembelajaran Anda adalah dapat
menjelaskan penger- tian agama.
Diskusikan dengan ke- lompok Anda tentang
pengertian agama dari beberapa ahli. Carilah
buku-bukuliteratur di perpustakaan, majalah,
atau internet. Buatlah kesimpulan mengenai
hal tersebut, lalu lapor- kan di depan kelas.
Praktik Antropologi
Kecakapan Personal dan Sosial
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi SMA Jilid 2
70
Emile Durkheim, merumuskan definisi agama sebagai suatu keseluruhan yang bagian-bagiannya saling bersandar satu sama
lain, terdiri atas akidah-akidah kepercayaan dan ibadat-ibadat, semuanya dihubungkan dengan hal-hal yang suci dan mengikat
pengikutnya dalam suatu masyarakat religius.
Secara operasional Mircea Eliade dalam bukunya yang berjudul “The Sacred and the Profane“ menjelaskan bahwa
seorang beragama ialah orang yang menyadari perbedaan- perbedaan pokok antara yang suci dan yang biasa profan, serta
mengutamakan yang suci.
B. Unsur-Unsur Agama