Mikrokontroler Arduino UNO Sistem pengatur lampu pejalan kaki portable dengan sumber energi mandiri.

2.4. EMS RF Transceiver Shield

EMS RF Transceiver Shield merupakan modul shield Arduino compatible yang dapat digunakan untuk transmisi data secara wireless. Modul ini dirancang berbasiskan modul RFM12S 433 MHz, yaitu modul komunikasi wireless dengan frekuensi sebesar 433 MHz dan dengan jarak jangkauan 150 meter. RFM12S 433 MHz menggunakan antarmuka SPI sebagai pengkasesannya oleh berbagai modul kontroler[13]. Modul komunikasi ini menggunakan gelombang radio sebagai medium yang dilewatinya untuk mengirimkan data dari Transmitter TX menuju Receiver RX. Data yang akan dikirimkan menuju receiver RX dimodulasi kemudian dikirimkan bersama atau ditumpangkan kepada sinyal carrier sinyal pembawa. Setelah sampai pada tujuan yaitu receiver RXdata tersebut didemodulasi menjadi data digital kembali, sehingga informasi yang dikirimkan dapat diterima oleh receiver RX tersebut. RFM12S yang memiliki pita frekuensi sebesar 433 MHz dapat bekerja atau beroperasi dalam frekuensi 430,24 MHz sampai dengan frekuensi 439,7575 MHz[13]. Modul Transceiver ini dapat dijadikan sebagai transmitter maupun receiver. Karena kelebihannya dalam komunikasi dan dapat menjadi transmitter maupun receiver, maka aplikasi EMS RF Transceiver Shield banyak digunakan dalam sistem komunikasi jarak jauh wireless , sistem telemetri, dan sistem kontrol jarak jauh. Pada Gambar 2.8 ditunjukan konfigurasi pin dari komponen RFM12-433S dan penjelasan fungsi untuk setiap pin dalam tabel 2.6. Dalam RFM12S 433 MHz terdapat fitur – fitur sebagai berikut :  Antarmuka SPI sebagai kontrol komunikasi serial.  Bekerja dengan supply tegangan 2.2 V sampai dengan 3.8 V.  Konsumsi daya yang rendah.  AFC Automatic Frequency Control dan DQD Data Quality Detection.  Internal data filtering dan clock recovery.  Direct differential antenna inputoutput.  Bandwidth dapat diatur.  Deviasi frekuensi TX dapat diatur 15 sampai 240 kHz. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  Dapat digunakan pola sinkronisasi pada RX receiver.  RX receiver dapat diprogram dengan baseband bandwidth 67 sampai 400 kHz.  Datarate dapat mencapai 115.2 Kbps dalam mode digital.  Menggunakan teknologi PLL Gambar 2.8. Konfigurasi pin RFM12-433S [13] Tabel 2.6. Tabel fungsi pin pada RFM12-433S Definisi Tipe Fungsi nINTVDI DIDO Interrupt input aktif rendahValid data indicator VDD S Positive power supply DI Input data SPI SCK DI Input clock SPI nSEL DI Chip select aktif rendah SDO DO Serial data output with bus hold nIRQ DO Interrupt request output aktif rendah FSKDATAnFFS DIDODI Transmit FSK data input Receive data output FIFO not used FIFO select DCLKCFILFFIT DOAIODO Clock output no FIFO external filter capacitor analog mode FIFO interrupts active high when FIFO level set to 1, FIFO empty interruptioncan be achieved CLK DO Clock output for external microcontroller nRES DIO Reset output aktif rendah GND S Power ground Modul ini digunakan untuk komunikasi antara Traffic light atau Lampu Pejalan Kaki Portable 1 dengan Traffic light atau Lampu Pejalan Kaki Portable 2 yang berada pada seberang jalan lurus 2 arah tersebut. Modul komunikasi ini menggunakan gelombang radio sebagai medium komunikasinya. Gambar 2.9 menunjukan bentuk fisik EMS RF Transceiver Shield yang merupakan modul komunikasi pada prototip. Gambar 2.9. EMS RF Transceiver Modul komunikasi ini dapat menjangkau jarak sampai 150 meter dengan kapasitas pengiriman data 433 MHz. Komunikasi antara Lampu Pejalan Kaki Portable 1 dengan yang lainnya dibutuhkan, karena prototip tersebut diletakkan pada kedua sisi jalan lurus 2 arah bukan persimpangan. Pengaturan modul komunikasi tersebut dapat dilakukan pada salah satu Lampu Pejalan Kaki Portable sebagai master dan Lampu Pejalan Kaki Portable lainnya menjadi slave, sehingga sistem pengatur antara Lampu Pejalan Kaki Portable 1 dan 2 dapat saling berkoordinasi satu sama lain. Interface yang digunakan merupakan jenis SPI dimana terdapat 4 buah pin yang dapat mengatur komunikasi antara 2 lampu pejalan kaki portable tersebut yaitu MISO, MOSI, SCLKSCK, dan SS.

2.4.1. Modulasi Digital

Modulasi adalah teknik yang digunakan dalam suatu komunikasi dengan menumpangkan sinyal informasi data kepada gelombang pembawa sinyal carrier[14]. Sinyal informasi atau data dengan frekuensi rendah, ditumpangkan kepada gelombang pembawa yang memiliki frekuensi jauh lebih tinggi. Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke dalam sinyal digital bit – bit pengkodean[14]. Pada teknik modulasi ini sinyal informasi digital digunakan untuk merubah frekuensi dari