Pada gambar 11, terlihat bahwa viskositas tiap formula memiliki kecenderungan untuk menurun hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini membuktikan bahwa
terjadi pergeseran viskositas dari masing-masing formula. Hasil pengamatan viskositas pada 48 jam dibandingkan dengan viskositas pada 28 hari penyimpanan
kemudian dihitung persen pergeseran viskositas masing- masing formula . Hasil dapat dilihat pada tabel X. Instabilitas dari sediaan krim dapat dipengaruhi oleh
perubahan suhu tempat penyimpanan.
Tabel X. Pergeseran viskositas x ± SD krim ekstrak tomat
Formula Viskositas setelah 48 jam penyimpanan
d.Pa.s Viskositas setelah 28
hari penyimpanan d.Pa.s
Pergeseran viskositas
F1 105,0 ±15,0
75,0 ±5,0 28,6
Fa 135,0 ±30,0
138,3 ±12,6 2,5
Fb 125,0 ±22,9
96,7 ±15,3 22,7
Fab 195,0 ±15,0
158,3 ±7,6 18,8
Berdasarkan tabel X, masing-masing formula memang mengalami pergeseran viskositas yang berbeda-beda besarnya.
Pergeseran viskositas yang terjadi pada formula 1 F1, formula b Fb, dan formula ab Fab tergolong cukup besar. Hal
ini menandakan bahwa formula modifikasi yang dilakukan oleh peneliti kurang reprodusibel dikarenakan faktor-faktor pengacau tak terkendali. Beberapa contoh
faktor pengacau tak terkendali tersebut adalah proses saponifikasi asam stearat oleh alkali, perubahan suhu maupun kelembaban ruangan tempat menyimpan
krim ekstrak tomat.
6. Uji ukuran droplet
Pengamatan ukuran droplet dilakukan 48 jam setelah pembuatan krim. Hal ini dimaksudkan agar krim sudah membentuk sistem yang stabil, yakni tidak
terpengaruh oleh suhu maupun pengadukan saat pembuatan. Pengukuran ukuran droplet juga dilakukan kembali setelah 28 hari penyimpanan dan pada setiap
minggunya untuk melihat profil ukuran droplet dan pertumbuhan ukuran dropletnya. Ukuran droplet dari suatu krim konvensional biasanya berkisar antara
10- 100 μm Gupta dan Garg, 2002. Hasil pengamatan ukuran droplet krim
ekstrak tomat setiap minggu dapat dilihat pada tabel XI.
Tabel XI. Ukuran droplet x ± SD krim esktrak tomat pada 48 jam, 7 hari,
14 hari, 21 hari, 28 hari setelah pembuatan Formula
48 jam μm
7 hari μm
14 hari μm
21 hari μm
28 hari μm
F1 40,40 ±1,15 35,43 ±2,25 36,78 ±1,50 36,12 ±0,40 39,00 ±1,37
Fa 26,77 ±0,26 26,56 ±0,68 26,80 ±1,86 30,28 ±0,25 31,57 ±2,19
Fb 28,73 ±1,75 32,57 ±0,33 33,82 ±2,21 36,84 ±1,70 38,65 ±1,49
Fab 26,27 ±4,53 24,74 ±4,70 27,60 ±5,31 27,53 ±3,75 28,19 ±3,01
Grafik ukuran droplet krim tiap formula yang diukur setiap minggu untuk melihat pertumbuhan ukuran dropletnya dapat dilihat pada gambar 12.
Gambar 12. Grafik ukuran droplet krim tiap minggu
Pada gambar 12, terlihat bahwa ukuran droplet tiap formula memiliki kecenderungan untuk bertambah besar hingga lama penyimpanan 28 hari. Hal ini
5 10
15 20
25 30
35 40
45
1 2
3 4
5 U
ku ra
n d
ro p
le t
μ m
Lama penyimpanan minggu
Grafik Perubahan Ukuran Droplet
F1 Fa
Fb Fab
membuktikan bahwa terjadi pertumbuhan ukuran droplet dari masing-masing formula. Hasil pengamatan ukuran droplet pada 48 jam dibandingkan dengan
ukuran droplet pada 28 hari penyimpanan kemudian dihitung persen pertumbuhan ukuran droplet masing-masing formula. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel
XII.
Tabel XII. Pertumbuhan ukuran droplet x ± SD krim ekstrak tomat
Formula Ukuran droplet
setelah 48 jam penyimpanan µm
Ukuran droplet setelah 28 hari
penyimpanan µm Pertumbuhan
ukuran droplet
F1 40,40 ±1,15
39,00 ±1,37 3,46
Fa 26,77 ±0,26
31,57 ±2,19 17,91
Fb 28,73 ±1,75
38,65 ±1,49 34,54
Fab 26,27 ±4,53
28,19 ±3,01 7,29
Berdasarkan tabel XII, masing-masing formula memang mengalami pertumbuhan ukuran droplet yang berbeda-beda besarnya. Pertumbuhan ukuran droplet sendiri
dapat terjadi akibat adanya suatu fenomena yang dinamakan koalesensi. Emulsi merupakan suatu sistem yang kurang stabil secara termodinamis. Sistem akan
mencari kestabilan dengan cara mengurangi luas permukaan dengan cara penggabungan droplet-droplet membentuk droplet yang lebih besar Voorhees,
1985. Koalesensi adalah peristiwa penggabungan droplet-droplet menjadi suatu droplet yang berukuran lebih besar karena kurang kuatnya lapisan surfaktan
Gennaro, 2000. Pada penelitian ini digunakan metode Mean Droplet Diameter MDD,
yaitu pengukuran ukuran droplet dengan cara menghitung rata-rata dari diameter 500 droplet yang diamati. Namun dari penelitian ini ternyata diketahui bahwa
metode ini kurang sensitif jika digunakan untuk mengukur ukuran droplet yang memiliki distribusi ukuran beragam. Metode ini kurang dapat menggambarkan
keadaan sebenarnya dari ukuran droplet yang ada pada krim ekstrak tomat. Pada penelitian selanjutnya, sebaiknya digunakan metode pengukuran ukuran droplet
yang lebih representatif, antara lain adalah persentil 90.
E. Efek Penambahan Tween 80 dan PEG 6000 serta Interaksinya dalam Menentukan Sifat Fisis Krim Ekstrak Tomat
1. Respon viskositas