Penentuan Ukuran Lot dan Stock Pengaman

penerimaan dari sumber pabrik serta menciptakan kuantitas yang tersedia untuk tiap agen dan pengecer. Karakteristik sistem push ini adalah sebagi berikut :  Ramalan dibuat oleh distribusi  Manajer dapat menerima, menyusun atau membatalkan pesanan. Nasution, Arman Hakim, 2006, hal 466-468

2.3 Penentuan Ukuran Lot dan Stock Pengaman

Penentuan ukuran lot dalam distribusi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti frekuensi pengiriman, EOQ, ukuran kapasitas konsumen serta jumlah total yang dibutuhkan. Teknik-teknik penentuan ukuran lot diantaranya sebagai berikut : 1. EOQ 2. Lot For Lot LFL 3. Fixed Order Interval FOI 4. Periode Order Quantity POQ 5. Least Unit Cost 6. Least Total Cost 7. Part Periode Balancing 8. Wagner Within Algoritma 9. Fixed Periode Requirement Ukuran lot tidak didasarkan pada minimum biaya penyimpanan dan biaya pemesanan, bila biaya penyimpanan tidak diidentifikasikan baik secara marginal ataupun incremental. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Kebutuhan stock pengaman dalam suatu sistem multi eselon berbeda untuk tiap-tiap lokasi. Secara umum stock pengaman tidak dapat diasumsikan untuk semua eselon, namun disentralisasikan untuk masing-masing eselon. Bila item tersebut berharga mahal dengan demand yang relative murah, entralisasi stock pengaman merupakan alternatif terbaik, sebaliknya bila item tersebut berharga atau mempunyai biaya yang cukup rendah demand yang cukup tinggi, maka, alternatif terbaik adalah desentralisasi stock pengaman pada level terendah untuk meningkatkan service level. Formulasi stock pengaman adalah S = L D B  Dimana : S : Stock Pengaman B : Titik Reorder D : Rata-rata Demand Harian L : Lead Time Penentuan titik reorder B yang digunakan untuk menentukan stock pengaman tidak dapat digunakan teknik atau cara yang biasa dipakai, serta mempertimbangkan tingkat servive level yang diinginkan. Formulasinya berdasarkan tingkat service level yang digunakan. Service level 95 , artinya bahwa probabilitas 95 dari permintaan tersebut tidak akan melebihi dari permintaan selama periode masa tenggang. Dengan kata lain, permintaan akan terpenuhi dalam 95. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Resiko kehilangan biaya berkaitan erat dengan tingkat pelayanan. Tingkat pelayanan sebesar 95 menunjukkan bahwa resiko kehabisan persediaan sebesar 5 . Tingkat Pelayanan = 100 - resiko kehabisan stock Rangkuti.F,2004, PT. Raja Grafindo Persada - Jakarta Tabel 2.4 Formulasi titik reorder berdasarkan Distribusi Normal Standart Titik Reorder Tingkat Service Level L DL D  09 , 3  99,90 L DL D  58 , 2  99,50 L DL D  33 , 2  99 L DL D  96 , 1  97,50 L DL D  64 , 1  95 L DL D  28 , 1  90 L DL D  04 , 1  85 L DL D  85 ,  80 L DL D  67 ,  75 Richard J Tersine, Principles of Inventory and Material, Fourth Edition, 1998 Tabel di atas menunjukkan hubungan antara tingkat pelayanan dengan reorder point. Misal kita menggunakan tingkat pelayanan 95 , maka untuk menghitung safety stock kita menggunakan rumus reorder point L DL D  64 , 1  , dan begitu seterusnya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Perhitungan untuk mencari persediaan pengaman dapat dengan menggunakan deviasi standar, atau dapat langsung dengan menggunakan MAD. Perlu dicatat bahwa perhitungan persediaan pengaman dengan menggunakan rumus standar deviasi ada kekurangan, yaitu perhitungan standar deviasi menyangkut perhitungan perkalian, pangkat, akar, dan cukup rumit. Untuk lebih mempermudah dalam perhitungan dapat digunakan rumus MAD mean absolute debviation. Formulasi MAD adalah : Persediaan Pengaman = MAD X Faktor Pengaman Keterangan : - MAD = pemakain barang selama waktu pemesan. - Faktor Pengaman = faktor keaman yang dihitung untuk MAD, yang besarnya tergantung dari tingkat layanan. Contoh perhitungan berikut ini akan lebih menjelaskan penggunaan rumus tersebut. Berapa besarnya persediaan pengaman yang paling optimal apabila ditetapkan bahwa tingkat layanan yang dikehendaki adalah 95 dan diketahui bahwa jumlah pemakaian selama tiga puluh 30 kali waktu pemesanan, sebagai berikut : 26 5 20 13 18 13 13 7 19 19 9 22 33 10 5 18 9 9 10 3 18 10 10 7 13 13 17 17 17 17 satuan MAD 2 . 5 30 156 30 14 17 .... 13 14 14 26          Sehingga, Deviasi Standar = 5.20 X 1.25 = 6.50 satuan Jadi, Persediaan Pengaman = 5.20 X 2.06 = 10.7 = 11 satuan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4 Peramalan

Dokumen yang terkait

Perencanaan Penjadwalan Distribusi Produk dengan Metode Distribution Requirement Planning (DRP) di Perusahaan Multi Jaya.

3 20 20

PERENCANAAN AKTIVITAS DISTRIBUSI PRODUK UDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di PT. ANGGARA CIPTA CITRA - SIDOARJO).

0 0 110

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI CV. WIDORO INDAH.

1 2 85

PERENCANAAN DISTRIBUSI PRODUK PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. DUA SAUDARA - Surabaya.

6 13 101

PERENCANAAN DISTRIBUSI PRODUK FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di PT. Mitra Mandiri Perkasa – Sidoarjo).

1 6 100

ANALISIS AKTIVITAS DISTRIBUSI DAN USULAN PENGGUNAAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. Azam Jaya – Sidoarjo)

0 0 16

PERENCANAAN DISTRIBUSI PRODUK PAVING DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. “DUA SAUDARA” – Surabaya)

0 1 19

PERENCANAAN DISTRIBUSI PRODUK FURNITURE DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di PT. Mitra Mandiri Perkasa – Sidoarjo)

1 3 17

PERENCANAAN AKTIVITAS DISTRIBUSI PRODUK UDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di PT. ANGGARA CIPTA CITRA - SIDOARJO)

0 0 14

PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI DENGAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) DI CV. WIDORO INDAH

0 2 14