Latar Belakang dan Tujuan Program

85 selalu melayani dalam PIA, serta selain itu para pendamping memiliki daya kreativitas yang baik dalam pendampingan iman anak. Sehingga dengan demikian para pendamping dapat melaksanakan kegiatan PIA dengan baik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari setiap pendampingan yang dilaksanakan.

2. Tujuan Program Penyegaran Bagi Para Pendamping PIA.

Dalam suatu kegiatan PIA pastilah memiliki suatu kriteria agar dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan tersebut salah satunya didukung dengan adanya para pedamping. Para pendamping PIA pastilah memiliki kualifikasi sebagai seorang pendamping PIA. Adapun salah satu kriteria kualifikasi yang dapat dimiliki oleh para pendamping tersebut adalah para pendamping haruslah memiliki daya imajinasi serta kreativitas dalam memberikan pendampingan PIA. Setiap pendamping yang ada mampu membuat kreasi yang unik bagi anak, sehingga dengan demikian fantasi serta kreasi dan imajinasi dari setiap pendamping haruslah selalu diasah dan dikembangkan. Agar, dari setiap pendamping memiliki fantasi, kreasi, dan imajinasi maupun ketrampilan yang cukup untuk setiap pendampingan. Pada kenyataanya tidaklah semua pendamping dapat memiliki suatu fantasi, kreasi dan ketrampilan yang cukup memadai. Mereka kurang mampu mengolah suatu kegiatan dengan baik dan kreatif bagi anak-anak. Sehingga apa yang pendamping berikan kurang memberikan nuansa ketrampilan yang baik. Dari kurangnya kreativitas serta ketrampilan yang dimiliki oleh para pendamping ini, berdampak pada peserta PIA yang terkadang malas dan bosan dalam 86 mengikuti kegiatan PIA. Melihat dari keprihatinan tersebut, penulis mengusulkan kegiatan program penyegaran bagi para pendamping PIA di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung. Adapun program ini memiliki tujuan agar para pendamping yang ada semakin memiliki kualitas yang baik dalam mendampingi anak-anak PIA. Memiliki daya kreativitas dan ketrampilan yang mencukupi dalam mendampingi anak-anak. Baik itu dari segi persiapan ataupun juga dari segi pelaksanaan kegiatan PIA. Melalui berbagai macam metode yang telah diketahui oleh para pendamping, khususnya metode bercerita yang pada kenyataanya sering digunakan para pendamping dalam melaksanakan kegiatan, para pendamping dapat mengemasnya sesuai dengan kebutuhan anak serta menarik. Selain itu juga, program penyegaran ini memiliki tujuan agar para pendamping dapat semakin meningkatkan kualitas ketrampilan mereka dengan menggunakan alat-alat peraga yang kreatif. Pendamping dapat mengemas kegiatan PIA secara menarik bagi anak-anak. Dengan demikian para pendamping mlalui proses kegiatan yang dikemas secara menarik, serta dengan kreativits yag baik para pendamping dapat semakin membantu peserta PIA untuk semain mengembangkan iman yang dimiliki, serta mengembangkan nilai-nilai moral yang baik.

B. Tema-Tema Dalam Program

1. Tema Umum

Dalam pemilihan tema ini, tema memiliki fungsi penting yaitu melalui tema dapat mewujudkan tujuan dari kegiatan yang akan dicapai. Adapun tema 87 umum yang akan diangkat dalam usulan program dalam rangka penyegaran bagi para pendamping ini adalah “Mendampingi PIA dengan menggunakan meode ber cerita secara kreatif”. Adapun penulis memilih tema tersebut berdasarkan dengan permasalah serta realitas yang terjadi di mana para pendamping PIA yang ada di Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, belumlah memiliki daya imajinasi, kertrampilan, fantasi, serta kreasi sebagai pendamping. Sebagai pendamping mereka belum cukup kreatif dalam mengolah materi PIA agar menjadi lebih menarik bagi anak-anak. Maka dari itu, melalui tema umum yang penulis paparkan di atas, penulis ingin menekankan metode bercerita. Tujuannya adalah metode ini sudah seringkali digunakan dalam pendampingan namun, para pendamping belum dapat mengolah materi cerita dengan menggunakan sarana serta alat pearga secara kreatif. Sehingga, para pendamping kurang kreatif dalam memberikan materi cerita pada anak. Berdasarkan dengan hal-hal tersebut, maka penulis merasa bahwa kegiatan penyegaran bagi para pendamping PIA khususnya dalam kreativitas menggunakan metode bercerita dirasa sangat tepat diberikan untuk para pendamping. Dengan diadakannya penyegaran ini diharapkan para pendamping akan lebih mampu untuk mendampingi anak-anak secara lebih kreatif. Sehingga dengan demikian anak akan lebih senang dalam mengikuti PIA. Adapun tujuan umum dari kegiatan ini adalah agar para pendamping memahami berbagai macam cerita, manfaat cerita dan bercerita yang baik serta kreatif sehingga mampu 88 menggunakan metode bercerita dengan baik dalam kelompok PIA yang didampingi.

2. Uraian Tema dan Tujuan

Dari tema umum yang telah dijabarkan di atas yaitu mendampingi PIA dengan menggunakan metode bercerita secara kreatif, maka penulis akan menguraikannya dalam sub-sub judul tema yang terangkai dalam pertemuan. Adapun dari setiap tema memiliki tujuan yang akan dicapai pula. Penulis menjabarkannya ke dalam 6 tema. Adapun tema-tema tersebut adalah bergembira mendampingi PIA, kreasi asyik dengan metode PIA, bercerita menarik di depan anak, cerita menumbuhkembangkan iman, simulasi PIA, dan membuat APE menarik bersama anak. Adapun tema dan tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Bergembira Mendampingi PIA

Gembira merupakan salah satu ciri yang harus ada dalam suatu kegiatan PIA. Maka sebagai pendampingpun memiliki rasa gembira sudah sepantasnya dimiliki. Ciri gembira dalam suatu kegiatan PIA, tentunya didasari pula oleh rasa gembira yang tertuang dalam kata-kata ataupun tindakan. Penulis memilih tema ini untuk menjadi awal dari seluruh kegiatan penyegaran pendampingan, dengan alasan penulis ingin menyegarkan kembali semangat para pendamping dalam mendampingi anak-anak. Semangat apa saja yang selalu mereka bawa dalam mendampingi, serta spiritualitas yang harus para pendamping tanamkan dalam hati. Selalu gembira dan semangat menjadi dasar dari para pendamping agar dapat