Prosedur Pengembangan METODE PENELITIAN

33

3.2.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SD Kanisius Demangan Baru 1 Yogyakarta yang berlokasi di Jalan Demangan Baru No. 22, Desa Catur Tunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, 55281. Sekolah yang merupak an lokasi penelitian tersebut memiliki akreditasi “A” dengan banyak prestasi akademik maupun non akademik yang telah dicapai. Para siswa yang mengenyam pendidikan di SD Kanisius Demangan Baru memiliki latar belakang yang beragam dilihat dari pendidikan dan pekerjaan orang tua, tingkat ekonomi keluarga, agama siswa, dan letak tempat tinggal.

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan buku siswa dan buku guru dengan pendekatan PMRI menggunakan langkah-langkah modifikasi penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall dalam Sukmadinata, 2008: 169 dan Sugiyono 2010. Berikut ini dipaparkan bagan sepuluh langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall. Gambar 3.1 Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Borg dan Gall Pengembangan Draft Produk Penelitian dan Pengumpulan Data Perencanaan Ujicoba Lapangan Awal Merevisi Hasil Ujicoba Ujicoba Lapangan Utama Penyempurnaan Produk Akhir Uji Lapangan Operasional Penyempurnaan Produk Hasil Uji Lapangan Diseminasi dan Implementasi 34 1. Penelitian dan Pengumpulan Data Langkah penelitian dan pengumpulan data meliputi pengumpulan informasi untuk menentukan produk yang dikembangkan. Langkah penelitian dan pengumpulan data terdiri dari pengukuran kebutuhan, membaca beberapa literatur yang mendukung penelitian, dan melakukan penelitian dalam skala kecil. 2. Perencanaan Tahap perencanaan merupakan kegiatan menyusun rencana penelitian yang meliputi keterampilan-keterampilan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, perumusan tujuan penelitian, desain atau langkah-langkah penelitian maupun lingkup penelitian. 3. Pengembangan Draf Produk Tahap pengembangan draf produk merupakan kegiatan pengembangan produk awal yang meliputi penentuan jenis produk maupun spesifikasi produk. Tahap ini merupakan proses pembuatan produk sekaligus pengujian produk tersebut. Produk yang sudah disusun diujikan kepada validator ahli untuk mengetahui kelayakan produk dan perbaikan kualitas. 4. Ujicoba Lapangan Awal Ujicoba lapangan awal merupakan kegiatan ujicoba produk yang telah dibuat dan sudah divalidasi. Pengujian produk pada tahap ini merupakan pengujian produk awal dalam skala kecil. Ujicoba produk dilengkapi dengan data-data yang dapat menggambarkan hasil ujicoba produk seperti hasil wawancara dan nilai siswa sebelum maupun sesudah menggunakan produk. 35 5. Merevisi Hasil Ujicoba Pada langkah merevisi hasil ujicoba, peneliti melakukan revisi produk didasarkan pada saran-saran pada kegiatan ujicoba. Dengan demikian, apabila terdapat kekurangan dari produk yang telah diujicobakan, maka peneliti melakukan revisi produk untuk memperbaiki kualitas produk. 6. Ujicoba Lapangan Utama Pada langkah ujicoba lapangan utama , peneliti melakukan ujicoba pada subjek utama penelitian menggunakan produk yang telah direvisi. Skala kegiatan ujicoba pada langkah ini lebih luas atau besar dari ujicoba sebelumnya pada tahap ujicoba lapangan awal . 7. Penyempurnaan Produk Hasil Ujicoba Penyempurnaan produk hasil ujicoba merupakan kegiatan yang peneliti lakukan untuk merevisi produk berdasarkan saran-saran ketika ujicoba. Revisi tersebut dilakukan untuk memperoleh produk yang siap dioperasionalkan. 8. Uji Lapangan Operasional Uji lapangan operasional dilakukan dalam skala yang lebih besar dari pada ujicoba sebelum-sebelumnya. Pengumpulan data diperoleh dari wawancara, kuesioner, atau observasi kemudian dianalisis. 36 9. Penyempurnaan Produk Akhir Penyempurnaan produk akhir merupakan revisi produk akhir berdasarkan saran yang diperoleh dari kegiatan ujicoba produk pada langkah uji lapangan operasional. 10. Diseminasi dan Implementasi Diseminasi dan implementasi merupakan langkah mendesiminasikan dan mengimplementasikan produk. Setelah melakukan implementasi produk, peneliti membuat laporan secara professional, kemudian menyebarluaskan produk secara komersial dilengkapi pemonitoran produk guna mengendalikan mutu produk. Tidak jauh berbeda dengan Borg dan Gall, Sugiyono mengemukakan sepuluh langkah penelitian dan pengembangan berikut ini Sugiyono, 2010: 409. Gambar 3.2 Langkah Penelitian dan Pengembangan Menurut Sugiyono 1. Potensi dan Masalah Potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Semua potensi akan berkembang menjadi masalah bila tidak didayagunakan. Masalah merupakan penyimpangan antara yang diharapkan dengan yang terjadi. Masalah dapat menjadi potensi apabila didayagunakan. Desain Produk Potensi dan Masalah Pengumpulan Data Validasi Desain Revisi Desain Ujicoba Produk Revisi Produk Ujicoba Pemakaian Revisi Produk Produksi Masal 37 Potensi dan masalah dalam penelitian diperoleh melalui pencarian informasi kemudian ditunjukkan dengan data empirik untuk merancang produk penelitian. 2. Pengumpulan Data Setelah potensi dan masalah ditunjukkan secara faktual, perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan menyesuaikan jenis data yang dikumpulkan. Pada tahap ini juga meliputi pengumpulan informasi permasalahan di lapangan mengenai kemungkinan-kemungkinan penyebab adanya masalah untuk menentukan produk yang menjadi solusi. 3. Desain Produk Setelah menentukan jenis produk, peneliti merancang produk yang dapat berdasarkan ulasan produk-produk sebelumnya, studi dokumentasi, atau membaca beberapa literatur. Desain produk dapat ditunjukkan dalam gambar, bagan, atau uraian singkat agar memudahkan pihak lain dalam memahami. Desain produk dapat dilengkapi dengan langkah-langkah penggunaan produk dan spesifikasinya. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai rancangan produk. Validasi desain dapat dilakukan dengan meminta pendapat beberapa pakar atau ahli untuk menilai produk yang dirancang. 5. Revisi Desain Kelemahan produk yang diketahui melalui proses validasi selanjutnya diperbaiki untuk menghasilkan desain yang lebih baik. 38 6. Ujicoba Produk Dalam bidang pendidikan, produk diujicobakan melalui implementasi produk dalam pembelajaran di kelas. Implementasi dilakukan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivitas metode mengajar lama dengan yang baru. Indikator efektivitas produk pendidikan dapat meliputi kecepatan pemahaman siswa pada pelajaran yang menjadi lebih tinggi atau hasil belajar siswa yang meningkat. Eksperimen dilakukan dengan membandingkan keadaan sebelum dan sesudah menggunakan produk penelitian melalui pemberian pretest dan posttest . 7. Revisi Produk Produk yang sudah diujicobakan secara terbatas diperbaiki apabila terdapat kelemahan agar dapat diujicobakan pada skala yang lebih luas. 8. Ujicoba Pemakaian Setelah melalui proses perbaikan, selanjutnya produk diujicobakan dalam lingkup yang lebih luas. Misalnya dalam bidang pendidikan, lingkup yang lebih luas ialah lembaga pendidikan yang luas. Dalam melakukan ujicoba, produk harus dinilai kekurangan yang dimiliki untuk perbaikan lebih lanjut. 9. Revisi Produk Revisi produk pada tahap ini dilakukan apabila dalam ujicoba pemakaian produk pada lingkup yang lebih luas terdapat kekurangan dan kelemahan. 39 10. Produksi Masal Apabila produk yang telah diujicobakan dalam beberapa kali pengujian telah dinyatakan efektif, maka produk penelitian tersebut dapat diterapkan bagi semua pihak terkait. Produk dapat diproduksi secara masal. Berdasarkan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall maupun Sugiyono, peneliti memodifikasi langkah-langkah penelitian pengembangan dalam empat tahap. Empat tahap tersebut adalah pengumpulan data, mendesain produk, validasi desain, dan ujicoba terbatas. Setiap tahap memiliki beberapa langkah atau kegiatan yang dilakukan peniliti. Alasan peneliti membuat modifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall maupun Sugiyono adalah menyesuaikan kondisi di lapangan, yakni ketersediaan waktu terbatas yang diberikan oleh sekolah sehingga penelitian dilaksanakan sampai pada ujicoba terbatas atau ujicoba satu kali dalam skala terbatas. Selain itu, teori langkah-langkah penelitian dan pengembangan Borg dan Gall maupun Sugiyono tidak terlalu berbeda. Oleh sebab itu dapat diperoleh beberapa tahap yang mewakili kedua teori tersebut. Berikut ini bagan tahap-tahap penelitian yang merupakan hasil dimofikasi. 40 Revisi Siswa Tahap Kedua Gambar 3.3 Tahap-tahap Penelitian dan Pengembangan Hasil Modifikasi Peneliti menggabungkan dan memodifikasi langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Borg dan Gall maupun Sugiyono menjadi empat Tahap Keempat Ujicoba Terbatas Uji Empiris Soal Tes Analisis Pretest Ujicoba Produk Posttest Analisis Tahap Ketiga Validasi Produk Validasi Ahli PMRI I dan II Uji Keterbacaan Oleh Siswa Analisis Tahap Pertama Pengumpulan Data Potensi + Masalah + Kebutuhan Wawancara Studi Dokumen Guru Buku Mendesain Produk Jenis Produk Buku Siswa Buku Guru Materi PMRI Literatur Buku Teks Pembela- jaran 41 tahap, yakni pengumpulan data, mendesain produk, validasi produk, dan ujicoba terbatas. Berikut ini penjelasan empat tahap tersebut sebagai prosedur penelitian dan pengembangan buku siswa dan buku guru dengan pendekatan PMRI. 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini meliputi analisis potensi, masalah, dan kebutuhan di sekolah. Kegiatan yang dilakukan pada tahap pengumpulan data adalah analisis kebutuhan pada empat sekolah yang terletak di Sleman Timur, yakni SD Kanisius Eksperimental Mangunan, SD Kanisius Sengkan, SD Kanisius Demangan Baru 1, dan SD Negeri Deresan. Analisis kebutuhan tidak hanya dilakukan untuk memperoleh data kebutuhan, namun juga data potensi dan masalah siswa. Analisis kebutuhan dilakukan dengan wawancara dan studi dokumen. Subjek wawancara adalah guru dan siswa. Studi dokumen dilakukan untuk mengetahui jenis buku yang biasa dilakukan dalam pembelajaran di kelas. Melalui studi dokumen peneliti menganalisis kelemahan dan kelebihan buku yang diamati sebagai inspirasi pembuatan produk penelitian. 2. Mendesain Produk Tahap mendesain produk diawali dengan menentukan jenis produk yang dikembangkan guna mengatasi masalah di sekolah. Produk yang dikembangkan adalah buku siswa dan buku guru. Setelah menentukan jenis produk, peneliti mulai mempersiapkan materi yang dikaji dalam buku. Materi yang dipilih merupakan materi yang sulit bagi siswa berdasarkan data analisis kebutuhan. Peneliti mempersiapkan ruang lingkup materi yang berasal dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Untuk lebih mengatasi masalah siswa di 42 sekolah, peneliti menggunakan pendekatan PMRI sebagai dasar penyusunan buku. Agar sesuai dengan kaidah penyusunan buku pada umumnya, peneliti membaca literatur penyusunan buku teks pelajaran dan menerapkannya. 3. Validasi Produk Validasi produk dilakukan dengan penilaian dua ahli pendekatan PMRI yang terdiri dari satu dosen ahli pendekatan PMRI dan satu guru sekolah dasar ahli PMRI. Data validasi buku siswa dan buku guru diolah dari penilaian para ahli melalui kuesioner. Data tersebut diolah dan dianalisis guna menunjukkan kualitas buku dan kelemahannya agar dapat dilakukan perbaikan sebelum diujicobakan. Untuk memperkuat hasil validasi dengan para ahli pendekatan PMRI, penelii melakukan uji keterbacaan buku kepada lima siswa sekolah dasar kelas III untuk mengetahui apakah kalimat pada buku dapat dipahami dengan jelas. Beberapa kalimat yang sulit dipahami selanjutnya diperbaiki. 4. Ujicoba Produk Tahap ujicoba produk diawali dengan uji empiris soal tes pilihan ganda yang akan digunakan sebagai pretest dan posttest pada saat ujicoba produk di kelas. Data hasil empiris soal tes pilihan ganda tersebut dianalisis untuk mendapatkan soal-soal yang valid. Dua puluh butir soal yang valid itulah yang kemudian digunakan sebagai pretest dan posttest. Soal-soal yang valid dianalisis reliabilitasnya. Ujicoba produk diawali dengan memberikan tes pretest kepada siswa sebelum siswa menggunakan produk penelitian dalam pembelajaran. Setelah memberikan tes, peneliti dan siswa menggunakan buku siswa dan buku 43 guru dengan pendekatan PMRI dalam proses belajar. Pembelajaran ditutup dengan memberikan tes posttest setelah menggunakan produk penelitian. Hasil pretest dan posttest dianalisis untuk mencari tahu dampak penggunaan buku siswa dan buku guru dalam pembelajaran materi garis bilangan di kelas III.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 163

Pengembangan buku siswa dan buku guru sekolah dasar kelas III mata pelajaran Matematika dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 158

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 2 167

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

0 0 160

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI).

1 9 181

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas II Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

1 2 161

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas I sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 165

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran matematika kelas I Sekolah Dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

2 5 165

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III SD dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 2 179

Pengembangan buku guru dan buku siswa mata pelajaran Matematika kelas III sekolah dasar dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)

0 0 158