Pengertian Belajar Kajian Teori
a Aspek fisiologis
Aspek fisiologis merupakan aspek yang bersifat jasmaniah yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan
sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikutu pelajaran. Kondisi organ-
organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera pendengaran
dan indera
penglihatan, juga
sangat mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerap informasi
dan pengetahuan, khususnya yang disajikan dikelas. Kemerosotan rasa percaya diri pada seorang siswa akan
menimbulkan frustasi yang pada gilirannya cepat atau lambat siswa tersebut akan menjadi under-achiver atau
mungkin gagal, meskipun kapasitas kognitif mereka normal atau lebih tinggi dari pada teman-temannya.
b Aspek psikologi
Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi
kuantitas dan
kualitas perolehan
pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih
esensial itu adalah sebagai berikut : i.
Intelegesi siswa Pada umumnya dapat diartikan sebagai kemampuan
psiko-fisik untuk
mereaksi rangsangan
atau PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang tepat reber, 1988. Jadi, inteligensi sebenarnya
bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainya. Tingkat kecerdasan
atau inteligensi siswa tidak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini
bermakna, semakin tinggi kmampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk
meraih sukses. ii.
Sikap siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang,
barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap siswa yang positif, terutama kepada guru
dimata pelajaran yang guru sajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut.
Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
iii. Bakat siswa
Secara umum, bakat adalah kemapuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang . dengan demikian, sebetulnya PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu
sesuai dengan kapasitas masing-masing. Dalam perkembangan selanjutnya, bakat kemudian diartikan
sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung pada upaya
pendidikan dan latihan. iv.
Minat siswa Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas
pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. Seseorang siswa yang menaruh minat
besar terhadap
matematika akan
memusatkan perhatianya lebih banyak dari pada siswa lainnya.
v. Motivasi siswa
Motivasi adalah keadaan internalorganisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk
berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasokan daya untuk bertinkah laku secara terarah.
Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar individu siswa yang juga
mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Faktor eksternal siswa
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari dalam luar siswa yakni kondisi lingkungan siswa. Faktor eksternal meliputi dua
macam yaitu a
Lingkungan sosial Lingkungan sosial sekolah seperti para guru, para staf
adminitrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Selanjutnya, yang
termasuk lingkungan sosial adalah masyarakat dan tetangga juga teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan
siswa tersebut. Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orangtua dan keluarga
siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga,
semuanya dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.
Dalam hal ini, bukan saja anak tidak mau belajar melainkan juga ia cenderung berperilaku menyimpang, terutama
perilaku menyimpang yang berat seperti antisosial. b
Lingkungan nonsosial Faktor-faktor yang termasuk lingkungan nonsosial ialah
gedung sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.
3 Faktor pendekatan belajar
Pendekatan belajar, seperti yang telah diuraikan secara panjang lebar pada subbab sebelumnya, dapat dipahami sebagai segala
cara atau strategi yang digunakan siswa dalam menunjang evektifitas dan efisiensi proses pembelajaran materi tertentu. Di
samping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan, faktor pendekatan belajar juga
berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa tersebut.
c. Hakekat belajar Hakekakat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep belajar
merupakan perubahan perbuatan melalui aktivitas, praktik, dan pengalaman. Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah
hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah bawaan sejak lahir seperti bakat, abilitas, dan intelegensi, sedangkan aspek lingkungan yang paling
berpengaruh adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang menciptakan lingkungan, yakni guru dan orang tua. Faktor lainya ialah
aspek jasmaniah seperti penglihatan, pendengaran, bioimia, susunan saraf, dan respons individu terhadap perangsang dengan berbagai kekuatan dan
tujuannya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kategori belajar terdiri atas ketrampilan sensorimotor, yakni tindakan yang bersifat otomatis, belajar asosiasi, yakni hubungan antara
urutan kata objek, keterampilan pengamatan motoris, yakni gabungan antara belajar sensorimotor dengan belajar asosiasi, belajar konseptual,
yakni gambaran mental secara umum dan abstrak tentang situasi atau kondisi, belajar cita-cita dan sikap, dan belajar memecahkan masalah yang
menuntut kemampuan memanipulasikan ide-ide yang abstrak dalam Omear Hamalik 2009 :55.