Orientasi Evaluasi sediaan krim ektrak tomat

3.Uji kualitatif antioksidan ekstrak tomat Ekstrak kental tomat diteteskan pada bagian tengah kertas whattmann. Berikutnya diteteskan pula larutan DPPH 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl 0,2 pada seluruh kertas whattmann. Tunggu beberapa saat dan amati perubahannya. Warna ungu pada bagian tengah kertas whattmann akan memudar menunjukkan bahwa ekstrak kental tomat memiliki aktivitas antioksidan Elya dkk, 2013.

4. Pembuatan krim ekstrak tomat

Bahan-bahan yang diperlukan dalam formulasi ditimbang sesuai jumlahnya masing-masing. Asam stearat dicairkan dalam cawan porselen menggunakan waterbath pada suhu kurang lebih 70 o C. Campuran diaduk hingga larut. Pada cawan porselen yang lain, PEG 6000 dicairkan pada suhu kurang lebih 70 o C. Propilen glikol, nipagin, TEA, dan Tween 80 ditambahkan ke dalam cairan PEG 6000 tersebut. Campuran diaduk hingga larut. Kedua campuran fase minyak dan fase air dari kedua cawan porselen dicampur di dalam satu wadah yang sudah dihangatkan. Campuran diaduk menggunakan mixer hingga homogen dan terbentuk masa krim. Ekstrak etil asetat tomat ditambahkan ke dalam krim tersebut dan dihomogenkan menggunakan mixer selama 1 menit. Krim dimasukkan ke dalam kemasan.

5. Orientasi

Beberapa macam krim dibuat dengan membuat variasi pada jumlah Tween 80 berturut-turut 2,5 gram, 5 gram, 7,5 gram, 10 gram, dan 12,5 gram. Masing- masing krim kemudian dilihat respon viskositas dan ukuran dropletnya setelah 48 jam. Irisan dari jumlah terkecil dan terbesar Tween 80 dari kedua respon yang masih memberikan perubahan yang linear akan menjadi level rendah dan level tinggi pada penelitian ini. Beberapa macam krim dibuat dengan membuat variasi pada jumlah PEG 6000 berturut-turut 2 gram, 4 gram, 6 gram, 8 gram, dan 10 gram. Masing-masing krim kemudian dilihat respon viskositas dan ukuran dropletnya setalah 48 jam. Irisan dari jumlah terkecil dan terbesar PEG 6000 dari kedua respon yang masih memberikan perubahan yang linear akan menjadi level rendah dan level tinggi pada penelitian ini.

6. Evaluasi sediaan krim ektrak tomat

a. Pengujian organoleptis Uji organoleptis dilakukan dengan mengamati bau, warna, dan homogentias krim ekstrak tomat 48 jam setelah pembuatan. b. Penentuan tipe emulsi dengan metode pewarnaan. Sejumlah krim dioleskan pada gelas objek dan ditambahkan satu tetes methylene blue . Selanjutnya dilakukan pengamatan secara mikroskopik untuk menentukan apakah emulsi dari sediaan krim tersebut bertipe MA atau AM. c. Pengujian pH Sejumlah krim dioleskan pada kertas pH universal dan kemudian ditentukan berapa pH dari krim. d. Pengujian daya sebar Uji daya sebar dilakukan 48 jam setelah pembuatan dengan cara krim ditimbang seberat satu gram dan diletakkan di tengah kaca bulat berskala. Di atas krim diletakkan kaca bulat lain dan pemberat dengan berat total 125 gram, didiamkan selama satu menit, dicatat diameter penyebarannya. e. Pengujian viskositas Pengukuran viskositas menggunakan alat Viscotester Rion seri VT 04 dengan cara krim dimasukkan dalam wadah dan dipasang pada portable viscotester . Viskositas krim diketahui dengan mengamati gerakan jarum penunjuk viskositas. Uji ini dilakukan dua kali, yaitu setelah 48 jam krim selesai dibuat dan setelah penyimpanan selama satu bulan Instruction Manual Viscotester VT-03EVT-04. f. Pengujian mikromeritik Sejumlah krim dioleskan pada gelas objek kemudian letakkan pada mikroskop. Amati ukuran droplet yang terdispersi pada krim. Gunakan perbesaran lemah untuk menentukan objek yang akan diamati kemudian ganti dengan perbesaran kuat. Sebelum dilakukan pengukuran, terlebih dahulu mengkalibrasi lensa mikroskop. Catat diameter terjauh dari tiap droplet seju mlah 500 droplet. Diameter 500 droplet dihitung rata-ratanya. g. Pengujian iritasi Cazedey dkk, 2009. Uji iritasi dilakukan dengan metode Hen’s Egg Test Chorioallantoic Membrane HET-CAM. Disiapkan telur ayam berusia 10 hari. Cangkang telur dikupas pada bagian kantong udara dengan hati-hati. Membran dalam dibilas dengan menggunakan larutan NaCl 0,9 sehingga terlihat transparan. Membran dalam telur dikupas dan dipisahkan dengan Chorioallantoic membrane CAM dengan amat hati-hati. Dipejankan 0,3 ml larutan NaCl 0,9 pada CAM sebagai kontrol negatif. Dipejankan 0,3 ml larutan NaOH 0,1N pada CAM sebagai kontrol positif. Dipejankan 0,3 ml krim ekstrak tomat masing-masing formula pada CAM sebagai perlakuan. CAM diamati selama 5 menit apakah terjadi perdarahan hemorrhage, lisis lysis, dan koagulasi coagulation. Kemudian Irritation Score IS ditentukan menggunakan rumus: IS = ....5 IS yang telah ditentukan untuk masing-masing kelompok perlakuan kemudian dicocokan dengan tabel berikut untuk mengetahui iritasi dari senyawa uji: Tabel IV. Indeks iritasi uji HET-CAM Cazedey dkk, 2009 Irritation Score Kategori 0-0,9 Tidak mengiritasi 1-4,9 Sedikit mengiritasi 5-8,9 Cukup mengiritasi 9-21 Sangat mengiritasi

7. Validasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Tween 80 sebagai emulsifying agent dan gliserin sebagai humektan dalam sediaan krim ekstrak batang Jarak Cina (Jatropha Multifida L.) dengan aplikasi desain faktorial.

2 9 111

Pengaruh SPAN 80 dan TWEEN 80 sebagai surfaktan terhadap sifat fisis dan stabilitas fisis emulsi ekstrak etanol biji kluwak dengan aplikasi desain faktorial.

2 56 145

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial.

2 37 139

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial.

0 3 120

Pengaruh tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent terhadap sifat fisik dan stabilitas fisik emulgel antiacne minyak cengkeh (Oleum caryophill) aplikasi desain faktorial.

3 4 98

Pengaruh texapon® n70 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

1 23 137

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan peg 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan metode desain faktorial

1 3 118

Pengaruh tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 6000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat tomat dengan desain faktorial

8 63 110

Efek span 80 dan tween 80 sebagai emulgator terhadap sifat fisis dan stabilitas emulsi oral A/M ekstrak etanol buah pare (Momordica charantia L.) : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 150

Pengaruh Texapon® N70 sebagai Surfaktan dan PEG 4000 sebagai basis terhadap sifat fisis dan stabilitas krim ekstrak etil asetat buah tomat dengan metode desain faktorial - USD Repository

0 0 115