2. Memperoleh data mengenai hasil belajar dan proses belajar
peserta didik. 3.
Memperoleh data sebagai bahan dalam menyusun kurikulum dan program belajar mengajar.
Kuisioner ini
dibuat dengan
memperhatikan tujuan
digunakannya kuisioner menurut Sudjana 1989, pada point 2 sehingga kuisioner ini diberikan kepada siswa pada awal siklus I
dan akhir pembelajaran siklus II untuk memperoleh hasil pengambilan data mengenai peningkatan motivasi belajar peserta
didik setelah menjalani proses belajar mengajar dengan menggunakan media edukasi ular tangga pada materi sistem
peredaran darah manusia.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskripsi kuantitatif, karena berkaitan dengan pemaknaan proses yang terjadi
dalam pembelajaran yang meliputi guru, peserta didik, metode, dan kondisi pembelajaran. Analisis ini berupa penjabaran mengenai hal-hal
yang dapat digali dari pembelajaran yang meliputi kelebihan dan kekurangan yang kemudian dapat dijadikan bahan evaluasi. Data hasil
analisis yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas ini akan menjadi informasi dalam menentukan langkah pada siklus-siklusnya, data tersebut
merupakan data mentah yang diperoleh dari masing-masing yang terdapat pada siklus dan disajikan sebagai berikut:
1. Test
Test yang digunakan dalam pengambilan data kuantitatif berupa soal-soal pilihan ganda dengan menggunakan pedoman validitas isi.
Hasil test yang akan dianalisis adalah hasil post-test diakhir siklus I dan hasil post-test diakhir siklus II. Yang dilakukan antara lain:
1 Penentuan skor
Skor yang diberikan untuk soal post-test sesuai dengan yang telah dibuat.
2 Penentuan nilai
Hasil dari penskoran yang diperoleh peserta didik akan diberikan nilai dengan rentang nilai antara 10-100, dengan
menggunakan cara sebagai berikut:
Scoring :
�
� = �����
3 Ketercapaian ketuntasan
Pencapaian ketuntasan belajar didasari dari nilai KKM yang dapat diambil dari post-test pada masing-masing siklus. Jika
nilai yang diperoleh peserta didik mencapai KKM yaitu 75, maka peserta didik tersebut dikatakan tuntas. Namun jika nilai
yang diperoleh peserta didik 75 makan peserta didik tersebut PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dikatakan tidak tuntas. Ketuntasan klasikal ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Ketuntasan Klasikal :
∑ ∑
ℎ � � ℎ
�
Rata-rata kelas dihitung dengan :
Rata-rata kelas :
ℎ ℎ
ℎ ℎ
�
2. Kuisioner
Kuisioner dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap materi yang diajarkan yaitu
peredaran darah pada manusia dengan menggunakan media edukasi permainan ular tangga. Lembar kuisioner ini berisi butir-butir
kuisioner yang diberikan kepada peserta didik dan dihitung jumlah skornya dengan panduan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Panduan skor kuisioner motivasi peserta didik
Alternatif Jawaban
Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju SS 4
1 Setuju S
3 2
Tidak Setuju TS 2
3 Sangat Tidak Setuju
STS 1
4
Setelah seluruh pernyataan diberi skor, kemudian skor dijumlahkan sehingga diperoleh skor masing-masing peserta didik,
dengan panduan tabel kisi-kisi kuisioner dan lembar kuisioner motivasi peserta didik pada lampiran 15, 16, 17 dan 18.
Untuk membuat persentase jumlah seluruh skor yang didapat, dapat dihitung dengan cara:
Persentase :
ℎ �
�
3. Kategori tingkat motivasi
Kategori motivasi peserta didik dapat dilihat dengan bantuan pertimbangan berikut Soewandi, 2005.
Tabel 3.3 Panduan Skoring Lembar Kuisioner Persentase yang diperoleh
Kategori 81 - 100
Sangat Baik SB 61 - 80
Baik B 41 - 60
Cukup C 21 - 40
Kurang K 0 - 20
Sangat Kurang SK
Jika persentase peserta didik sudah dikategorikan, selanjutnya dihitung persentase kelas untuk mengetahui tingkat rata-rata motivasi
seluruh peserta didik dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Persentase :
ℎ ℎ
� PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Observasi
Dalam melakukan observasi, dibutuhkan panduan yang berisi hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan observasi peserta
didik di kelas. Setiap point pernyataan tersebut diberi skala untuk mempermudah dalam menilai peserta didik. Penentuan skor pada
setiap pernyataan harus sesuai dengan kondisi peserta didik selama proses belajar. Berikut tahapan membuat lembar observasi dan
perhitungan skor hasil observasi.
1 Penentuan skor tiap aspek
Hasil observasi yang telah diisi pada lembar observasi dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Panduan skor aspek afektif Skor
Kriteria Keterangan
1 Kurang Sekali
Jika tidak
ada siswa
dalam kelompok yang mau melakukan
kegiatan yang diperintahkan guru 2
Kurang Jika ada 1 siswa dalam kelompok
yang mau melakukan kegiatan yang diperintahkan guru
3 Baik
Jika ada 2-3 siswa dalam kelompok yang mau melakukan kegiatan yang
diperintahkan guru
4 Baik Sekali
Jika ada 4-5 siswa seluruh anggota kelompok dalam kelompok yang
mau melakukan kegiatan yang diperintahkan guru
Persentase skor tiap kelompok :
ℎ � �
�
� PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Menghitung persentase kelompok peserta didik
Persentase per-kelompok :
ℎ � �
ℎ
� Pedoman dalam menentukan kategori hasil observasi
peserta didik sebagai berikut: Tabel 3.5 Panduan Skoring Lembar Observasi
83 - 100 Sangat Baik
73 - 82 Baik
53 - 62 Cukup
43 - 52 Kurang
33 - 42 Sangat Kurang
Data-data yang diperoleh dari hasil pengamatan juga dianalisis secara kualitatif dilakukan dengan deskripsi kata-
kata dari hasil pengamatan selama proses pembelajaran dengan penerapan permainan edukasi ular tangga Soewandi, 2005.
J. Indikator Keberhasilan Penelitian