Agama dalam Kehidupan Manusia
105
Moralitas dalam kehidupan suatu masyarakat memiliki sifat baku, namun juga bersifat dinamis. Bersifat baku artinya
aturan dan norma yang berlaku di tengah kehidupan ma- syarakat merupakan hal yang pasti dan setiap anggota
masyarakat tersebut harus mengikutinya. Sifat dinamis artinya pada saat tertentu aturan dan norma tersebut dapat berubah
karena kondisi masyarakat menuntut demikian. Hal ini dapat dimisalkan pada norma yang berlaku dalam pergaulan remaja
pada 25 tahun yang lalu berbeda dengan norma yang berlaku sekarang. Apa yang dilakukan remaja masa sekarang mungkin
dianggap sebagai suatu yang di luar batas norma atau dianggap sebagai suatu perilaku amoral menurut penilaian 25 tahun yang
lalu. Hal itu disebabkan batasan norma pergaulan pada masa lampau jauh berbeda dengan pola pergaulan yang sekarang.
Keberadaan ajaran agamareligi menjawab tantangan akan sifat fleksibilitas moral tersebut dengan memberikan
kepastian yang tegas tentang batasan moral dalam perilaku manusia. Ajaran agama yang bersifat mutlak memberikan
pedoman tentang berperilaku secara konsisten.
Sebagai contoh, masyarakat mungkin bisa saja mem- berikan toleransi kepada pelaku korupsi atau nepotisme
sebagai suatu hal yang dianggap wajar, namun agama secara tegas menyatakan bahwa segala bentuk kecurangan maupun
ketidakadilan merupakan dosa. Segala perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama merupakan suatu bentuk penyim-
pangan dan nanti di akhirat akan memperoleh balasan yang setimpal dengan segala perbuatannya itu, meskipun apa yang
dilakukan tidak pernah diketahui oleh orang lain.
Oleh karena itu, jika manusia kebingungan menghadapi keadaan dunia yang dinilai telah rusak, di mana kebenaran
dan pembenaran sulit dibedakan, ajaran agamareligi mem- berikan tuntunan yang pasti dan mutlak. Dengan berpedoman
pada ajaran agamareligi yang diyakininya seseorang akan mampu mengendalikan segala perilakunya sekaligus mene-
mukan identitas moral yang pasti.
2. Membantu menyelesaikan permasalahan hidup
Di dunia ini ada banyak agama yang tumbuh dan ber- kembang, masing-masing memiliki keunikan atau ciri khas,
namun setiap ajaran agama memiliki tujuan yang sama, yaitu memberikan tuntutan kepada para penganutnya untuk dapat
mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
Kita perlu menyadari pula bahwa tidak semua manusia di dunia ini beragama. Bahkan ada negara di dunia ini yang
secara tegas masyarakatnya menyatakan atheis, meskipun di
Di unduh dari : Bukupaket.com
Antropologi SMA Jilid 2
106
negara tersebut berbagai macam agama tumbuh dan ber- kembang dengan baik. Namun semua manusia baik yang
beragama atau tidak, senantiasa menghendaki kehidupan yang sejahtera lahir dan batin, dalam arti kecukupan sandang,
pangan, papan, segala kebutuhannya terpenuhi serta kete- nangan dalam menjalani kehidupan. Tak ada satu pun manusia
yang senang hidup dalam kondisi serba kekurangan, penuh konflik atau kekacauan.
Satu hal yang membedakan manusia beragama dengan yang tidak beragama, yaitu dalam hal menghadapi suatu
permasalahan. Orang yang beragama senantiasa mengatasi berbagai permasalahan dengan menggunakan kemampuan
berpikirnya yang berpedoman pada ajaran agama, sedangkan orang yang tidak beragama cenderung mengatasi permasalah-
an hanya berdasarkan pada logika atau unsur kemampuan berpikirnya saja. Padahal kemampuan dan kekuatan manusia
adalah terbatas, sedangkan permasalahannya tak terbatas.
Keberadaan agamareligi meningkatkan kesadaran hidup dalam diri manusia dan kondisi eksistensinya untuk menjawab
dan menyelesaikan berbagai permasalahan yang dihadapi. Jika manusia bersedia menerima nilai-nilai yang terkandung dalam
ajaran agama, segala permasalahan yang dihadapinya dapat diselesaikan dengan cara yang memuaskan.
Sering kali orang de- ngan dalih membela
agama melakukan pe- nyerangan dengan
melukai bahkan mem- bunuh orang lain.
Bagaimanakah pen- dapat Anda mengenai
hal ini? Presentasikan pendapat Anda dalam
diskusi kelas.
Praktik Antropologi
Kecakapan Personal
Sumber: http:images.gogle.co.id S Gambar 2.32
Berbagai kemudahan yang dapat dicapai oleh orang kaya, bukan berarti telah terjamin kesejahteraan hidupnya. Agamareligi, mem-
bantu manusia menemukan kesejahteraan lahir dan batin. Karena agama religi dan kepercayaan membantu manusia mengarahkan cara mencari nafkah
yang menenteramkan hati.
Di unduh dari : Bukupaket.com
Agama dalam Kehidupan Manusia
107
Sumber: Ensiklopedi Umum untuk Pelajar, 2005
S Gambar 2.33 Peperangan yang terus terjadi, entah
dengan berbagai alasan apapun, tindakan saling meng- hancurkan menunjukkan ketidaksadaran manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang harus meng- hargai dan menghormati sesama ciptaan-Nya.
Munculnya sikap pasrah menghadapi berbagai permasa- lahan hidup dan menjalani segala kesulitan dan tantangan
hidup dengan ikhlas tanpa mengeluh, merupakan salah satu wujud penyelesaian masalah secara memuaskan yang
berlandaskan ajaran agama. Ciri khas pola hidup yang sesuai dengan ajaran agamareligi adalah diperolehnya ketenangan
batin yang dimiliki oleh seseorang, dan bukan dalam bentuk kelimpahan materi semata.
3. Meningkatkan kehidupan sosial dan mempererat