Arus yang dibutuhkan untuk menyalakan LED adalah 0,833 A sehingga peneliti dalam tugas perancangan ini menggunakan Driver L298 yang bisa menghasilkan arus
maksimal sebesar 1 A. Selain itu resistor yang digunakan sebesar 14,40 Ω . Karena resistor
14,40 Ω tidak ada dipasaran maka peneliti menggunakan resistor sebesar 15 Ω . Nilai
resistor hasil perhitungan diatas merupakan nilai minimum sehingga digunakan resistor dengan nilai yang sedikit besar dan ada di pasaran. Berikut adalah gambar rangkaian LED.
Gambar 3.20. Rangkaian LED.
3.5.6. Perancangan Catu Daya
pada perancangan tugas kali ini, catu daya digunakan untuk memberikan suplai tegangan ke driver L298. Rangkaian catu daya ini memperoleh sumber tegangan dari jala-
jala listrik PLN. Untuk menghasilkan tegangan +12 Volt digunakan IC LM 7812. Menggunakan persamaan 2.8, dengan
sebesar 1 A dan frekuensi 50 Hz. Nilai dihitung menggunakan persamaan 2.11.
− dihitung mengggunakan persamaan 2.12, dan
dihitung menggunakan persamaan 2.13. Berikut perhitungan yang dilakukan untuk mencari nilai kapasitor C1.
LM7812 =
√2 − 1,4 = 15√2 − 1,4
= 19,8
− = −
− = 19,8 − 14,6 − = 5,2
=
√
=
, √
= 1,5 =
√ ∗ ∗
=
√ ∗ ∗ ,
= 1924 µ
LM7805 =
√2 − 1,4 = 15√2 − 1,4
= 19,8
− = −
− = 19,8 − 7,3 − = 12,5
=
√
=
, √
= 3,61
=
√ ∗ ∗
=
√ ∗ ∗ ,
= 799 μ
Karena kapasitor C1 1924 µ dan C2 799 µF tidak ada di pasaran maka peneliti
menggunakan kapasitor C1 2200 µ dan C2 1000 µF. Nilai kapasitor C1 dan C2
merupakan nilai minimum yang dibutuhkan oleh rangkaian regulator yang akan dirancang, sehingga digunakan kapasitor yang lebih besar. Selain itu semakin besar nilai kapasitansi
C, nilai tegangan ripple juga akan semakin kecil.
Gambar 3.21. Rangkaian Catu Daya
3.5.7. Perancangan Program Mikrokontroler
Pada perancangan program mikrokontroler, input merupakan text hasil pengenalan pada matlab. Text hasil pengenalan matlab kemudian diubah kedalam bentuk karakter yang
berbentuk kode ASCII. Karakter yang berbentuk kode ASCII kemudian dikonversi kedalam bentuk hexa desimal sehingga bisa dikenali oleh mikrokontroler. Mati, hidup,
terang dan gelap akan diinisialisasikan sebagai ‘m’ , ‘h’ , ‘t’ , dan ‘g’. Untuk keterangan lebih lanjut lihat tabel 3.6 dan 3.7. Selain itu ditetapkan inisialisasi awal ‘A’ dan ‘C’
sebagai variabel keadaan dan ‘B’ sebagai fungsi untuk memanggil output PWM Pulse Width Modulation dan merupakan indicator level tingkat kecerahan. Variabel A dan C
berbentuk angka 0, 1 dan B 0, 1, 2, 3. Nilai PWM dari variabel B bisa dilihat di tabel 1.6 pada lembaran lampiran.
Untuk proses lebih lanjut dapat dilihat pada gambar 3.17 yang menjelaskan Diagram Alir mikrokontroler.
Tabel 3.5. Tabel Keterangan Pengenalan
Kode Ascii Bilangan Hexa
Hidup H
048 Terang
T 054
Gelap G
047 Mati
M 04D