Baterai Accumulator Solar Cell

dilihat perbedaan panjang kaki kutub negatif cathode yang lebih pendek daripada kutub positif anode. LED memiliki kapasitas arus sebesar 10 mA hingga 20 mA, dan dengan tegangan 1.6 V hingga 3.5 V[12]. Gambar 2.7. Simbol LED dan bentuk fisik LED Tabel 2.4. Tabel senyawa semikonduktor perbedaan warna pad LED[11] BAHAN SEMIKONDUKTOR WAVELENGTH PANJANG GELOMBANG WARNA Gallium Arsenide GaAs 850-940 nm Infra merah Gallium Arsenide Phosphide GaAsP 630-660 nm Merah Gallium Arsenide Phosphide GaAsP 605-620 nm Jingga Gallium Arsenide Phosphide Nitride GaAsPN 585-595 nm Kuning Aluminium Gallium Phosphide AlGaP 550-570 nm Hijau Silicon Carbide SiC 430-505 nm Biru Gallium Indium Nitride GaInN 450 nm Putih PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Light Emitting Diode akan menyala jika terjadi arus listrik yang melewati anode menuju cathode. Selain itu, sebuah LED akan membutuhkan sebuah resistor yang dihubungkan secara seri dengan LED, untuk membatasi arus yang akan mengalir atau melewati LED. Arus yang terlalu berlebihan akan dapat merusak LED, sehingga LED tidak dapat menyala secara maksimal dan berumur panjang. Nilai resistor yang dibutuhkan untuk membatasi arus yang melewati LED dapat dihitung menggunakan persamaan 2.4 di bawah ini, yaitu : = . 2.4 Dimana : R = Nilai resistor Ω V = Tegangan supply V I = Arus A V. led = Nilai tegangan dalam LED V Setiap warna LED memiliki tegangan maju forward bias yang berbeda. Maka itu tabel 2.5 dibawah ini menunjukan perbedaan tegangan saat arus maksimal yaitu 20 mA, pada setiap warna LED di atas. Tabel 2.5. Perbedaan Tegangan LED untuk Setiap Warna Warna LED Tegangan LED saat arus maks : 20mA Infra merah 1.2 V Merah 1.8 V Jingga 2 V Kuning 2.2 V Hijau 3.5 V Biru 3.6 V Putih 4 V

2.4. EMS RF Transceiver Shield

EMS RF Transceiver Shield merupakan modul shield Arduino compatible yang dapat digunakan untuk transmisi data secara wireless. Modul ini dirancang berbasiskan modul RFM12S 433 MHz, yaitu modul komunikasi wireless dengan frekuensi sebesar 433 MHz dan dengan jarak jangkauan 150 meter. RFM12S 433 MHz menggunakan antarmuka SPI sebagai pengkasesannya oleh berbagai modul kontroler[13]. Modul komunikasi ini menggunakan gelombang radio sebagai medium yang dilewatinya untuk mengirimkan data dari Transmitter TX menuju Receiver RX. Data yang akan dikirimkan menuju receiver RX dimodulasi kemudian dikirimkan bersama atau ditumpangkan kepada sinyal carrier sinyal pembawa. Setelah sampai pada tujuan yaitu receiver RXdata tersebut didemodulasi menjadi data digital kembali, sehingga informasi yang dikirimkan dapat diterima oleh receiver RX tersebut. RFM12S yang memiliki pita frekuensi sebesar 433 MHz dapat bekerja atau beroperasi dalam frekuensi 430,24 MHz sampai dengan frekuensi 439,7575 MHz[13]. Modul Transceiver ini dapat dijadikan sebagai transmitter maupun receiver. Karena kelebihannya dalam komunikasi dan dapat menjadi transmitter maupun receiver, maka aplikasi EMS RF Transceiver Shield banyak digunakan dalam sistem komunikasi jarak jauh wireless , sistem telemetri, dan sistem kontrol jarak jauh. Pada Gambar 2.8 ditunjukan konfigurasi pin dari komponen RFM12-433S dan penjelasan fungsi untuk setiap pin dalam tabel 2.6. Dalam RFM12S 433 MHz terdapat fitur – fitur sebagai berikut :  Antarmuka SPI sebagai kontrol komunikasi serial.  Bekerja dengan supply tegangan 2.2 V sampai dengan 3.8 V.  Konsumsi daya yang rendah.  AFC Automatic Frequency Control dan DQD Data Quality Detection.  Internal data filtering dan clock recovery.  Direct differential antenna inputoutput.  Bandwidth dapat diatur.  Deviasi frekuensi TX dapat diatur 15 sampai 240 kHz. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI