LED Light Emitting Diode

Modul ini digunakan untuk komunikasi antara Traffic light atau Lampu Pejalan Kaki Portable 1 dengan Traffic light atau Lampu Pejalan Kaki Portable 2 yang berada pada seberang jalan lurus 2 arah tersebut. Modul komunikasi ini menggunakan gelombang radio sebagai medium komunikasinya. Gambar 2.9 menunjukan bentuk fisik EMS RF Transceiver Shield yang merupakan modul komunikasi pada prototip. Gambar 2.9. EMS RF Transceiver Modul komunikasi ini dapat menjangkau jarak sampai 150 meter dengan kapasitas pengiriman data 433 MHz. Komunikasi antara Lampu Pejalan Kaki Portable 1 dengan yang lainnya dibutuhkan, karena prototip tersebut diletakkan pada kedua sisi jalan lurus 2 arah bukan persimpangan. Pengaturan modul komunikasi tersebut dapat dilakukan pada salah satu Lampu Pejalan Kaki Portable sebagai master dan Lampu Pejalan Kaki Portable lainnya menjadi slave, sehingga sistem pengatur antara Lampu Pejalan Kaki Portable 1 dan 2 dapat saling berkoordinasi satu sama lain. Interface yang digunakan merupakan jenis SPI dimana terdapat 4 buah pin yang dapat mengatur komunikasi antara 2 lampu pejalan kaki portable tersebut yaitu MISO, MOSI, SCLKSCK, dan SS.

2.4.1. Modulasi Digital

Modulasi adalah teknik yang digunakan dalam suatu komunikasi dengan menumpangkan sinyal informasi data kepada gelombang pembawa sinyal carrier[14]. Sinyal informasi atau data dengan frekuensi rendah, ditumpangkan kepada gelombang pembawa yang memiliki frekuensi jauh lebih tinggi. Modulasi digital adalah teknik pengkodean sinyal dari sinyal analog ke dalam sinyal digital bit – bit pengkodean[14]. Pada teknik modulasi ini sinyal informasi digital digunakan untuk merubah frekuensi dari sinyal pembawa carrier. Dalam komunikasi digital sinyal informasi yang akan dikirimkan dinyatakan dalam bentuk digital yaitu bilangan biner “0” dan “1”, sedangkan sinyal pembawa carrier berbentuk sinusoidal yang sudah termodulasi. Gambar 2.10 menunjukkan jenis – jenis modulasi digital. Gambar 2.10. Jenis – jenis modulasi digital.

2.4.2. Modulasi FSK Frequency Shift Keying

Modulasi FSK Frequency Shift Keying termasuk ke dalam jenis modulasi digital. Modulasi FSK sejenis dengan modulasi FM Frequency Modulation, dimana sinyal pemodulasinya sinyal digital menggeser outputnya antara dua frekuensi yang telah ditentukan sebelumnya, yang biasa disebut frekuensi mark merepresentasikan nilai 1 dan space merepresentasikan nilai “0”.[14] Modulasi digital dengan FSK juga menggeser frekuensi sinyal pembawa carrier menjadi beberapa frekuensi yang berbeda didalam band-nya menyesuaikan dari digit yang dilewatkannya. Pada modulasi FSK ini yang berubah hanya frekuensi dari sinyal carrier saja, dengan amplitudo yang tetap tidak berubah. Teknik modulasi FSK banyak digunakan dalam komunikasi jarak jauh telepaty. Gambar 2.11 menunjukan teknik modulasi FSK Frequency Shift Keying dan Gambar 2.12 menunjukan teknik demodulasi FSK. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2.11. Teknik modulasi FSK Frequency Shift Keying. [14]

2.4.3. Demodulasi FSK Frequency Shift Keying

Dalam metode komunikasi terdapat 2 teknik yaitu modulasi dan demodulasi. Konsep umum demodulasi adalah pengembalian bentuk sinyal digital yang telah dikirimkan menjadi sinyal data yang sesungguhnya. Teknik demodulasi merupakan teknik pemisahan antara sinyal carrier dengan sinyal data, yang sebelumnya telah dimodulasi oleh pengirim transmitter. Demodulator merupakan alat yang dapat melakukan teknik demodulasi ini, demodulator terdapat dalam modul penerima Receiver. Proses demodulasi ini dibutuhkan untuk memisahkan sinyal carrier dengan sinyal data, supaya penerima dapat menerima data yang sesuai dengan apa yang telah dikirimkan oleh pemancar. Data yang telah diterima oleh penerima dalam bentuk sinyal analog akan dikonversikan atau diubah menjadi sinyal digital dimana hanya terdapat logika 0 dan 1 frekuensi mark dan space, dinamakan teknik demodulasi FSK Frequency Shift Keying. Gambar 2.12. Teknik Demodulasi FSK Frequency Shift Keying oleh demodulator. [14] PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.4.4. SPI Serial Pheripheral Interface

Serial Pheripheral Interface SPI merupakan sebuah metode pengiriman data dari perangkat satu menuju perangkat lainnya.[15] Komunikasi menggunakan SPI terjadi antara master dan slave dalam sebuah sistem mikrokontroler. SPI merupakan komunikasi dengan kecepatan yang tinggi, dalam jarak dekat. Modul komunikasi EMS RF Transceiver menggunakan SPI dalam pengkasesannya. Hal tersebut berarti bahwa komunikasi yang terjadi antara sistem pengatur Lampu Pejalan Kaki Portable satu dengan yang lainnya menggunakan komunikasi ini. Serial Pheripheral Interface memang satu – satu nya akses dalam penggunaan modul komunikasi RFM12-433S. Metode pengiriman data ini menggunakan dasar full duplex dan menjadi standar sinkronisasi serial data link yang telah dikembangkan oleh Motorolla. Pada metode komunikasi SPI Serial Pheripheral Interface digunakan 4 macam pin yang mengatur SPI tersebut, yaitu[15] : 1. SCLK SCK Serial Clock Serial Clock merupakan bagian utama dalam komunikasi SPI, karena dalam SCLK SCK terdapat data biner yang dikirimkan oleh master menuju slave yang berfungsi sebagai clock dengan frekuensi tertentu. Clock merupakan salah satu komponen prosedur dalam komunikasi data SPI. 2. MOSI Master Output Slave Input Master Output Slave Input merupakan pin yang berfungsi sebagai jalur dari data serial yang dikirimkan dari master keluar dari master dan menuju slave masuk ke bagian slave dalam sebuah sistem mikrokontroler tersebut. Nama lain untuk pin ini adalah SIMO Slave Input Master Output, SDI Slave Data Input, DI Data Input, dan SI Slave Input. 3. MISO Master Input Slave Output Master Input Slave Output merupakan pin yang berfungsi sebagai jalur dari data serial yang dikirim oleh slave menuju master diterima oleh master dalam sebuah sistem mikrokontroler. Nama lain untuk pin ini adalah SOMI Slave Output Master Input, SDO Slave Data Output, DO Data Output, dan SO Slave Output. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI