Membantu menemukan identitas moral

Antropologi SMA Jilid 2 104 Demikian halnya jika manusia dirundung berbagai bencana, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat luas. Agama merupakan sandaran utama untuk tetap bersikap optimis dalam menghadapi berbagai penderitaan di dunia ini. Ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi berbagai hal yang tidak menyenangkan dalam kehidupan hanya dapat dicapai dengan mendalami ajaran agama. Pada hakikatnya setiap ajaran agama mengandung dua unsur ajaran hakiki sebagai berikut. 1. Segala hal yang berkaitan dengan keadaan di dunia ini ima- nen. 2. Segala hal yang berada di luar jangkauan penginderaan ma- nusia transedental. Dua unsur ajaran hakiki dari setiap agama tersebut penja- barannya ada di dalam praktik ritual atau peribadatan, ajaran-ajaran tentang keberadaan Tuhan termasuk unsur transedental dan ajaran mengenai bagaimana menjalin kehidupan dengan sesama makhluk hidup yang lain termasuk unsur imanen. Secara umum fungsi agamareligi bagi kehidupan manusia sebagai berikut.

1. Membantu menemukan identitas moral

Dalam kehidupan manusia, moral merupakan suatu bentuk tuntutan agar manusia mampu bersikap dan berperilaku sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Namun sering kali masyarakat umum menilai moral sebagai bentuk aturan yang berkaitan dengan etika, khususnya yang menyangkut norma kesusilaan. Oleh karena itu orang yang melakukan per- buatan yang tidak sesuai dengan norma kesusilaan akan dinilai sebagai orang yang amoral. Padahal sebenarnya moral- itas bukan masalah urusan kesusilaan semata. Pengertian moral mencakup tentang kondisi mental, di mana manusia merasakan, mengetahui, dan menghayati tingkah laku yang baik menurut nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku di tengah masyarakat. Dengan demikian setiap perilaku yang tidak sesuai dengan norma yang berlaku bukan hanya mencakup kesusilaan saja, maka bisa dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang amoral. Sumber: http:images.gogle.co.id S Gambar 2.31 Moralitas selalu berkaitan dengan norma yang berlaku. Dengan demikian perilaku yang melanggar norma-norma sosial dikategorikan sebagai bentuk perilaku yang melanggar azas moralitas. Bagaimana pendapatmu dengan pengendara sepeda motor yang tidak mengenakan helm? Padahal mengenakan helm standar saat mengendarai sepeda motor merupakan salah satu norma yang wajib dipatuhi? Di unduh dari : Bukupaket.com Agama dalam Kehidupan Manusia 105 Moralitas dalam kehidupan suatu masyarakat memiliki sifat baku, namun juga bersifat dinamis. Bersifat baku artinya aturan dan norma yang berlaku di tengah kehidupan ma- syarakat merupakan hal yang pasti dan setiap anggota masyarakat tersebut harus mengikutinya. Sifat dinamis artinya pada saat tertentu aturan dan norma tersebut dapat berubah karena kondisi masyarakat menuntut demikian. Hal ini dapat dimisalkan pada norma yang berlaku dalam pergaulan remaja pada 25 tahun yang lalu berbeda dengan norma yang berlaku sekarang. Apa yang dilakukan remaja masa sekarang mungkin dianggap sebagai suatu yang di luar batas norma atau dianggap sebagai suatu perilaku amoral menurut penilaian 25 tahun yang lalu. Hal itu disebabkan batasan norma pergaulan pada masa lampau jauh berbeda dengan pola pergaulan yang sekarang. Keberadaan ajaran agamareligi menjawab tantangan akan sifat fleksibilitas moral tersebut dengan memberikan kepastian yang tegas tentang batasan moral dalam perilaku manusia. Ajaran agama yang bersifat mutlak memberikan pedoman tentang berperilaku secara konsisten. Sebagai contoh, masyarakat mungkin bisa saja mem- berikan toleransi kepada pelaku korupsi atau nepotisme sebagai suatu hal yang dianggap wajar, namun agama secara tegas menyatakan bahwa segala bentuk kecurangan maupun ketidakadilan merupakan dosa. Segala perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran agama merupakan suatu bentuk penyim- pangan dan nanti di akhirat akan memperoleh balasan yang setimpal dengan segala perbuatannya itu, meskipun apa yang dilakukan tidak pernah diketahui oleh orang lain. Oleh karena itu, jika manusia kebingungan menghadapi keadaan dunia yang dinilai telah rusak, di mana kebenaran dan pembenaran sulit dibedakan, ajaran agamareligi mem- berikan tuntunan yang pasti dan mutlak. Dengan berpedoman pada ajaran agamareligi yang diyakininya seseorang akan mampu mengendalikan segala perilakunya sekaligus mene- mukan identitas moral yang pasti.

2. Membantu menyelesaikan permasalahan hidup