54
e. Responden Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah peserta pendampingan iman anak yang berada di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, yang tersebar dalam wilayah-
wilayah. Yang dimaksudkan responden dalam hal ini adalah para informan yaitu peserta dan pendamping PIA, yang tentunya mengetahui keadaan yang ada dalam
kegiatan PIA. Adapun pengambilan sampel untuk para peserta PIA dalam penelitian ini
menggunakan teknik purposive sampling. Teknik purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu Sugiyono,
2014: 54. Dalam purposive sampling, pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut paut
yang erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Sutrisno Hadi, 2004: 90
. Penentuan sampel dalam penelitian ini
tidaklah ditentukan secara statistik, namun sampel yang dipilih berfungsi untuk mendapatkan informasi yang maksimum bukan untuk digeneralisasikan
Sugiyono, 2014: 54. Adapun jumlah populasi dari para peserta yang aktif dalam kegiatan PIA
ini adalah sekitar 120 anak. Dari populasi tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 25 responden yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan
pertimbangan pengambilan sampel 25 anak dari keseluruhan peserta PIA Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung Gunung kidul, dilihat dari usia yang sejajar yang
kemungkinan mempunyai karakter dan sifat yang sama. Adapun pertimbangan- pertimbangan yang digunakan peneliti hingga mendapatkan 25 sampel adalah
55
para peserta masih aktif dalam kegiatan PIA sehingga mereka memiliki banyak pengalaman dalam PIA, mereka memiliki taraf usia yang sejajar, dan mereka
sudah dapat diajak untuk berkomunikasi dengan baik.
f. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara wawancara terstruktur dan observasi lingkungan. Wawancara
terstruktur ini peneliti gunakan sebagai teknik pengumpulan data di mana peneliti telah mengetahui tentang informasi yang akan diperoleh Sugiyono, 2003: 318.
Adapun wawancara yang dilaksanakan adalah dengan para pendamping PIA dan juga dengan para peserta PIA. Wawancara dengan para pendamping PIA
dilakukan untuk memperoleh data sejauh mana para pendamping PIA dapat menggunakan metode bercerita. Sedangkan wawancara dengan peserta PIA untuk
mengetahui manfaat metode bercerita dalam PIA. Sebelum melaksanakan wawancara penulis menyiapkan daftar pertanyaan
wawancara terlebih dahulu dimana ini berguna untuk mendapatkan informasi secara runtut sesuai dengan topik yang dikerjakan. Melalui wawancara peneliti
dapat mengetahui hal-hal dari para responden lebih mendalam. Selain itu juga peneliti juga menyiapkan alat bantu berupa Handphone sebagai alat untuk
merekam data dan kamera Sugiyono, 2013: 318. Sedangkan observasi lingkungan digunakan untuk mendukung penulis mendapatkan data data yang
mendukung serta faktual mengengai kegiatan PIA di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung.
56
g. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang hendak penulis teliti yakni manfaat metode bercerita dan pendampingan iman anak.
Tabel 1. Kisi- kisi Wawancara Untuk Pendamping PIA
No Variabel
Aspek yang diuji No soal
1 Metode
bercerita Macam-macam metode dalam PIA
1 2
Macam-macam cerita yang digunakan 2
3 Alasan penggunaan metode bercerita
3 4
Manfaat cerita bagi anak 4
5 Kemampuan
yang dimiliki pendamping dalam bercerita
5
6 Faktor pendukung dan penghabat dalam
mendapatkan cerita 6
Tabel 2. Kisi- kisi Wawancara Untuk Peserta PIA
No Variabel
Aspek yang diuji No soal
1 Metode
bercerita Metode-metode dalam PIA
1 2
Macam-macam cerita yang sering didapatkan oleh anak
2
3 Perasaan anak ketika mendapatkan cerita
3 4
Tanggapan anak
terhadap cerita
yang diberikan
4
5 Faktor pendukung dan penghambat.
5 6
Kreatifitas yang dimiliki pendamping 6
7 Faktor pendukung dan penghambat dalam
mengikuti cerita. 7
57
h. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen dari penelitian ini adalah manusia, dimana peneliti itu sendiri sebagai instrumen yang utama. Adapun data yang diperoleh
dari dalam penelitian kualitatif ini berupa kata-kata , tindakan, atau bahkan isyarat atau lambang. Maka dari itu untuk dapat menjelaskan data tersebut maka istrumen
dari penelitian itu adalah manusia itu sendiri Rulam Ahmadi, 2014: 103.
i. Panduan Wawancara Untuk Pendamping PIA
1. Metode apa sajakah yang digunakan pendamping dalam kegiatan PIA?
2. Selama melaksanakan kegiatan PIA cerita-cerita apa yang sudah diberikan
kepada anak-anak? 3.
Apa alasan anda menggunakan metode bercerita dalam kegiatan PIA? 4.
Bagaimana tanggapan anak-anak terhadap cerita yang anda berikan ketika itu?
5. Selama anda pernah memberikan cerita kepada anak faktor pendukung serta
penghambat apa yang ada jumpai? 6.
Kemampuan apa yang anda miliki sehingga anda dapat memberikan metode bercerita kepada anak?
j. Panduan Wawancara Untuk Peserta PIA
1. Metode apa sajakah yang digunakan pendamping dalam kegiatan PIA?
2. Cerita apa sajakah yang digunakan pendamping ketika PIA?
3. Apa yang kamu rasakan ketika mendengarkan cerita dari pendamping?
58
4. Apa yang kamu pelajari dari cerita tersebut?
5. Apa makna cerita yang kamu dapatkan bagi kehidupanmu?
6. Ketika pendamping bercerita apakah sudah bercerita dengan baik?
7. Faktor pendukung serta penghambat apakah yang dijumpai dalam mengikuti
cerita?
C. Hasil dan Pembahasan Penelitan Tentang Manfaat Metode Bercerita
Dalam PIA. 1.
Hasil Observasi Lapangan Kegiatan PIA Tabel 3. Observasi Lingkungan
Kondisi gedung dan lingkungan Keadaan
1. Kondisi
bangunan Permanen √
Baik √ Tidak baik
Darurat Lain
–lain 2.
Halaman Luas √
√ Sempit
Hijau √ √
Gersang 3.
Pagar Pagar besi
Pagar tumbuhan √ √
4. Kamar kecil
Permanen √ Darurat
59
Bersih √ √
Air cukup√ √
Lain- lain Sumber belajar
5. Fasilitas belajar Papan tulis
Meja dan kursi√ √
Alat tulis √ √
Tikar √ √
6. Sumber buku
Buku panduan
pendamping√ √
Buku cerita√ √
Kitab suci√ √
Buku bergambar √ √
Majalah rohani Lain-lain
7. Alat penunjang
PIA Boneka tangan √
√ Wayang
Patung Gambar lukisan √
√ Lain-lain
Populasi 8.
Jumlah peserta Bandung barat
±20
60
Bandung timur ±20
Bogor ±20
Beji ±20
Ngijorejo ±20
Panggang ±20
Jumlah 120 anak
9. Jumlah
pendamping Bandung barat
2 Bandung timur
2 Bogor
2 Beji
2 Ngijorejo
2 Panggang
2 Jumlah
12 peserta
2. Kegiatan PIA dalam Paroki
Paroki Kuasi Santo Yusup Bandung, merupakan suatu paroki yang
memiliki jumlah umat berdasarkan data berjumlah 3.180 jiwa dengan 1011 KK.
Sebagian besar umat hidup sebagai petani kecil yang penghasilannya tidak terlalu besar. Hasil olah pertanian tergolong seimbang jika dibandingkan antara biaya
produksi dan hasil panenannya. Hasil pertanian tersebut hanya dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga sehari-hari, tidak dijual. Namun selain sebagai petani
ada juga umat yang bermata pencaharian sebagai pedagang, guru, PNS, pegawai swasta dan wirausaha.