acceptability dari krim itu sendiri. Hasil pengamatan uji organoleptis krim ekstrak
tomat dapat dilihat pada tabel V.
Tabel V. Data uji organoleptis krim ekstrak tomat Kriteria
F1 Fa
Fb Fab
Warna Putih-oranye
Putih-oranye Putih-oranye
Putih-oranye Bau
Tidak berbau Tidak berbau
Tidak berbau Tidak berbau
Homogenitas Homogen
Homogen Homogen
Homogen Berdasarkan tabel V, dapat dilihat bahwa secara keseluruhan krim ekstrak tomat
yang dihasilkan memiliki warna putih-oranye, tidak berbau, dan homogen. Homogenitas ditunjukkan dengan tidak adanya partikel kasar yang terlihat secara
kasat mata pada krim maupun terasa saat dioleskan pada kulit. Dari hasil tersebut, diharapkan krim ekstrak tomat yang dibuat dapat memenuhi aspek acceptability.
2. Uji tipe emulsi
Penentuan tipe emulsi dilakukan untuk mengetahui apakah emulsi yang terbentuk pada krim ekstrak tomat merupakan tipe air dalam minyak AM atau
minyak dalam air MA. Pada penelitian ini, diharapkan krim ekstrak tomat dengan tipe MA, karena krim tipe ini mudah dicuci serta nyaman saat digunakan.
Hasil pengujian tipe emulsi krim ekstrak tomat dapat dilihat pada tabel VI.
Tabel VI. Data uji tipe emulsi krim ekstrak tomat Formula
Tipe emulsi
F1 MA
Fa MA
Fb MA
Fab MA
Berdasarkan tabel VI, dapat dilihat bahwa krim ekstrak tomat yang dihasilkan memiliki tipe emulsi MA untuk tiap formulanya. Data tersebut diperoleh dari
kenampakan gambar mikroskopik pengujian tipe emulsi dengan penambahan methylene blue
sebagaimana terlihat pada lampiran 11.4.
Pada lampiran 11.4, terlihat bahwa semua formula krim ekstrak tomat memiliki tipe emulsi MA. Hal tersebut ditunjukkan dengan warna biru pada fase
luar. Methylene blue yang larut dalam air akan terlarut pada fase luar yang merupakan air sehingga memberikan warna biru pada hampir keseluruhan
kenampakan gambar mikroskopik. Droplet-droplet yang terbentuk terlihat tidak berwarna biru sebagaimana warna biru pada fase luar. Hal ini dikarenakan fase
yang ada di dalam droplet merupakan fase minyak sehingga methylene blue tidak akan terlarut di dalamnya.
3. Uji pH
Hasil uji pH dari sediaan krim ekstrak tomat menggunakan indikator kertas pH universal dapat dilihat pada tabel VII.
Tabel VII. pH krim esktrak tomat setelah 48 jam Formula
48 jam pH
F1 6 ±0
Fa 6 ±0
Fb 6 ±0
Fab 6 ±0
Hasil pada tabel VII menunjukkan pengamatan pH pada setiap formula relatif sama, yaitu pH 6. Kulit memiliki rentang pH antara 5 dan 6,5. Dijelaskan pula
bahwa pH sediaan tidak hanya mempengaruhi solubilitas dan stabilitas obat dalam sediaan, tetapi dapat juga berpotensi menimbulkan iritasi, sehingga sediaan ini
harus diformulasikan pada rentang pH tersebut Heather dan Adam, 2012. Pada pH 6, sediaan diharapkan tidak mengiritasi dan dapat digunakan pada kulit
manusia dengan nyaman.
4. Uji daya sebar