R : Hambatan
Ω C
: Kapasitor F
Ada 2 jenis push button dalam teori elektronika dasar, yaitu : Push-button NO Normally Open :
Push button yang memiliki kondisi awal kontak terbuka atau open, dimana tidak ada aliran listrik yang mengalir menuju sistem kerja tertentu saat tombol belum
ditekan. Namun ketika push button ditekan, kontak akan menutup atau close sehingga mengalirkan listrik menuju sistem kerja tersebut. Push button ini
umumnya digunakan sebagai tombol start dalam sebuah sistem kerja. Push-button NC Normally Close :
Push button yang memiliki kondisi awal kontak tertutup atau close, dimana saat tombol belum ditekan aliran listrik sudah mengalir dalam sistem kerja tertentu.
Namun ketika push button ditekan, kontak akan terbuka atau open sehingga aliran listrik sudah tidak mengalir menuju sistem kerja tersebut. Push button ini umumnya
digunakan sebagai tombol stop dalam sebuah sistem kerja. Simbol push button NO dan NC dapat dilihat pada Gambar 2.24 a, dan bentuk fisik push button
ditunjukan pada Gambar 2.24 b.
a b
Gambar 2.27. a Simbol push button Normally Open dan Normally Close. b Bentuk fisik push button
Dalam dunia elektronika ada 2 jenis rangkaian push button yang umum untuk digunakan, yaitu :
a. Rangkaian push button dengan resistor pull-up.
Gambar 2.28. Rangkaian switchpush button pull-up
Rangkaian push button atau switch dengan resistor pull-up berarti memiliki konsep utama dimana saat push button atau switch pada rangkaian ditekan atau
dihubungkan normally close maka akan menghasilkan output yang bernilai low, sedangkan saat posisi terbuka normally open output yang dihasilkan oleh
rangkaian tersebut akan bernilai high. Gambar 2.25 menunjukan rangkaian switchpush button dengan resistor pull-up.
b. Rangkaian push button dengan resistor pull-down.
Gambar 2.29. Rangkaian switchpush button pull-down
Rangkaian push button atau switch dengan resistor pull-down berarti memiliki konsep utama dimana saat keadaan push button atau switch pada rangkaian ditekan
atau dihubungkan normally close maka akan menghasilkan output yang bernilai high, sedangkan saat keadaan terbuka normally open output yang dihasilkan oleh
rangkaian tersebut akan bernilai low. Gambar 2.26 menunjukan rangkaian switchpush button dengan resistor pull-down.
40
BAB III
RANCANGAN PENELITIAN
3.1. Konsep Dasar
Sistem pengatur lampu pejalan kaki portable ini dirancang dengan sensor infrared untuk mendeteksi kehadiran pejalan kaki saat akan menyebrang jalan lurus 2 arah. Sel
surya juga dilengkapi pada sistem pengatur lampu pejalan kaki ini sebagai sumber energi listrik yang utama. Sel surya akan memberikan energi listrik selama intensitas sinar
matahari mencukupi pagi dan siang hari, dan saat intensitas sinar matahari tidak mencukupi sore dan malam hari sumber energi listrik akan di backup oleh accumulator.
Energi listrik yang dihasilkan oleh solar cell akan disalurkan melalui perangkat solar charge controller menuju ke beban accu dan mikrokontroler. Pada pagi dan siang hari
saat intensitas sinar matahari mencukupi, sel surya selain mengisi daya listrik untuk sistem pengatur, juga mengisi energi cadangan pada accumulator. Perancangan sistem pengatur
lampu pejalan kaki ini ditunjukan pada Gambar 3.1 .
SOLAR CELL
CHARGE CONTROLLER PWM
ACCU
MIKROKONTROLER
SERIAL INPUT PARALEL
OUTPUT DRIVER
LAMPU PE JAL AN KAKI DAN LAMPU
LALU LINTAS 1 SENSOR ORANG
INFRARED EMS RF
TRANSCEIVER LAMPU PE JALAN
KAKI DAN LAMPU LALU LINTAS 2
Gambar 3.1. Perancangan Sistem Pengatur Lampu Pejalan Kaki Portable Sensor orang infrared terdiri dari 2 bagian yaitu transmitter pengirim dan
receiver penerima yang dirancang untuk mengatur pengaktifan lampu pejalan kaki dengan delay tertentu. Ketika sensor orang mendeteksi kehadiran orang, maka bagian
receiver akan membaca kondisi atau keadaan tersebut sebagai logika 0 low, dan akan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mengaktifkan tunda delay pada Lampu Pejalan Kaki 1 dan 2. Sedangkan ketika sensor orang tidak mendeteksi kehadiran orang pejalan kaki maka bagian receiver akan
membaca keadaan tersebut sebagai logika 1 high maka tidak akan mengaktifkan tunda untuk pengaktifan lampu pejalan kaki.
Dalam sistem pengatur lampu pejalan kaki, menggunakan komunikasi melalui gelombang radio dengan modul Embeded Module Serial EMS RF Transceiver Shield
antara prototip lampu pejalan kaki satu dengan yang lainnya pada kedua sisi jalan lurus 2 arah tersebut. Komunikasi antara lampu pejaln kaki 1 dan 2 dilakukan secara 2 arah full
duplex. Lampu pejalan kaki 1 ditetapkan menjadi master dan lampu pejalan kaki 2 ditetapkan menjadi slave. Bagian master akan selalu mengkomunikasikan atau
mengirimkan perintah - perintah yang dilakukan oleh bagian slave. Dan sebaliknya slave akan mengirimkan informasi ketika di lampu pejalan kaki 2 slave terdapat pejalan kaki
yang akan menyeberang. Data yang dihasilkan oleh bagian sensor orang akan diproses dan diolah oleh
mikrokontroler. Hasil data di mikrokontroler tersebut kemudian menjadi data input untuk komponen Serial Input Paralel Output SIPO yaitu IC 74HC595. Data yang dikirimkan
oleh mikrokontroler dalam bentuk data serial dan oleh IC 74HC595 diolah menjadi data paralel. Data yang dihasilkan oleh IC 74HC595 kemudian akan masuk ke dalam driver
LED yaitu IC uln2803. Driver LED IC uln2803 akan mengatur dalam pengaktifan setiap LED dalam satu rangkaian lampu pejalan kaki dan lampu lalu lintas yang mengatur
kendaraan pada jalan lurus 2 arah bukan persimpangan.
3.2. Perancangan Software Sistem Pengatur Lampu Pejalan Kaki Portable dengan Sumber energi Mandiri.
Diagram alir utama pada bagian master ditunjukkan pada Gambar 3.2. Mulai dari inisialisasi port IO pada mikrokontroler, lalu inisialisasi komunikasi antara Lampu pejalan
kaki 1 master dengan Lampu pejalan kaki 2 Slave. Terlebih dahulu mengatur untuk pengaktifan semua Lampu menjadi merah pada master dan slave selama 2 sekon.
Kemudian mengirimkan atau mengkomunikasikan setiap status atau statement kepada slave. Pengaktifan lampu pada master dan slave diwakili oleh 4 status atau statement yang
terdiri dari 5 karakter. Pengiriman data status itu dilakukan oleh bagian master menuju slave. Pemrograman juga dilakukan untuk mengatur pengaktifan sensor orang bagian