Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran STAD Student Teams Achievement Divisions

f. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu. Berdasarkan uraian di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektid, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Hasil belajar yang diteliti dalam penelitian ini adalah hasil belajar kognitif matematika yang mencakup tiga tingkatan yaitu pengeahuan, pemahaman, dan penerapan. Instrumen uang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek kognitif adalah tes.

C. Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Menurut Slavin 2005: 4-8 pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam model pembelajaran dimana para siswa bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari berbagai tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan saling membantu, saling mendiskusikan, dan beragumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Pembelajaran Kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok karena dalam model pembelajaran ini harus ada struktur dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadi interaksi secara terbuka dan hubungan-hubungan yang bersifat interpendensi efektif antara anggota kelompok. Slavin 2005 mengemukakan tujuan penting dari model pembelajaran kooperatif adalah untuk memberikan para siswa pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang mereka butuhkan supaya bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi. Wiserbaken Slavin, 2005 mengemukakan bahwa tujuan model pembelajaran kooperatif adalah menciptakan norma-norma yang pro-akademik diantara para siswa dan norma-norma pro-akademik memiliki pengaruh yang amat penting bagi pencapaian siswa.

D. Pembelajaran STAD Student Teams Achievement Divisions

STAD merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi para guru yang baru menggunakan pendekatan kooperatif Slavin, 2005:143. Pembelajaran STAD dilakukan dengan cara membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin dan sukunya. Guru memberikan pelajaran dan kemudian siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok mampu menguasai pelajaran tersebut. Pembelajaran STAD diakhiri dengan siswa menjalani kuis perseorangan yang dimana mereka tidak dapat membantu satu sama lain. STAD paling tepat untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran ilmu pasti, seperti penghitungan dan penerapan matematika. Dalam pelaksanaannya, penerapan STAD akan memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan oleh guru. Mereka harus mendorong teman sekelompok mereka untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan bahwa norma-norma belajar itu penting, berharga, dan menyenangkan. Para peserat didik diberi waktu untuk bekerja bersama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu ketika menjalani kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi tersebut. Adapun langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut : 1. Membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku yang beragam. 2. Guru menyajikan pelajaran dan siswa menyimak. 3. Guru memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok. Anggota yang tahu menjelaskan kepada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok tersebut memahami materi yang diajarkan guru. 4. Guru memberikan soal kepada seluruh siswa. Pada saat menjawab soal, sesama anggota kelompok tidak boleh saling membantu. 5. Guru memberi nilai kelompok berdasarkan dari jumlah nilai yang berhasil diperoleh seluruh anggota kelompok. 6. Guru mengevaluasi kegiatan belajar 7. Guru menyimpulkan materi pembelajaran Tahap-tahap pelaksanaan metode pembelajaran STAD : 1. Persiapan materi dan penetapan siswa dalam kelompok. 2. Sebelum menyajikan harus menyiapkan lembar kegiatan siswa dan lembar jawaban yang akan dipelajari siswa dalam kelompok. Kemudian penetapan siswa dalam kelompok yang beranggotakan 4-6 orang dilakukan heteroginitas. 3. Penyajian materi pelajaran, ditekankan pada hal-hal berikut : a. Pendahuluan, disini perlu ditekankan apa yang akan dipelajari dalam kelompok dan menginformasikan hal yang penting untuk memotivasi rasa ingin tahu siswa tentang konsep yang akan dipelajari. b. Pengembangan, dilakukan pengembangan materi sesuai yang akan dipelajari dalam kelompok. Pertanyaan dan jawaban diberikan untuk mengontrol pemahaman siswa dan jawaban siswa harus diberikan penjelasan benarsalah. Jika siswa memahami konsep maka dapat beralih ke konsep selanjutnya yang lain. c. Praktik terkendali, dilakuan dalam menyajikan materi dengan cara menyeluruh siswa mengerjakan soal, memanggil secara acak untuk menjawab atau menyelesaikan masalah agar siswa selalu siap, dan dalam memeberikan tugas jangan menyita waktu yang lama. 4. Kegiatan kelompok Guru membagikan LKS kepada setiap kelompok sebagai bahan yang akan dipelajari siswa. Guru memberikan bantuan dengan memperjelas perintah mengulang kembali penjelasan konsep dan jawaban pertanyaan siswa. Perlu ditekankan kepada siswa bahwa mereka belum boleh mengakhiri diskusinya sebelum mereka yakin bahwa seluruh anggota kelompoknya menyelesaikan seluruh tugas. Siswa diminta menjelaskan jawabannya di dalam LKS tersebut. Apabila seorang siswa memiliki pertanyaan, teman satu kelompok diminta untuk menjelaskan, sebelum menanyakan jawabannya kepada guru. Pada saat siswa sedang bekerja dalam kelompok, guru berkeliling di antara aggota kelompok, memberikan pujian, dan mengamati bagaimana kelompok bekerja. 5. Evaluasi Dilakukan selama beberapa menit secara mandiri untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari siswa selama bekerja dalam kelompok. 6. Penghargaan Kelompok Menurut Naparin Darmiyati, 2008:18 penghargaan kelompok berarti kelompok diberikan dalam tingkatan penghargaan seperti kelompok baik, kelompok hebat, dan kelompok super. Menilai kemajuan perseorangan dan menilai kelompok dan memberikan sertifikat atau penghargaan lainnya kepada kelompok. Hal ini kan meningkatkan motivasi mereka untuk melakukan yang terbaik.

E. PBL Problem Based Learning dan PSL Problem Solving Learning

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Hubungan antara persepsi dan motivasi belajar fisika dengan hasil belajar fisika pokok bahasan energi siswa kelas 1 cawu III SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 4 69

Pengaruh model pembelajaran elaborasi metode PQ4R terhadap hasil belajar matematika siswa

1 11 138

Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar mata pelajaran bahasa dan sastra indonesia pada siswa kelas IX MTS Izzatul Islam Tajurhalang, Bogor Tahun ajaran 2014/2015

0 9 112

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran project based learning (pjbl) dan konvensional pada pokok bahasan lingkaran kelas viii smp n 3 Tanjung Morawa tahun ajaran 2017-2018 - Repository UIN Sumatera Utara

0 0 162

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 29