77
7. Data Wawancara
Peneliti melakukan wawancara dengan 4 siswa yang dipilih berdasarkan persentase minat dan hasil belajar sebagai bahan
pertimbangan. a.
Siswa 11 merupakan siswa yang tergolong dalam kriteria berminat dengan persentase minat belajar sebesar 71 tetapi
nilai hasil belajarnya rendah yaitu 60. b.
Siswa 12 merupakan siswa yang tergolong dalam kriteria sangat berminat dengan persentase minat belajar sebesar 90 dan nilai
hasil belajarnya 81. c.
Siswa 14 merupakan siswa yang tergolong dalam kriteria berminat dengan persentase minat belajar sebesar 80 dan nilai
hasil belajarnya 89. d.
Siswa 26 merupakan siswa yang tegolong dalam kriteria berminat dengan persentase minat belajar sebesar 77 dan nilai
hasil belajarnya 77.
C. Analisis Data Hasil Penelitian
1. Analisis Keterlaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP
Proses pembelajaran dikatakan terlaksana apabila persentase dari RPP yang terlaksana lebih dari atau sama dengan 80.
a. Pertemuan Pertama
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 16, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 19. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
7 7
b. Pertemuan Kedua
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 13, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 16. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
c. Pertemuan Ketiga
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 14, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 17. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
d. Pertemuan Keempat
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 16, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 19. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
e. Pertemuan Kelima
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 12, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 14. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
f. Pertemuan Keenam
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 15, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 18. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
g. Pertemuan Ketujuh
Pada pertemuan pertama skor kegiatan yang terlaksana dari RPP adalah 9, sedangkan skor maksimum pada pertemuan
pertama adalah 10. Persentase keterlaksanaan RPP pada pertemuan pertama adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Persentase Keterlaksanaan RPP
Pertemuan Persentase
I 84,21
II 81,25
III 82,35
IV 84,21
V 85,71
VI 83,33
VII 90
Rata-rata
84,44
Berdasarkan tabel 4.12 , rata-rata persentase keterlaksanaan RPP dari setiap pertemuan lebih dari 80 yaitu 84,44 maka dapat
dikatakan bahwa penerapan kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL telah dan dapat terlaksana dengan baik di kelas
VIII.F SMP Negeri 3 Gamping tahun ajaran 20142015.
2. Analisis Hasil Belajar
Perbandingan nilai tes awal dan tes akhir menggunakan hasil nilai siswa yang mengikuti kedua tes tersebut. Siswa kelas VIII.F
terdiri dari 31 siswa tetapi terdapat 1 siswa yang tidak mengikuti salah satu dari tes tersebut, yaitu siswa 2. Maka dari itu, dalam
perbandingan ini digunakan untuk 30 siswa. Perbandingan nilas tes awal dan tes akhir adalah sebagai berikut:
Tabel 4.12 Nilai Tes Awal dan Tes Akhir
No Nama
Tes Awal
Tes Akhir
1 Siswa 1
50 74
2 Siswa 3
37,5 75
3 Siswa 4
43,75 75
4 Siswa 5
75 81
5 Siswa 6
50 74
6 Siswa 7
53,1 75
7 Siswa 8
38,8 74
8 Siswa 9
40 75
9 Siswa 10
65 75
10 Siswa 11
16,25 60
11 Siswa 12
70 81
12 Siswa 13
40 64
Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa rata-rata nilai tes awal lebih besar daripada rata-rata nilai tes akhir. Hal ini
menunjukkan terjadi kenaikan rata-rata nilai yaitu sebesar 27,305.
Peningkatan rata-rata nilai dari tes awal dan tes akhir ditentukan menggunakan uji t. Sebelum melakukan uji t harus
diketahui data tersebut berdistribusi normal atau tidak, maka dilakukan uji normalitas untuk data tersebut. Penghitugan dalam
uji normalitas dan uji t dilakukan dengan bantuan SPSS. 13
Siswa 14 70
89 14
Siswa 15 46,9
62 15
Siswa 16 52,5
77 16
Siswa 17 56,25
75 17
Siswa 18 40,6
74 18
Siswa 19 35
76 19
Siswa 20 16,25
65 20
Siswa 21 16,25
66 21
Siswa 22 62,5
76 22
Siswa 23 16,25
73 23
Siswa 24 43,75
66 24
Siswa 25 53,1
80 25
Siswa 26 60
77 26
Siswa 27 47,5
72 27
Siswa 28 61,3
75 28
Siswa 29 76,3
71 29
Siswa 30 18,8
76 30
Siswa 31 36,2
75
Jumlah 1388,85
2208
Rata-rata 46,295
73,6
1 Uji Normalitas
Uji normalitas pada data nilai tes awal dan tes akhir dilakukan untuk selisih antara kedua nilai tersebut.
Tabel 4.13 Hasil dan Selisih Nilai Tes Awal dan Tes Akhir
No Nama
Tes Awal
Tes Akhir
Selisih awal-
akhir 1
Siswa 1 50
74 -24
2 Siswa 3
37,5 75
-37,5 3
Siswa 4 43,75
75 -31,25
4 Siswa 5
75 81
-6 5
Siswa 6 50
74 -24
6 Siswa 7
53,1 75
-21,9 7
Siswa 8 38,8
74 -35,2
8 Siswa 9
40 75
-35 9
Siswa 10 65
75 -10
10 Siswa 11
16,25 60
-43,75 11
Siswa 12 70
81 -11
12 Siswa 13
40 64
-24 13
Siswa 14 70
89 -19
14 Siswa 15
46,9 62
-15,1 15
Siswa 16 52,5
77 -24,5
16 Siswa 17
56,25 75
-18,75 17
Siswa 18 40,6
74 -33,4
18 Siswa 19
35 76
-41 19
Siswa 20 16,25
65 -48,75
20 Siswa 21
16,25 66
-49,75 21
Siswa 22 62,5
76 -13,5
22 Siswa 23
16,25 73
-56,75
23 Siswa 24
43,75 66
-22,25 24
Siswa 25 53,1
80 -26,9
25 Siswa 26
60 77
-17 26
Siswa 27 47,5
72 -24,5
27 Siswa 28
61,3 75
-13,7 28
Siswa 29 76,3
71 -5,3
29 Siswa 30
18,8 76
-57,2 30
Siswa 31 36,2
75 -38,8
Hipotesis : H
: data berdistribusi normal H
1
: data tidak berdistribusi normal
Daerah Kritis H
ditolak jika Sig. 2-tailed 0,05 Output
SPSS
Tabel 4.14 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 1
Selisih N
30 Normal
Parameters
a,,b
Mean -27,6583
Std. Deviation 14,34648
Most Extreme Differences
Absolute ,154
Positive ,063
Negative -,154
Kolmogorov-Smirnov Z ,842
Asymp. Sig. 2-tailed ,477
Kesimpulan Karena sig. 2-tailed = 0,477 0,05 maka H
gagal ditolak. Jadi data nilai tes awal dan tes akhir berdistribusi
normal. 2
Uji T Data nilai tes awal dan tes akhir berdistribusi normal,
maka penghitungan uji t pada SPSS menggunakan teknik Paired Sample T-Test.
Misalkan: µ
1
: nilai rata-rata tes awal µ
2
: nilai rata-rata tes akhir Hipotesis:
H : µ
1
≥ µ
2
H
1
: µ
1
µ
2
Daerah Kritis t
tabel
= t
0,05;29
= 1,699 H
ditolak jika t
hitung
-t
tabel
Output SPSS
Tabel 4.15 Paired Samples Test
Paired Differences Mean
Std. Devi-
ation Std.
Error Mean
95 Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
t Df
Sig. 2-
tailed Pair
1 TesAwal -
TesAkhir -27,30500 15,03036 2,74416 -32,91743 -21,69257 -9,950
29 ,000
Kesimpulan Karena t
hitung
= -9.950 -1.699, maka H ditolak. Jadi,
rata-rata nilai tes akhir lebih besar daripada rata-rata nilai tes awal.
3 Analisis Data Penghargaan Kelompok
Penghargaan kelompok ditentukan berdasarkan rata-rata poin peningkatan yang diperoleh masing-masing kelompok. Setiap masing-
masing kelompok mendapatkan predikat kelompok sesuai dengan nilai rata-rata yang diperoleh.
a. Kelompok I
Tabel 4.16 Poin Peningkatan Kelompok I
Anggota Poin Peningkatan
Siswa 29 5
Siswa 31 30
Siswa 30 30
Siswa 16 5
Siswa 9 5
Rata-rata Kelompok 15
Predikat
Baik
b. Kelompok II
Tabel 4.17 Poin Peningkatan Kelompok II
Anggota Poin Peningkatan
Siswa 5 30
Siswa 18 30
Siswa 4 20
Siswa 8 30
Siswa 11 30
Rata-rata Kelompok 28
Predikat Sempurna
c. Kelompok III
Tabel 4.18 Poin Peningkatan Kelompok III
Anggota Poin Peningkatan
Siswa 14 30
Siswa 28 30
Siswa 23 30
Siswa 25 30
Siswa 19 30
Rata-rata Kelompok
30
Predikat
Sempurna
d. Kelompok IV
Tabel 4.19 Poin Peningkatan Kelompok IV
Anggota Poin Peningkatan
Siswa 12 30
Siswa 24 30
Siswa 21 30
Siswa 1 30
Siswa 13 5
Siswa 2
Rata-rata Kelompok 20,83
Predikat
Sangat Baik
e. Kelompok V
Tabel 4.20 Poin Peningkatan Kelompok V
Anggota Poin Peningkatan
Siswa 10 5
Siswa 7 5
Siswa 6 20
Siswa 15 5
Siswa 20 30
Rata-rata Kelompok 13
Predikat Cukup
f. Kelompok VI
Tabel 4.21 Poin Peningkatan Kelompok VI
Anggota Poin Peningkatan
Siswa 22 10
Siswa 3 20
Siswa 26 30
Siswa 27 5
Siswa 17 5
Rata-rata Kelompok 14
Predikat Cukup
4 Analisis Angket Minat Belajar Siswa
a. Sebelum Pembelajaran
Tabel 4.22 Kriteria Minat Belajar Siswa Sebelum Pembelajaran
Siswa Jumlah
Persentase Kriteria
1 75
75 M
2 78
78 M
3 59
59 CM
4 83
83 SM
5 77
77 M
6 79
79 M
7 73
73 M
8
84 84
SM
9
74 74
M
10 84
84 SM
11 59
59 CM
12 89
89 SM
13
77 77
M
14
80 80
M
15 78
78 M
16 76
76 M
17 85
85 SM
18
87 87
SM
19
89 89
SM
20 90
90 SM
21 72
72 M
22 75
75 M
23
85 85
SM
24
86 86
SM
25 76
76 M
26 75
75 M
27 77
77 M
28
87 87
SM
29
85 85
SM
30 76
76 M
31 79
79 SM
Berdasarkan tabel 4.23, dari 31 siswa diantaranya 12 siswa tergolong dalam kategori sangat berminat SM, 17 siswa
tergolong dalam kategori berminat, dan 2 siswa tergolong dalam kategori cukup berminat CM sehingga persentase tiap kategori
minat siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping sebelum pembelajaran
dengan menggunakan
kombinasi model
pembelajaran STAD dan PSL dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Penghitungan di atas menunjukkan bahwa dalam kelas tersebut persentase siswa yang tergolong dalam kategori sangat
berminat SM adalah 38,71, siswa yang tergolong dalam kategori berminat M adalah 54,84, dan siswa yang tergolong
dalam kategori cukup berminat CM adalah 6,45. Kesimpulannya adalah seluruh siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3
Gamping berminat terhadap pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL.
b. Sesudah Pembelajaran
Tabel 4.23 Kriteria Minat Belajar Siswa Sesudah Pembelajaran
Siswa Jumlah
Persentase Kriteria
1 78
78 M
2
78 78
M
3
74 74
M
4 84
84 SM
5 77
77 M
6 79
79 M
7
76 76
M
8
84 84
SM
9 74
74 M
10 85
85 SM
11 71
71 M
12
90 90
SM
13
78 78
M
14 80
80 M
15 78
78 M
16 77
77 M
17 85
85 SM
18 90
90 SM
19
90 90
SM
20
92 92
SM
21 73
73 M
22 76
76 M
23 86
86 SM
24
87 87
SM
25
79 79
M
26 77
77 M
27 78
78 M
28 88
88 SM
29
87 87
SM
30
76 76
M
31 83
83 SM
Berdasarkan tabel 4.24, dari 31 siswa diantaranya 13 siswa tergolong dalam kategori sangat berminatSM dan 18 siswa
tergolong dalam kategori berminat sehingga persentase tiap kategori minat siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping
sesudah pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL adalah sebagai berikut:
Penghitungan di atas menunjukkan bahwa dalam kelas tersebut persentase siswa yang tergolong dalam kategori sangat
berminat SM adalah 41,94 dan siswa yang tergolong dalam kategori berminat M adalah 58,06 . Kesimpulannya adalah
seluruh siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping berminat terhadap pembelajaran dengan menggunakan kombinasi model
pembelajaran STAD dan PSL.
Berdasarkan hasil angket siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan minat belajar
siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dilaksanakan. Setelah penerapan kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL
dilaksanakan siswa yang tergolong dalam kategori berminat mengalami peningkatan sebesar 3,22 dan siswa yang tergolong
sangat berminat mengalami peningkatan sebesar 3,23 sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan adanya penerapan kombinasi model
pembelajaran STAD dan PSL dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping.
5 Analisis Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan keempat siswa dapat disimpulkan bahwa siswa merasa senang dan lebih mudah dalam
memahami materi serta menyelesaikan masalah dengan pembelajaran yang menerapkan kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL.
Pembelajaran ini juga membuat siswa berpikir sistematis dalam mengerjakan soal sehingga siswa dapat menyelesaikan masalah yag
terdapat pada soal dengan lebih mudah.
Siswa juga merasa lebih aktif dengan adanya kerja kelompok dalam pembelajaran. Adanya kelompok belajar ini membuat siswa
lebih leluasa untuk mengutarakan pendapatnya. Siswa menjadi lebih percaya diri berani untuk bertanya kepada teman ataupun guru jika
mengalami kesulitan tetapi tidak semua siswa mau belajar kembali di rumah untuk mengingat materi yang diajarkan dan latihan-latihan soal
agar lebih terampil dalam mengerjakan soal. Beberapa siswa belajar di rumah kalau saja mereka mempunyai tugas di rumah ataupun akan
melaksanakan ulangan harian. Hal ini menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki minat belajar yang berbeda-beda.
Selain minat belajar yang berbeda-beda, kemampuan untuk mengerjakan tes hasil belajar setiap siswa tidak sama. Setiap siswa
memiliki kesulitan masing-masing dalam mengerjakan tes hasil belajar yang diberikan. Setiap siswa memiliki hasil belajar yang
berbeda-beda. Tidak semua hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan dan minat
belajar siswa, namun dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang terdapat pada masing-masing siswa.
D. Pembahasan