Siswa juga merasa lebih aktif dengan adanya kerja kelompok dalam pembelajaran. Adanya kelompok belajar ini membuat siswa
lebih leluasa untuk mengutarakan pendapatnya. Siswa menjadi lebih percaya diri berani untuk bertanya kepada teman ataupun guru jika
mengalami kesulitan tetapi tidak semua siswa mau belajar kembali di rumah untuk mengingat materi yang diajarkan dan latihan-latihan soal
agar lebih terampil dalam mengerjakan soal. Beberapa siswa belajar di rumah kalau saja mereka mempunyai tugas di rumah ataupun akan
melaksanakan ulangan harian. Hal ini menunjukkan bahwa setiap siswa memiliki minat belajar yang berbeda-beda.
Selain minat belajar yang berbeda-beda, kemampuan untuk mengerjakan tes hasil belajar setiap siswa tidak sama. Setiap siswa
memiliki kesulitan masing-masing dalam mengerjakan tes hasil belajar yang diberikan. Setiap siswa memiliki hasil belajar yang
berbeda-beda. Tidak semua hasil belajar yang diperoleh siswa dipengaruhi oleh metode pembelajaran yang diterapkan dan minat
belajar siswa, namun dapat dipengaruhi oleh faktor lain yang terdapat pada masing-masing siswa.
D. Pembahasan
1. Pelaksanaan Pembelajaran
Proses pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 13 Mei 2015 sampai dengan hari Jumat tanggal 29 Mei
2015 di kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping. Pembelajaran diikuti oleh 31 siswa kelas VIII.F dengan menerapkan kombinasi model
pembelajaran STAD Student Team Achievement Divisions dan PSL Problem Solving Learning pada pokok bahasan prisma tegak dan
limas. Pelaksanaan pembelajaran terdiri dari 7 pertemuan dimana 6 pertemuan untuk pemberian materi pembelajaran dan 1 pertemuan
untuk evaluasi
pembelajaran. Berdasarkan
hasil analisis
keterlaksanaan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, persentase keterlaksanaan RPP secara keseluruhan adalah 84,44. Persentase
tersebut menunjukkan bahwa tidak semua pembelajaran dapat terlaksana dengan lancar, hal ini dikarenakan waktu yang tersedia
terbatas sehingga ada beberapa kegiatan pembelajaran yang tidak terlaksana. Meskipun demikian, persentase keterlaksanaan RPP lebih
dari 80 sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan kombinasi model pembelajaran STAD Student Team
Achievement Divisions dan PSL Problem Solving Learning
terlaksana dengan baik.
2. Minat Belajar Siswa
Peneliti membagikan angket minat belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan kombinasi model pembelajaran STAD
Student Team Achievement Divisions dan PSL Problem Solving Learning
dilaksanakan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya peningkatan minat belajar siswa dengan diterapkannya
kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL. Berdasarkan hasil analisis terhadap hasil angket minat belajar siswa sebelum dan
sesudah proses pembelajaran dapat dilihat bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan. Setelah diterapkannya kombinasi model
pembelajaran STAD Student Team Achievement Divisions dan PSL Problem Solving Learning pada pembelajaran, minat belajar siswa
yang tergolong dalam kategori berminat terjadi peningkatan sebesar 3,22 dan kategori sangat berminat mengalami peningkatan sebesar
3,23. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa penerapan kombinasi model pembelajaran STAD Student Team Achievement Divisions
dan PSL Problem Solving Learning pada pokok bahasan prisma tegak dan limas dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas VIII.F
SMP Negeri 3 Gamping.
3. Hasil Belajar Siswa
Peneliti melakukan tes awal dan tes akhir untuk siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping agar peneliti dapat melihat apakah ada
peningkatan hasil belajar siswa atau tidak. Tes awal dilaksanakan pada pertemuan pertama yaitu pada hari Rabu, 13 Mei 2015 dan tes
akhir dilaksanakan pada pertemuan terakhir yaitu pada hari Jumat, 29 Mei 2015. Berdasarkan hasil nilai tes akhir siswa dapat dilihat bahwa
terdapat 13 siswa mendapatkan nilai di bawah KKM 75 dan 18 siswa mendapatkan nilai lebih besar atau sama dengan
KKM ≥75. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 27,305 dilihat
dengan membandingkan hasil tes awal dan hasil tes akhir dimana rata- rata nilai tes akhir lebih besar daripada rata-rata nilai tes awal yang
keduanya memiliki selisih sebesar 27,305. Berdasarkan hasil di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan
kombinasi model pembelajaran STAD dan PSL dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII.F SMP Negeri 3 Gamping.
E. Keterbatasan Penelitian