82
4.2.3 Kualitas Produk
Sebelum digunakan, produk buku siswa dan buku guru dengan pendekatan PMRI diuji terlebih dahulu kualitasnya. Cara mengetahui kualitas produk buku
siswa dan buku guru dengan pendekatan PMRI adalah dengan melakukan uji keterbacaan dan validasi produk oleh para ahli PMRI. Uji keterbacaan dilakukan
pada lima anak sekolah dasar kelas III untuk mengetahui apakah kalimat pada buku dapat dipahami dengan jelas. Dari uji keterbacaan diperoleh hasil bahwa
secara keseluruhan kalimat pada buku dapat dipahami dengan jelas, namun ada beberapa kalimat perintah yang kurang mudah dipahami siswa. Untuk
memperkuat data tersebut, peneliti melakukan validasi produk pada para ahli. Para ahli yang menjadi validator merupakan ahli PMRI. Kedua validator terdiri dari
satu dosen matematika dan satu guru sekolah dasar. Proses validasi buku dilakukan oleh validator dengan mengisi instrumen
kuesioner yang sudah divalidasi. Kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan atau kualitas produk yang meliputi aspek penggunaan gambar, bahasa,
tata letak, konsistensi ukuran dan jenis huruf, serta penggunaan pendekatan PMRI dalam langkah-langkah pembelajaran. Hasil validasi buku yang telah dilakukan
menyatakan bahwa buku siswa dan buku guru dengan pendekatan PMRI memiliki kualitas “baik” dengan rata-rata nilai 4,28 untuk penilaian buku siswa dan 4,31
untuk penilaian buku guru. Kategori “baik” tersebut diperoleh dari pengonversian nilai terhadap tabel konversi nilai kuantitatif ke kualitatif atau skala lima yang
diadaptasi oleh Widoyoko.
83
Berdasarkan penilaian ahli dan catatan atau komentar yang diberikan pada buku, dapat dipahami bahwa setiap aspek dalam kuesioner buku siswa merujuk
pada penilaian kualitas buku. Dilihat dari
cover
atau halaman sampul terdapat beberapa item yang sudah baik maupun yang kurang baik sehingga perlu
perbaikan. Menurut ahli I dan II, hal yang sudah baik adalah gambar yang digunakan sudah sesuai dengan materi, judul yang digunakan dapat memberikan
informasi secara cepat dan tepat mengenai isi buku, dan ukuran huruf yang digunakan sudah tepat. Meskipun demikian, ada revisi dari ahli II mengenai
kekontrasan warna antara gambar-gambar relevan dengan warna latar belakang buku. Oleh sebab itu buku yang digunakan untuk ujicoba sudah diperbaiki bagian
warna gambar agar dapat lebih jelas terlihat. Aspek kedua yang dinilai dalam uji kualitas buku siswa adalah isi. Isi
buku yang dimaksud adalah keterkandungan pendekatan PMRI dalam langkah- langkah pembelajaran. Dari hasil penilaian kedua ahli, buku siswa sudah
mengandung lima karakteristik PMRI dan tidak ada revisi. Aspek ketiga yang dinilai adalah konsistensi. Konsistensi yang dimaksud adalah penempatan unsur
tata letak judul, gambar, bidang cetak, dan jenis huruf serta ukuran yang dipakai dalam penulisan buku. Semua item konsistensi sudah baik dan tidak ada revisi.
Aspek berikutnya yang dinilai adalah bahasa. Menurut kedua ahli, bahasa yang digunakan dalam buku sudah baik, namun ada beberapa revisi dari ahli I terkait
struktur kalimat perintah yang kurang sederhana. Sementara itu, aspek gambar yang terdapat dalam buku menurut kedua ahli sudah menarik dan relevan
sehingga dapat memotivasi anak dalam belajar.
84
Sedikit berbeda dengan buku siswa, aspek yang dinilai terkait kualitas buku guru ada empat, yakni tujuan dan pendekatan, halaman sampul atau
cover,
isi buku, serta bahasa yang digunakan. Hasil yang diperoleh dari penilaian aspek tujuan dan pendekatan adalah bahwa buku telah disusun dengan merancang
pembelajaran yang menarik dan sesuai lima karakteristik PMRI sehingga guru dapat menggunakan konteks nyata dalam mengajar. Pada aspek
cover,
diperoleh hasil bahwa gambar yang digunakan sudah sesuai atau relevan dengan materi dan
warna yang dipilih sudah baik kekontrasannya sehingga halaman sampul dapat dikatakan menarik, ditambah penulisan judul yang tepat baik jenis maupun
ukurannya. Aspek berikutnya yang dinilai, yakni isi sudah mengandung lima karakteristik PMRI. Selain itu buku dilengkapi dengan petunjuk pemakaian buku,
catatan bagi guru dalam melakukan pembelajaran, dan kunci jawaban dari latihan soal yang mempermudah guru dalam mengajar. Meskipun demikian hal yang
masih perlu diperbaiki menurut ahli II adalah urutan penyajian materi dari materi yang mudah ke materi yang sulit. Sementara itu, menurut ahli I adalah
penyampaian petunjuk pada buku supaya lebih jelas. Adapun dari aspek bahasa, hal yang masih perlu diperbaiki menurut ahli I adalah struktur kalimat perintah
agar mudah dipahami siswa. Kekurangan yang terdapat dalam buku siswa dan buku guru selanjutnya
diperbaiki oleh peneliti. Perbaikan atau revisi produk tersebut mengacu pada komentar dan penilaian para ahli sejauh dapat dipertanggungjawabkan dan
rasional. Revisi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas buku sehingga dapat digunakan siswa dan guru ketika ujicoba secara efektif. Dengan
85
kualitas “baik” yang dimiliki buku, diharapkan pembelajaran matematika terkait
materi garis bilangan dapat berjalan dengan baik pula. Terlebih dapat mengatasi masalah yang dialami siswa mengenai kesulitan memahami materi garis bilangan.
Setelah buku direvisi, peneliti melakukan ujicoba produk. Ujicoba dilakukan di kelas III C SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta. Ujicoba produk tersebut
dilakukan selama 7 jam pelajaran jp yang terdiri dari 1 jp untuk
pretest
, 5 jp untuk pemberian materi garis bilangan menggunakan produk penelitian, dan 1 jp
untuk
posttest
setelah menggunakan produk penelitian dalam pembelajaran.
4.2.4 Dampak Produk