1. Peramalan yang baik pun masih memungkinkan kesalahan yang signifikan.
2. Peramalan memerlukan monitor dan perhitungan perkiraan kesalahan.
3. Ketidakpastian, yang mungkin besar, harus selalu diantisipasi dan
diperhitungkan. 4.
Semua sistem peramalan selalu didasari oleh model yang bersifat implisit atau eksplisit.
5. Peramalan sering kali juga didasarkan atas peramalan agregat yang perlu
dipecah-pecah menjadi komponen produk, letak geografis, atau komponen- komponen lain.
2.4.3 Metode Peramalan
Di dalam perencanaan produksi untuk suatu perusahaan perlu diketahui adanya unsur utama, yaitu peramalan produksi dan perkiraan produksi.
Penyusunan perencanaan produksi tanpa dilengkapi dengan peramalan dan perkiraan produksi akan menjadi suatu perencanaan produksi yang kurang
lengkap. Metode peramalan merupakan suatu metode atau teori pendekatan kemungkinan akan terjadinya suatu kejadian di masa yang akan datang dengan
menganalisa keadaan di waktu-waktu yang lalu. Penyusunan peramalan yang berdasarkan pada data historis yang ada seringkali menggunakan trend untuk
melaksanakan perhitungan peramalan penjualan
a. Model Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif umumnya bersifat subyektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu, hasil peramalan
dari satu orang dengan orang yang lain dapat berbeda. Meskipun demikian,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
peramalan dengan model kualitatif tidak berarti hanya menggunakan intuisi, tetapi seringkali mengikutsertakan model-model statistik sebagai bahan masukan dalam
judgement pendapat, keputusan dan dapat dilakukan secara perseorangan maupun kelompok.
Dalam peramalan secara kualitatif ada 4 metode yang umum dipakai : 1.
Juri Opini Eksekutif 2.
Metode Delphi 3.
Gabungan Tenaga Penjualan 4.
Survey Pasar
b. Model Peramalan Kuantitatif
Peramalan Kuantitatif dapat diterapkan bila terdapat tiga kondisi berikut : Spyros M, Steven C, Victor E,1995, hal. 8
a. Tersedia informasi tentang masa lalu.
b. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.
c. Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
di masa mendatang. Model kuantitatif dapat dipergunakan dalam prakiraan, pada dasarnya dapat
dikelompokkan dalam dua jenis, yaitu metode deret berkala time series dan metode regresi atau kausal Spyros M, Steven C, Victor E, 1995, hal. 9 :
1. Metode Time Series
Merupakan metode dimana pendugaan masa depan dilakukan berdasarkan nilai masa lalu dari suatu variabel atau kesalahan masa lalu. Tujuan metode
peramalan deret berkala seperti itu adalah dengan menemukan pola dalam deret historis dan mengekstrapolasikan pola tersebut ke masa depan. Langkah
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
penting dalam memilih suatu metode time series yang tepat adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data, sehingga metode yang paling tepat dengan
pola tersebut dapat diuji. 2.
Metode Kausal Dengan mengasumsikan bahwa faktor yang diperkirakandiramalkan
menunjukkan adanya hubungan sebab-akibat dengan satu atau lebih variabel bebas. Maksud dari model kausal adalah menemukan bentuk hubungan
tersebut dan menggunakannya untuk meramalkan nilai mendatang dari variabel tidak bebas.
c. Metode Double Moving Average Moving Average With Trend