Setiap bangun ruang memiliki tinggi, begitu pula prisma. Tinggi prisma adalah jarak antara bidang alas dan bidang atas. Tinggi prisma
ditunjukkan pada gambar 2.3.
Unsur-unsur prisma terdiri dari diagonal sisibidang, bidang diagonal, dan diagonal ruang. Adapun banyak diagonal sisibidang,
bidang diagonal, dan diagonal ruang untuk setiap prisma segi-n adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Diagonal Bidang, Bidang Diagonal, dan Diagonal Ruang
Prisma
Prima Segi n Banyak Diagonal
Bidang Banyak Bidang
Diagonal Banyak
Diagonal Ruang n = 3
n = 4 2
2 4
n = 5 5
5 10
… …
… …
n = p
a. Luas Permukaan dan Volume
Gambar 2.3 Tinggi Prisma
Luas Permukaan Prisma = luas bidang alas + luas selubung + luas bidang alas
2 volume prisma = volume balok 2 volume prisma = panjang × lebar × tinggi
Volume prisma = panjang × lebar × tinggi
Volume prisma = × luas alas balok × tinggi
Volume Prisma = Luas alas × tinggi
b. Jaring-jaring
Gambar 2.4 Jaring-jaring Prisma Segitiga
Gambar 2.5 Jaring-jaring Prisma Segilima
Gambar 2.6 Jaring-jaring Prisma Segienam
2. Limas
Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak segitiga, segiempat, segilima, dan seterusnya dan bidang sisi
tegaknya berbentuk segitiga yang saling berpotongan pada satu titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak limas disebut titik puncak limas.
Seperti pada prisma, limas juga diberi nama berdasarkan bentuk alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka limas tersebut
dinamakan limas segitiga. Jika alasnya berbentuk segi-n beraturan maka limas tersebut dinamakan limas segi-n beraturan dan jika
alasnya berbentuk segi-n sebarang maka limas tersebut dinamakan limas segi-n sebarang.
Tinggi limas adalah jarak terpendek dari puncak limas ke sisi alas dan tegak lurus dengan titik potong sumbu simetri bidang alas.
a. Sifat-sifat limas beraturan
1 Unsur yang dimiliki adalah titik sudut, titik puncak, rusuk
dan bidang sisi, diagonal sisi, dan bidang diagonal. Bidang sisi dari suatu limas terdiri dari bidang alas yang
berbentuk poligon serta bidang sisi tegak berbentuk segitiga, sedangkan bidang atas suatu limas berupa titik
yang disebut dengan titik puncak yaitu titik persekutuan dari seluruh bidang sisi tegak limas.
2 Limas segi-n beraturan mempunyai alas berupa segi-n
beraturan, dimana: semua rusuk tegaknya sama panjang, semua sisi tegaknya kongruen, semua apotemanya sama
panjang apotema = jarak titik puncak ke titik alas 3
Tinggi limas adalah jarak dari titik puncak ke proyeksinya pada alas limas.
a. Luas Permukaan dan Volume